Tukang Ojek Disebut Intel Indonesia, Ini Alasan KKB Menembak Mati Sugeng Efendi di Toko Kelontong

Awal bulan Februari 2019, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua berulah kembali. Namun yang menjadi korban dari ulah mereka adalah warga sipil

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Capture Film Merah Putih Memanggil
Ilustrasi KKB dan Kostrad 

“Diduga korban ditembak dengan menggunakan senjata laras pendek dengan jarak tembak yang sangat dekat,” lugasnya.

Surat terbuka KKB Papua untuk Presiden Republik Indonesia
Surat terbuka KKB Papua untuk Presiden Republik Indonesia (Facebook/TPNPB)

Sebelumnya ada 19 pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan jembatan di Nduga meninggal menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu (1/12/2018).

Mereka menjadi menjadi sasaran karena dianggap sebagai mata-mata atau anggota TNI yang menyamar.

Baca Juga:

Penyidikan Pada DS, Tersangka Kasus Pembangunan Taman Hijau Bungo, Dihentikan Kejari. Ini Alasannya

Frisca Malvin, Penyedia Jasa Titip, Bisa Jalan-Jalan, Belanja dan Dapat Untung

Sebelum Ditahan, Hakim Beri Kesempatan Pada Pasangan Terdakwa Judi Togel Ini Menyampaikan Permintaan

Egianus Kogeya Ngaku Diserang TNI Pakai Senjata Kimia, Foto yang Disebar Malah Buktikan Kebohongan

Kronologi KKB Tembak Mati Tukang Ojek

Seorang tukang ojek tewas setelah ditembak anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Wiyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 17.49 WIT.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua', korban bernama Sugeng Efendi berusia 25 tahun.

Tukang ojek itu ditembak di sebuah kios milik warga yang berada di depan SMU Negeri 1 Mulia

Sugeng tewas setelah mendapat luka tembak di bagian leher.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan kronologi kejadian tersebut

Baca Juga:

Sempat Dituduh Transgender, 3 Artis Ini Buktikan Dirinya Wanita Tulen, Lihat Juga Hunian Mereka

Diduga dari Tungku Masak, Api Hanguskan 1 Unit Rumah di Kampung Laut

Menurut Ahmad Mustofa, peristiwa itu terjadi ketika korban yang berprofesi sebagai tukang ojek tengah menonton di kios milik Alfan Mustofan.

Saat itu, kata Ahmad Mustofa, korban dan saksi sedang berada di dalam kios.

Korban sedang duduk sambil menonton film di HP, sedangkan saksi pada saat itu sedang berbaring di belakang korban.

Tiba-tiba terdengar suara letusan seperti suara senjata sebanyak 1 kali.

"Kemudian korban berkata pada saksi dengan kata minta tolong, saya terkena tembakan,” ungkap Ahmad Mustofa saat dikonfirmasi Sabtu malam.

Saat itu, saksi yang juga ketakutan melihat korban terkena tembakan, lanjut Kamal, langsung menarik korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved