Digerebek Istri dan Videonya Viral, Kronologi Dosen Selingkuh Dengan Mahasiswi yang Berakhir Damai
Kasus yang sempat viral dan menghebohkan ini diawali dari penggerebekan sang istri terhadap suaminya yang dosen saat sedang berada di tempat mahasiswi
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus dosen Politani Negeri Kupang, DR LL, yang diduga selingkuh dengan mahasiswinya, GMTN, berujung damai.
Kasus yang sempat viral dan menghebohkan ini diawali dari penggerebekan sang istri terhadap suaminya yang dosen saat sedang berada di tempat sang mahasiswi.
DR LL mengaku sudah menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
Dengan begitu, ia dengan istrinya dan juga GMTN sudah tidak ada masalah lagi.
Berikut ini rangkuman kasus cinta segitiga antara DR LL, GMTN, dan istri DR LL, ES.
1. Beredar Video
Kamis, 10 Januari 2019, beredar video seorang perempuan yang belakang diketahui bernama ES, menggerebek sebuah kamar kost.
Kost tersebut dihuni GMTN di Jalan Soverdi Kelurahan Oebufu Kecamatan Kota Kupang pada Rabu sore.
ES, yang merupakan istri DR LL datang bersama dengan putranya EL alias Eren.
Video detik-detik penggerbekan ini diambil oleh EL.
Dalam Video tersebut, tampak GMTN duduk di atas tempat tidur dalam kostnya sedangkan ES berdiri dan mengungkap kemarahan kepada GMTN.
Sedang, sang dosen tidak tampak dalam video tersebut.
Baca: Tak Disangka Penjual Duku Ini Pembunuh, Dua Tahun Jadi Buronan Akhirnya Ditangkap di Pasar Agam Baru
Baca: 14 Penerbangan Dari Bandara Hang Nadim Batam Dibatalkan, Dampak Mahalnya Tiket dan Bagasi Berbayar
Kepada POS-KUPANG.COM di Mapolres Kupang Kota pada Rabu malam, Eren mengatakan ia dan ibunya melihat sepeda motor milik ayaynya terparkir di halaman kost.
"Jadi kami langsung masuk dan mendapati bapa ada di dalam kamar kost bersama mahasiswi itu," ujar Eren.
Ia mengaku telah menaruh curiga pada ayahnya karena sering pulang malam dalam beberapa bulan belakangan.
2. Saling Lapor
Eren dan ibunya, kemudian langsung menuju SPKT Polres Kupang Kota untuk membuat laporan polisi.
Mereka tiba di Mapolres sekira pukul 19.00 Wita. Tampak beberapa teman dari Eren pun ikut bersama mereka di Mapolres Kupang Kota.
Laporan itu terkait dengan dugaan tindak perjinahan.
Sehari setelah, Eren dan ibunya membuat laporan ke poliis, giliran pihak GTMN yang balik melaporkan keduanya.
GMTN melaporkan GTMN dan EL dengan tuduhan kasus penganiayaan.
Namun, kedua belah pihak memutuskan untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi mengatakan, para pihak sepakat untuk mencabut laporan polisi yang telah dibuat dan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Untuk kasus selingkuh mereka tidak mau lanjutkan proses hukumnya dan meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Iptu Bobby pada wartawan di ruangannya, Jumad (11/1/2019).
Bobby menjelaskan, kedua pihak saling melapor dengan aduan dua kasus berbeda yakni kasus dugaan perselingkuhan dan dugaan penganiayaan.
Pihak EO melapor suaminya untuk kasus dugaan selingkuh, sedangkan pihak GM melaporkan istri sah LL dan anak lelakinya atas dugaan penganiayaan.
"Terkait persoalan ini, mereka mengatakan bahwa persoalan antara mereka akan mereka selesaikan secara kekeluargaan," beber mantan Kasat Reskrim Polsek Sikka ini.
3. Disidang Kampus
Senin, 14 Januari 2019, Direktur Politani Negeri Kupang, Ir Thomas Lapenangga MS mengumpulkan para pembantunya. Masing-masing Wakil Direktur 1, Wakil Direktur 2, dan Wakil Direktur 3.
Mereka semestinya menentukan nasib DR LL yang digerebek selingkuh dengan seorang mahasiswi.
Namun hari itu karena satu dan lain hal pihak kampus belum bisa memutuskan nasib dosen tersebut.
Baca: Hotman Paris Ungkap Cerita PSK Kelas Atas Disewa Pimpinan Parpol Naik Jet Pribadi, Main di Hongkong
Baca: Pasca Cerai, Gisella Anastasia Ungkap Pilihan Pacaran Dengan Artis Atau Orang Biasa? Ini Jawabnya
Baca: Pria Bernama Jake Ryan Ini Mengaku Kencani 1.700 Wanita: Dia Membagi Pengalamannya
Saat itu Doktor LL juga hadir tetapi, tidak terlihat mahasiswi yang jadi selingkuhannya, GMTN (18) ikut hadir.
Tetapi, Wakil Direktur 3 berhalangan datang karena ada kegiatan di luar.
Pertemuan digelar di Ruang Rektorat Politani Negeri Kupang.
Thomas Lapanengga pun mengungkapkan hasil pertemuan tersebut. Menurutnya, belum ada sanksi yang jelas, atau dijatuhkan.
Baik kepada DR LL maupun GMTN yang diketahui berselingkuh.
"Saya bersama kawan-kawan yang lain baru saja melakukan rapat terkait masalah ini.
Saya memang pimpinan, tapi tidak bisa ambil keputusan sendiri," kata Thomas Lapenangga di ruang kerjanya.
"Karena itulah belum ada keputusan seperti apa yang diambil," kata dia.

Thomas mengatakan, pihaknya belum bisa menjatuhkan sanksi karena belum menemukan aturan yang mengikat langsung.
"Mengenai sanksi, kita masih pertimbangkan bahwa kedua pihak sudah berdamai. Kami cari aturan mengikat langsung, tapi tidak ada," jelasnya.
Memang, menurutnya Politani Negeri Kupang memiliki aturan yang diturunkan langsung dari Kemenristekdikti dan beberapa aturan lain.
"Di situ kami diberikan rambu-rambu. Terutama Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) dan masalah ini. Kalau ada keputusan yang inkrah, baru kami ambil tindakan langsung. Seperti itu," tegas Thomas.
Apalagi, katanya, kedua belah pihak sekarang sudah berdamai.
4. DR LL Minta Maaf
Pantauan POS-KUPANG.COM, DR LL terlihat keluar dari ruang rapat.
Saat dihubungi via aplikasi WhatsApp, DR LL mau menjawab sedikit pertanyaan.
DR LL pun angkat suara setelah kasusnya hampir seminggu membuat heboh.
Ia menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan POS-KUPANG.COM melalui pesan WhatsApp (WA), Senin (14/1/2019) siang.
DR LL yang merupakan jebolan S3 Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur ini mengaku ingin menenangkan diri pasca kasus perselingkuhan yang mendera dirinya.
DR LL tidak tidak memberikan pembelaan diri dan klarifikasi terkait persoalan asmara terlarang yang menyeret namanya, istri, serta seorang mahasiswi di lembaga Politani Negeri Kupang.
LL mengatakan dirinya ingin menenangkan diri akibat persoalan yang menderanya.
Baca: Temukan 11 Pelanggaran Berbahaya, BPOM Imbau Warga Ikut Aktif Awasi Obat dan Makanan
Baca: Membaca Kepribadian Seseorang dari Bentuk Jempol, Anda Tipe Gampang Sukses atau Kepedean?
Baca: Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar Jadi Polemik Fadli Unggah Foto Bersama Dengan KH Maimoen Zubaer
Baca: Survei Terbaru Elektabilitas Jokowi - Maruf, Prabowo - Sandi Oleh LIPI, Debat Capres Tak Pengaruh
Baca: Viral Pemotor Masuki Jalan Tol, Padahal Peraturan Masih Dikaji Pemerintah
Ia hanya mengaku saat ini dirinya sedang pusing menhadapi persoalan ini.
"Makasih ade...maaf saya lagi pusing...nanti saja ya," tulis DR LL.
Ia bahkan berkali-kali meminta maaf karena tidak bisa memberikan klarifikasi terkait kasus ini.
"Sekali lagi maaf beribu maaf. Saya mau menenangkan diri dulu ade. Maaf....ya..makasih," bunyi pesan LL.
5. Tidak Masuk Kuliah
GMTN juga tidak pernah masuk kampus usai kasusnya dengan sang dosen menjadi viral.
Sejak Kamis (9/1/2019), mahasiswi semester satu ini tidak menampakkan batang hidungnya di kampus. Ia juga tidak mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya.
Hal ini diungkapkan seorang rekan GTMN yang enggan disebutkan namanya, Rabu (16/1/2019).
Kepada Pos-Kupang.com, rekan GTMN itu mengatakan jika rekannya tidak lagi hadir mengikuti perkuliahan sejak masalah tersebut menjadi heboh.

Sebagai rekan kuliah, ia mengenal GTMN sebagai pribadi yang baik meskipun agak cerewet.
Ia bahkan mengaku kalau GTMN itu merupakan ketua tingkatan dalam kelas mereka.
"Anaknya itu baik, tapi agak cerewet. Kalau soal masalah pribadinya kami tidak terlalu tahu karena ia tidak pernah bercerita. Hanya saja teman-teman tahu dari facebooknya kalau ia berpacaran dengan seorang anggota polisi," tambahnya.
6. GTMN Curhat di Facebook
Pasca hubungan terlarangnya dengan dosen di tempatnya menuntut ilmu terbongkar, sosok GMTN menjadi sasaran komentar negatif netizen.
Namun, rupanya GTMN tampak aktif di media sosial. GTMN diketahui sempat menggunggah beberapa foto ke akun instagram pribadi miliknya.
Foto-foto tersebut disertai beberapa caption yang sepertinya mengisyaratkan persoalan yang tengah ia hadapi.
Berikut unggahannya pada 15 Januari 2019
Jangan putus asa diwaktu engkau tak berdaya karena justru diwaktu itulah Tuhan akan tunjukkan kuasa-Nya
Aku percaya ...
Sampai saat ini aku masih percaya...
Apapun yang terjadi aku tetap percaya..
Dan, sampai kapanpun aku akan percaya..
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya..
Pada 16 Januari GMTN kembali curhat di Facebook.
Tidak ada guna nya saya menanggis dan menenggoknya ke belakang
dan menjadi trauma
tetapi saya pastikan kedepan tangan Tuhan yang kuat menopang dan memberikan jalan keluar dan kemenangan.
Unggah-unggahan tersebut mengundang komentar dari para netizen.
@kheey.anytaa: Ttap kuat dan sabar kak
@ithamarcus95: Sudah tau suami orang masih saja mau untk ditidurin... Jangan membawa Nama Tuhan klu snd bisa menyenangkan hati Tuhan
@intanlomi: Elaaaahhh.. Makanya jang tidor dg orang pung laki..
@rheyfunan: Stay strong bos
7. Berakhir Damai
Teka-teki bagaimana akhir kasus perselingkuhan yang diduga dilakukan Dosen Politani Negeri Kupang, DR LL, dengan mahasiswinya sendiri, GMTN (18), terjawab sudah.
Setelah sekian lama irit bicara, bahkan terkesan bungkam, DR LL akhirnya buka suara.
Penjelaskan DR LL ini disampaikan langsung di Kantor Hukum Jacob's and Partners, Jalan Ahmad Yani Oeba, Kota Kupang, Rabu (6/2/2019) siang.
Hadir memberikan keterangan, DR LL, sang istri dan putranya.
Mereka didampingi kuasa hukum sang mahasiswi GTMN, Tommy Jacob SH.
DR LL yang merupakan dosen Program Studi PTH pada Politani Negeri Kupang mengatakan
dirinya tidak ada saat penggerebekan yang dilakukan sang istri.

"Saya mau klarifikasi pemberitaan, bahwa yang terjadi saat penggerebekan itu saya tidak berada di sana (Kost GTMN)," ujarnya.
Menurutnya, saat itu ia sedang mask mie di rumah.
"Waktu itu saya sedang masak mie di rumah," ujar DR LL.
Penggerebekan yang dilakukan istri bersama anak laki-laki DR LL di kost GTMN itu terjadi, Rabu (8/1/2019) sore.
Ia menjelaskan selama ini , pemberitaan yang beredar seolah-olah dirinya sedang bersama
dengan GMTN di kamar kost.
"Kejadiannya tidak seperti itu," ucapnya.
Ia datang karena mendapat laporan ada ribut-ribut di kost GMTN.
"Saya datang dibonceng oleh ipar saya dengan sepeda motor dari rumah. Dia yang bilang kalau ada ribut di kost milik GTMN," katanya.
Bukan tanpa alasan ia datang ke rumah mahasiswinya itu.
"Jadi saya datang melerai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan kasus yang melibatkan dirinya, istri, dan GMTN ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
ia berharap klarifikasi ini dapat memulihkan nama baik semua pihak.
Termasuk nama baik dirinya dan GTMN.
"Selama ini cenderung terpojok. Jadi semoga ini bisa memulihkan semuanya," tambah dosen
yang berasal dari Lembata ini.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa semua persoalan keluarga itu telah diselesaikan dan diurus
dengan baik.
Ketika ditanya soal informasi ia memilih GTMN, ia menjawab bahwa semua telah diselesaikan.
"Ini lihat saja. Saya datang bersama dengan istri. Intinya semua persoalan sudah selesai," imbuhnya.
Hal senada juga diutarakan Tommy Jacob selaku kuasa hukum GTMN.
Ia mengatakan persoalan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan pihaknya sebagai mediator.
Kliennya, lanjut Tommy saat ini sedang beristirahat karena mengalami tekanan akibat peristiwa ini.
"Seperti yang telah dikatakan Pak Dosen, saat peristiwa itu Pak Dosen tidak berada di lokasi kostnya. Untuk seluruh persoalan telah diselesaikan secara kekeluargaan," kata pengacara muda ini
Isteri LL dan anaknya, EO, mengamini keterangan DR LL.
"Persoalan sudah selesai, memang saat kejadian, suami (dosen LL) tidak ada di sana, ia datang untuk melerai," kata sang istri.
Ketika diminta untuk berfoto, sang dosen dan istrinya meminta pengertian agar tidak difoto pada kesempatan tersebut.
8. Sikap Politani Negeri Kupang
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pertanian (Politani) Kupang, Ir Thomas Lapenangga MSi mengaku belum menerima informasi kalau Dr LL, GTMN, dan istrinya berdamai.
"Saya belum dapat informasinya. Kemarin itu yang damai antara istri (oknum dosen Politani Kupang) dan mahasiswi itu," kata Thomas menyampaikan hal itu saat dihubungi POS-KUPANG.COM per telepon, Rabu (7/2/2019) siang.
"Saya belum tahu Informasi itu karena saya baru selesai dari lapangan mempersiapkan anak-anak (mahasiswa) mau PKL. Saya lagi utamakan kegiatan-kegiatan akademik dan kalau kita urus satu dosen ini, nanti sekian banyak kegiatan akademik terbengkalai. Kan sayang," demikian Thomas.
Thomas mengatakan, masih mengkaji dan melihat perkembangan kasus tersebut.
"Kita lihat masalahnya dulu, kalau mereka sudah berdamai, sehat-sehat, sudah bersahabat dan masyarakat tidak ada komplain, ya nanti kita lihat masalahnya," katanya. (TIM POS- KUPANG.COM)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kronologi Lengkap Dosen Politani Selingkuh dengan Mahasiswi, Digerebek Istri hingga Berujung Damai