Nilai Ekspor Jambi Naik di Akhir Tahun 2018, Tapi Nilai Impor Malah Turun, Ini Sebabnya

"Bila dirinci menurut komoditi, Kelompok Industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 17,95 persen," katanya.

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
zoom-inlihat foto Nilai Ekspor Jambi Naik di Akhir Tahun 2018, Tapi Nilai Impor Malah Turun, Ini Sebabnya
tribunjambi/fitri
Petani karet menjalani aktivitasnya

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Desember 2018 naik 72,54 persen dibanding November, yaitu dari US$ 226,65 juta menjadi US$ 391,06 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Dadang Hardiwan mengatakan, naiknya ekspor Provinsi Jambi Desember 2018 karena nilai ekspor pada kelompok pertanian dan pertambangan naik.

"Nilai ekspor kelompok pertanian naik sebesar 16,77 persen, dan kelompok pertambangan naik sebesar 125,14 persen," sebutnya.

Baca: Farhat Abbas Dilaporkan ke Polisi oleh Elza Syarief, Peramal Mbak You Sudah Beri Peringatan Begini

Baca: Kondisi Pendaki Asal Jambi Mengkhawatirkan, Berjemur di Dinding Cadas, Hipotermia di Gunung Dempo

Tetapi kelompok industri kata dia, mengalami penurunan sebesar 8,42 persen. Nilai ekspor sampai dengan Desember 2017 yaitu sebesar US$ 2.553,48 juta.

Ekspor Jambi periode yang sama tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017, yaitu sebesar 3.064,27 atau naik sebesar 20,00 persen.

Dijelaskan Dadang, kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok Pertambangan yaitu sebesar 62,02 persen, diikuti Kelompok Industri sebesar 32,48 persen, dan Kelompok Pertanian sebesar 5,50 persen.

Baca: Harga Tiket Pesawat Jambi-Jakarta Tembus 1 Juta Rupiah, Ini Penjelasan Kemenhub Kenapa Mahal

Baca: Website pendaftaran PPPK, Sscasn.bkn.go.id Sulit Diakses? Ini Alternatifnya

Baca: Fakta-fakta Pacar Anak Ahok BTP yang Merupakan Finalis Miss Indonesia 2019, Begini Potret Cantiknya

"Bila dirinci menurut komoditi, Kelompok Industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 17,95 persen," katanya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, penyumbang kontribusi terbesar dari Kelompok Pertambangan yaitu migas yang mencapai 58,09 persen. Sedangkan dari Kelompok Pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangan 4,55 persen.

Walaupun nilai ekspor Jambi meningkat, tetapi secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Bulan Desember ke beberapa negara utama mengalami penurunan.

Ekspor Jambi yang mengalami penurunan ke Malaysia, Jerman, Perancis, Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan. Sedangkan pergerakan naiknya nilai ekspor dapat diamati ke beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Inggris, Cina, India dan Taiwan.

Baca: Trik Login Ssp3k.bkn.go.id, Formasi PPPK 2019 via Sscasn, dan Cara Pendaftaran

Baca: BREAKING NEWS - Pendaki Asal Jambi Terkena Hipotermia di Puncak Dempo, Begini Kondisi Sekarang

Baca: Yuni Astuti Tetap Setia, Meski Pacarnya Adi Saputra Ngamuk Di Depan Polisi

Sampai dengan Bulan Desember 2018 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami peningkatan. Namun demikian, ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada ekspor ke Cina, Jepang, Amerika Serikat, India, dan Taiwan.

"Ekspor terbesar masih dari komoditi Migas yang pada bulan ini diekspor ke Singapura dan Thailand, komoditi Karet dan olahannya terbanyak diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Cina, sedangkan komoditi Pulp dan Kertas terbanyak diekspor ke Taiwan, India dan Inggris," jelas Dadang. 

Nilai Impor Turun

Berbanding terbalik dengan ekspor yang naik, pada Desember 2018 nilai impor Jambi menurun sebesar 52,92 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$ 4,46 juta pada bulan November menjadi US$ 2,09 juta pada bulan Desember 2018.

"Penurunan karena turunnya nilai impor pada hampir seluruh kelompok," katanya, Senin (11/2/2019).

Nilai impor bulan Desember 2018 sebesar US$ 2,09 juta, turun dibanding bulan sebelumnya. Penurunan impor dipicu oleh turunnya nilai impor pada hampir seluruh kelompok yaitu kelompok bahan kimia dan sejenisnya, kelompok karet dan sejenisnya, kelompok mesin dan alat angkutan, dan lainnya, serta kelompok hasil industri dan lainnya.

Baca: Yuk Daftar PPPK / P3K di Sscasn.bkn.go.id 2019, Segini Gajinya Jika Kalian Diterima, Cek di Sini

Baca: Nilai Ekspor Jambi, Akhir 2018 Naik, Dampak dari Sektor Pertanian dan Pertambangan yang Juga Naik

Baca: Lulus CPNS Namun Mengundurkan Diri, Dokter Ahli CPNS Kota Jambi Bakal Dapat Sanksi Seperti Ini

Bila dilihat perannya pada periode sampai dengan Bulan Desember 2018, impor Kelompok Hasil industri dan lainnya memberikan kontribusinya 37,55 persen dari total impor, diikuti peran Kelompok Mesin dan alat angkutan yaitu sebesar 36,08 persen dan Impor Kelompok Bahan Kimia dan sejenisnya yang memberi kontribusi sebesar 22,40 persen.

Untuk kelompok komoditi Makanan dan sejenisnya berperan sebesar 3,75 persen dan kelompok komoditi Karet dan sejenisnya hanya berperan 0,21 persen.

Baca: Berniat Beli Mobil Bekas, Stop Beli Warna ini, Harganya Bisa Jatuh Jika Dijual Lagi

Baca: Bocah Tenggelam di Sungai Batang Tembesi, Warga Sisir Sungai dengan Jala Ikan

Dadang juga mengatakan, komoditi dikirim melalui tiga pelabuhan utama di Jambi dan bandara, yakni Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha.

" Menurut Kelompok Komoditi Impor Provinsi Jambi, melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yaitu di Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal, serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved