Temui Presiden Joko Widodo, Begini Nasihat Jokowi Pada Achmad Zaky
Dia juga ingin menjelaskan soal menjelaskan kritiknya soal kritik rendahnya anggaran R&D yang diselipkan dengan kata harapan presiden baru.
TRIBUNJAMBI.COM- CEO Bukalapak Achmad Zaky menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Sabtu (16/2/2019).
Pertemuan CEO Bukalapak Achmad Zaky dengan Joko Widodo ini adalah untuk memberikan klarifikasi soal cuitanya di Twitter bebrapa waktu lalu.
Dia juga ingin menjelaskan soal menjelaskan kritiknya soal kritik rendahnya anggaran R&D yang diselipkan dengan kata harapan presiden baru.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki yang turut mendampingi Jokowi menerima Zaky di Istana Merdeka menyampaikan bahwa Presiden melihat Zaky adalah orang yang baik dan twit tersebut hanya kekhilafan saja. seperti yang dilansir dari Tribunnews.com
Baca: Ekstasi Kualitas Super Produksi Belanda Terungkap di Jambi, Otaknya Ternyata Napi Lapas
Baca: Kisah Pernikahan, Wanita 82 Tahun Yang Menikah dengan Pemuda Usia 28 Tahun. Pria Tak Pulang Setahun.
Baca: Ketum PSSI Joko Driyono Tersangka, Gusti Randa Paparkan Itu Bukan Kasus Pengaturan Skor
"Beliau pahamlah, Zaky masih anak muda, mungkin ada khilaf, kesalahan. Jadi sama sekali waktu kita sampaikan ada peristiwa ini, beliau juga tidak marah," papar Teten di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Teten pun menikai, Zaky yang merupakan pendiri Bukalapak merupakan aset bangsa dan bisnisnya termasuk dalam empat unicorn e-commerce yang disampaikan Jokowi beberapa waktu lalu.
"Harus kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita. Selain Gojek, Traveloka, Tokopedia dan banyak UMKM yang menggunakan marketplace-nya di empat unicorn ini. Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak," papar Teten.
Lebih lanjut Teten menyampaikan, pemerintahan Jokowi dalam empat tahun ini juga telah memberikan dukungan kepada sektor bisnis tersebut, mulai dari regulasi sampai ke pembiayaan.

Menurut Teten, Presiden Jokowi merasa khawatir terkait gerakan uninstall yang ramai di media sosial karena twit Zaky, mengingat hal tersebut dapat berdampak buruk kepada bisnis Bukalapak.
"Kalau ini terus berlanjut uninstall Bukalapak, ini menganggu bisnis e-commerce di Indonesia, kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat unicorn kita," ucap Teten.
Teten menjelaskan, dalam pertemuan tadi juga Presiden memaafkan Zaky yang telah menyampaikan permintaan maafnya secara langsung, dimana Jokowi turut memberikan nasehat.
"Beliau menasihati Zaky supaya lebih hati-hati walaupun beliau juga sepakat dengan substansi yang diangkat Zaky soal RND, cuma memang Zaky keliru dari data yang dipakai," papar Teten.
"Secara pribadi tadi, saya mengucapkan maaf pada Bapak dan meluruskan juga yang kemarin," ujar Achmad Zaky saat ditemui wartawan.
Pria berusia 32 tahun itu pun sempat berdiskusi dengan Presiden tentang rencana pemerintah yang membuat Indonesia maju.
"Saya mengapresiasi sekali, apa yang sudah dilakukan pemerintah dan pemerintah sudah memiliki plan (rencana) untuk membuat Indonesia maju yang berbasiskan inovasi."
Baca: Dosen Nikahi Pelakor, Prof Winda Berjuang Sendiri untuk Pertahankan Rumah Tangganya dengan Dr Benny
Baca: Ini Lika-liku Bisnis Narkoba Yang Dilakukan Napi
Baca: Kelebihan Pria Bule di Mata Cut Tari dan Sophia Latjuba, Mantan Ariel NOAH Ketemu Satu Panggung
"Kami akan support dan komitmen juga dari Bukalapak. Kebetulan Bukalapak sekarang sedang mengembangkan pusat riset juga di Bandung."
Selain di Bandung, hal serupa juga akan didirikan di Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
Ia berharap, Bukalapak dan pemerintah bisa berkolaborasi serta bersama-sama membuat Indonesia maju, dengan berbasis riset, inovasi, hingga SDM yang berkualitas.
Soal apa yang disampaikan Presiden pada dirinya, Achmad Zaky enggan berbicara lebih lanjut sebab akan disampaikan oleh pihak Istana.
Namun, ada satu pesan dari Jokowi yang paling diingat Achmad Zaky.
"Pak Presiden tadi menyampaikan, jangan uninstall Bukalapak. Instal Bukalapak karena karya Indonesia harus didukung, itu sih tadi yang saya ingat disampaikan Bapak Presiden," ujarnya.
Pria asal Sragen itu pun bilang, bila pertemuannya dengan Jokowi atas undangan dari Presiden sendiri.

Lantas, apa kata Jokowi soal dana research and development Indonesia yang sempat disinggung Achmad Zaky dalam cuitannya?
Achmad Zaky pun bilang, pemerintah sudah menyiapkan dana untuk research and development.
Namun yang jadi perhatiannya, sinergi antara pemerintah dengan pelaku industri bersama-sama membangun riset.
"Jadi tweet saya kemarin, tidak hanya untuk negara, tapi juga pelaku bisnis. Karena dana riset tidak hanya dari pemerintah," ujarnya.
Pasalnya, di beberapa negara maju, seperti Amerika, dana riset dari pihak swasta cukup besar.
"Saya sekalian mengajak pengusaha-pengusaha untuk kerjasama dengan universitas, pemerintah nanti untuk sama-sama fokus di SDM dan inovasi," sambungnya.
Saat ditanya soal validitas data research and development yang merupakan data tahun 2010-2013an, Achmad Zaky bilang, data tersebut berasal dari Wikipedia.
Ia pun belum mendapat data terbaru lantaran masih simpang siur.
Namun, ia lebih menggaris bawahi soal semangat yang ia sampaikan dalam cuitan tersebut, agar bersama-sama lebih fokus pada SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi.
"Tolong diambil semangatnya, saya sebagai pelaku industri, anak muda Indonesia, ingin sekali Indonesia fokus ke SDM yang berkualitas, dengan riset, teknologi," ujarnya.
Di akhir wawancara, Achmad Zaky juga menjelaskan maksud di balik presiden baru yang ia sematkan dalam cuitannya.
Ia bilang, dirinya sudah mengklarifikasi, cuitannya tersebut merupakan rangkaian thread.
"Saya sudah nge-tweet itu, cuma di Twitter kalau sudah viral kan susah dikendalikan," ujarnya.
Presiden baru tersebut, lanjut Zaky, merujuk pada presiden terpilih, bahkan Jokowi termasuk di dalamnya.
Ia pun telah menyampaikan permintaan maaf pada Jokowi.
Baca: Sandungan Pemkab Sarolangun sehingga Tak Dapat Adipura, Terungkap Ternyata Ini Masalahnya
Baca: VIRAL! Dosen Ini Rela Tinggalkan Anak dan Istri untuk Menikah dengan Pelakor, Curiga Sejak 2014
Baca: Ketum PSSI Joko Driyono Tersangka, Gusti Randa Paparkan Itu Bukan Kasus Pengaturan Skor
Saat ditanya dari pengaruh cuitannya terhadap segi bisnis, Achmad Zaky mengelak untuk menjawab.
Berikut petikan wawancara Achmad Zaky dengan sejumlah wartawan setelah pertemuannya dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.
Sebagaimana diketahui, cuitan Achmad Zaky soal dana research and development (R&D) hingga presiden baru menuai polemik, terutama di media sosial.
Bahkan tagar #uninstallbukalapak sempat menjadi trending di Twitter, Jumat (15/2/2019) kemarin.
Hal ini bermula saat Achmad Zaky menyinggung soal dana research and development Indonesia yang dinilainya tertinggal dari negara lain.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD)
1. US 511B
2. China 451 B
3. Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24 Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B.
Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulisnya.