Kisah Taipan Lepas dari Perompak Somalia: Ternyata Perompak Punya Mesin Hitung Uang
TRIBUNJAMBI.COM--Akhir 2010, untuk pertama kalinya dalam 400 tahun terakhir, pengadilan Jerman menggelar
Biasanya mereka mendekati mangsanya di tengah malam. Kadang dari belakang, di bawah radar dekat cerobong asap agar keberadaannya tidak terdeteksi.
Ada kalanya mereka mendekat dari depan, dengan dua perahu yang satu sama lain terhubung tali panjang. Ketika tali dilempar ke haluan kapal raksasa yang lamban, kapal akan menarik para perompak ke sisi panjang kapal.
Secepat kilat mereka melemparkan tali bercantelan, dan dengan senjata di bahu mereka bergantungan pada tali dan naik ke dek. Biasanya ini berlangsung begitu cepat sehingga para awak kapal tidak bisa berbuat apa-apa.
Para perompak yang menamakan dirinya "penjaga pantai" meminta sejumlah uang. Dengan cerdik, mereka juga tidak begitu saja mempercayai janji pemilik kapal raksasa, juga mewaspadai uang palsu.
Untuk menghitung uang pampasan, mereka memiliki mesin penghitung uang. Uang tebusan biasanya terdiri atas pecahan seratus dolar yang ditaruh dalam koper kedap air. Kadang ditaruh di karung goni yang dilempar dari sebuah helikopter. (*)