Perjuangan Anang Hermansyah yang Rela Tidur di Hutan Demi Krisdayanti Agar Terbebas dari Narkoba
Melalui buku itu, Yanti menceritakan bagaimana Anang, yang saat itu masih berstatus suaminya, memergokinya memakai narkoba.
TRIBUNJAMBI.COM - Tak banyak yang tahu jika dulu Krisdayanti pernah kecanduan narkoba.
Tapi berkat bantuan mantan suaminya, Anang Hermansyah, adik Yuni Shara itu akhirnya bis terbebas darinya.
Kisah kelam perempuan yang kerap disapa Yanti itu tertuang dalam buku My Life, My Secret.
Melalui buku itu, Yanti menceritakan bagaimana Anang, yang saat itu masih berstatus suaminya, memergokinya memakai narkoba.
Baca Juga:
Sosok V8 Raisa Disiagakan Pada Debat Capres 2019, Kendaraan yang Bisa Bikin Mual Karena Suaranya
Profil Profesor Intelijen Kopassus dan Profesor Siber Polri, Sama-sama Pangkat Jenderal Senior
Kisah 40 Pasukan Raider Kostrad Terjun dari Pesawat Serbu Pasukan Elite SAS di Belantara Kalimantan
Bak Manusia Super Pasukan Kostrad TNI Tetap Berperang Ditengah Puasa, Tentara Asing Sampai Melongo
Anang Hermasyah, mendapati istrinya menikmati sabu dalam kamar tidur.
Beruntung, Anang yang pernah menjadi santri di sebuah pondok pesantren di Jember, Jawa Timur, dapat membantunya.
“Pikiranku terbang, masalahku melayang, kecemasanku hilang, aku mengendus dan terus mengendus lagi. Aku mulai dikuasai gelinjang nikmat yang sangat asing tapi mengikat,” tulis Yanti dalam buku itu.
Krisdayanti mengisahkan kenikmatan semu yang pernah diperolehnya 11 tahun lalu ketika mabuk sabu untuk mengisi kehampaan hati dan pikiran di tengah melejitnya karier di dunia tarik suara.
"Herannya, karierku semakin membaik. Anang semakin melaju dengan kesibukannya di studio,” ujarnya.
“Jadwal manggungku kian melimpah dengan honor yang sangat baik. Dan aku tetap memakai … sabu! Sungguh gila. Edan!” ujar Krisdayanti.
Selby, sang manajer, mulai mengingatkan Krisdayanti mengenai kebiasan buruk mengonsumsi shabu.

Saat itu kondisi kesehatan perempuan kelahiran 24 Mei 1975 itu mulai anjlok.
Kantong matanya menghitam, bibir kering, dan mata kuyu.
"Aku tak bisa menghentikan sabu! Sia-sia saja aku berharap sembuh dengan segera, karena sakau telah meracuniku setiap hari, setiap detik," katanya.
Tak pelak, ia mulai berani membawa sabu ke rumahnya, terus membeli shabu dan menyiapkan bong.