Kisah Sniper Legendaris TNI Tatang Koswara, Reputasinya Menakutkan, Saat Hadapi 30 Musuh Sendirian

Tujuh jam lamanya Tatang harus menunggu dan mencari keadaan yang tepat demi mengeliminasi targetnya tersebut

Editor: Nani Rachmaini
Tribun Lampung
Tatang Koswara, Sniper legendaris Indonesia 

Kisah Sniper Legendaris TNI Tatang Koswara, Reputasinya Diakui Dunia, Pernah Hadapi 30 Musuh Sendirian

TRIBUNJAMBI.COM - Menjadi seorang Sniper (penembak jitu) bukanlah perkara mudah.

Di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sniper merupakan unsur penting untuk memberikan dampak psikologis kepada musuh.

Mengutip Kompas.com, Minggu (24/2) salah satu sniper kebanggan Indonesia adalah almarhum Tatang Koswara.

Namanya terukir dalam daftar 14 Sniper's Roll of Honour di dunia.

Pengalaman tempur Tatang banyak ia peroleh dalam palagan konflik Timor Timur.

Suatu hari Tatang ditugasi untuk menembak seorang komandan musuh Fretilin (milisi kemerdekaan Timor Timur).

Baca: Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik

Baca: Semua Pegawai Dinas PU Kota Jambi Dikurung di Kantor, Digiring Tes Urin

Baca: Warga Geger Seorang Wanita Tinggalkan Koper Di Warung, Polisi Temukan Benda Ini

Tujuh jam lamanya Tatang harus menunggu dan mencari keadaan yang tepat demi mengeliminasi targetnya tersebut.

Head shot! sebutir peluru menerjang kepala komandan Fretilin tersebut.

"Posisi komandannya sudah saya kunci dari pukul 10.00 WIB. Tapi, saya juga ingin selamat, makanya saya menunggu saat yang tepat. Hingga pukul 17.00 WIB, komandan itu pergi ke bawah dan saya tembak kepalanya," kata Tatang.

Namun usai membunuh targetnya, musuh mengetahui adanya sniper.

Karena kemampuan kamuflase Tatang dengan vegetasi sekitar, musuh tak tahu posisi tepat di mana ia bersembunyi.

Musuh yang berjumlah 30 orang menyisir daerah yang dicurigai dan memberondongkan pelornya secara membabi buta.

Sial, dua butir peluru mengenai pohon dan memantul menerjang betisnya.

Tatang Koswara
Tatang Koswara ()

"Darah mengalir deras hingga sudah sangat lengket. Tapi, saya tidak bergerak karena itu akan memicu lawan menembakkan senjatanya," ucapnya.

Pada malam hari barulah Tatang bisa bergerak.

Ia lantas mengambil bambu dan mengikatkannya ke kaki yang terkena peluru sebagai penyangga.

Tatang sebagai seorang sniper terlatih juga berhasil mencongkel proyektil peluru dari betisnya.

Darah mengucur tak kunjung berhenti memaksa Tatang menggunakan syal Merah Putih untuk mengikat kakinya agar darah berhenti keluar.

Baca: Berseteru dengan Syahrini, Nikita Mirzani: Diblokir Sama Dia Gak Masalah Malah Ucap Selamat

Baca: Curhatan Luna Maya di Tengah Hebohnya Kabar Sang Mantan Akan Nikahi Syahrini, Rela dan Ikhlaskan

Baca: Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik

Karena sudah pernah mendapat pelatihan di Mobile Training Teams (MTT) Green Berets US Army dan pelatihan lainnya, Tatang berhasil menyelamatkan diri dari kejaran musuh.

"Saya memiliki prinsip, hidup mati bersama keluarga, minimal foto keluarga. Saya pun berdoa diberi keselamatan agar bisa melihat anak keempat saya yang masih dalam kandungan, lalu mengikatkan syal merah putih."

"Ternyata, darah berhenti mengalir. Merah putih menjadi penolong saya," pungkasnya.

Disegani Dunia

Setiap kesatuan militer pasti memiliki penembak runduk alias sniper. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.

Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.

Ilustrasi
Ilustrasi. Sniper. (pixabay.com)

Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.

Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.

Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.

Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.

Badannya masih tegap kendati usianya sudah 67 tahun, demikian pula bahasa tubuhnya yang "sangat militer. Itu kesan ketika pertama kali bertemu pada Januari 2014.

Sosok legendaris sniper kelas dunia, Peltu (Purn) TNI Tatang Koswara, merupakan veteran perang Timor Timur.

Dalam misi tempur sebagai seorang sniper di medan tempur Timor Timur, tugas Tatang memburu pimpinan tertinggi Fretilin saat itu (1975), Nicalau Lobato.

Sebagai sasaran paling potensial yang bernilai tinggi, Tatang melaksanakan perburuan total terhadap orang nomor satu Fretilin ini. Kadang, operasi perburuan Lobato sampai menggunakan helikopter.

Tatang ditugaskan secara khusus untuk memburu Lobato, tim dari Pasukan Khusus TNI dalam operasi tempur bersandi Operasi Nanggala 28.

Baca: Berseteru dengan Syahrini, Nikita Mirzani: Diblokir Sama Dia Gak Masalah Malah Ucap Selamat

Baca: Dua Animator Indonesia Tembus Oscar 2019, Filmnya Kalah Dari First Man yang Raih Efek Visual Terbaik

Baca: Mendagri Tegaskan Dukung Kepala Daerah yang Kampanye Dukung Paslon, Dengan Syarat. . .

Butuh perjuangan keras untuk memburu Lobato, karena tokoh nomor satu Fretilin itu dijaga secara berlapis.

Dalam pertempuran sengit untuk mengejar Lobato, Tatang bahkan tertembak di betis kaki kirinya.

Tapi setelah membebat luka tembak dengan bendera Merah Putih seukuran sapu tangan yang selalu dibawanya, Tatang tetap melanjutkan pertempuran

"Seorang sniper sejati sebenarnya yang bertempur hingga gugur di medan perang. Tapi saya bersyukur bisa selamat dari medan perang dan bisa pulang serta bercerita mengenai pengalaman tempur saya," tutur Tatang.

(*)

(Seto Aji/Gridhot.ID)

TONTON VIDEO: Pemburu Ikan Dari Pulau Pandan Kerinci, Sanggup Berenang Hingga Berjam-jam

IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI

ARTIKEL INI TELAH TAYANG DI GRIDHOT DENGAN JUDUL KISAH SNIPER LEGENDARIS INI HADAPI...

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved