Soekarno Berhayal Bersama Sahabat Karibnya, Sebut Wariskan Hal Besar Ini Untuk Indonesia Saat Tiada

Terlebih Amerika Serikat, mereka tahu jika Indonesia haruslah dirangkul karena posisinya amat strategis di percaturan politik dunia.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Facebook
Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Namanya sampai sekarang masih jadi kebanggan masyarakat Indonesia. Siapa lagi bila bukan Proklamator Indonesia, Ir.Soekarno dikenal sampai seantero dunia.

Pada saat dibawah kepemimpinan beliau, Indonesia acap kali memotori berbagai gerakan Internasional macam Ganefo, Non-Blok dan Konferensi Asia-Afrika.

Karena berbagai peran ini maka tak jarang Indonesia yang baru merdeka seumur jagung kala itu jadi sorotan dunia.

Terlebih Amerika Serikat, mereka tahu jika Indonesia haruslah dirangkul karena posisinya amat strategis di percaturan politik dunia.

Baca Juga:

Tanpa Segan, Jenderal TNI M Jusuf Berani Bertingkah di Kediaman Soeharto, Meja pun Digebrak Kuat

Nissan Luncurkan Kembaran Xpander, Bawa Pulang dengan Rp 5 Juta

Sosok yang Jebloskan Ahmad Dhani ke Penjara Kepergok Ikut Nyanyi Lagu Kangen di Depan Mulan Jameela

Komisi VII DPR-RI Bentuk Rapat Panja, Laporan Soal Illegal Drilling di Batanghari Ditindak Lanjuti

Mengutip dari akun instagram @presidensukarno, April 1960, Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Balkan, Yugoslavia.

Yugoslavia dibawah kepemimpinan PM Josep Broz Tito merupakan negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali pada 1 Februari 1950 melalui PM Edvard Kardelj.

Saat tiba di Yugoslavia, Soekarno tentu disambut Josep Broz Tito yang merupakan sahabat karibnya.

Saat kunjungan itulah Soekarno dan Tito menggagas gerakan Non-Blok.

Soekarno yang didampingi Hartini kemudian dibawa keliling Yugoslavia, mengunjungi berbagai daerah dan desa-desa di sana.

Hartini ketika berada di tengah-tengah rakyat Yugoslavia Wikimedia
Hartini ketika berada di tengah-tengah rakyat Yugoslavia Wikimedia (Commons/Joze Gal)

Soekarno bersama delegasi Indonesia disambut hangat oleh rakyat Yugoslavia.

Pada suatu waktu, Soekarno lantas bertanya kepada Tito.

Beliau menanyakan jika seandainya Tito sudah meninggal maka apa yang akan ia wariskan untuk negaranya Yugoslavia.

Baca Juga:

Ustaz Abdul Somad: Tolong Jangan Kacaukan Kajian Saya, Saya Bukan Orang Politik!

Aksi Pecah Kaca Beraksi di Merangin, Ditinggal Sebentar Ambil Spanduk, Uang dalam Mobil Lenyap

Kapok Bertarung di Kota Penuh Dosa, Khabib Nurmagomedov Mengaku Tidak Menyesal

Dengan mantap Tito menjawab ia akan mewariskan angkatan perang yang kuat untuk melindungi keutuhan Yugoslavia.

Lantas Tito bertanya balik kepada Soekarno apa yang akan ia wariskan kepada Indonesia jika sudah berpulang.

"Aku tidak khawatir, karena telah kuwariskan Pancasila sebagai jalan hidup bangsa Indonesia," ujar Soekarno kepada Tito.

Soekarno saat disambut masyarakat Yugoslavia Wikimedia
Soekarno saat disambut masyarakat Yugoslavia Wikimedia (Commons/Joze Gal)

Benar saja, tahun 1980 Tito wafat dan mewariskan angkatan perang kuat kepada Yugoslavia.

Namun sayang pada tahun 1995 Yugoslavia harus bubar karena perpecahan internal dalam negerinya.

Tapi sampai saat ini Indonesia masih ada karena adanya ideologi Pancasila sebagai landasan dan tujuan hidup rakyatnya.

Soekarno (kiri) dan Josep Broz Tito (kanan) saat di Yugoslavia tahun 1960.
Soekarno (kiri) dan Josep Broz Tito (kanan) saat di Yugoslavia tahun 1960. (Wikimedia Commons/Joze Gal)

(Seto Aji/Gridhot.ID)

Baca Juga:

Persaingan Semakin Ketat, Bank 9 Jambi Dituntut Terus Berinovasi

Tim BPK RI Datangi Sungai Penuh, Wali Kota Instruksikan Kepala SKPD untuk Kooperatif

Berenang dengan Tangan dan Kaki Terikat, Mengerikan Latihan Khusus Yontaifib: Pasukan Elite TNI - AL

Modus Petinggi Parpol di Indonesia Pakai Jasa Prostitusi, Bayar Cash Pakai Dolar, Main di Hongkong

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved