Jokowi Diteriaki Pendukungnya 'Jancuk', Pihak Gerindra Beri Komentar Seperti Ini

Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu mengatakan, pendukung Jokowi juga harus sadar bahwa pilpres harus dibarengi nilai-nilai edukasi.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Joko Widodo 

Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan Jokowi sebagai calon presiden hanya mengistilahkan penyebutan 'Propaganda Rusia' dan tidak bermaksud menyinggung intervensi Rusia sebagai negara dalam politik di Indonesia.

Baca Juga:

Dikenal Kalem dan Tak Banyak Omong, Namun Apa Penyebab Jokowi Berani Serang Prabowo?

Ahmad Dhani Dipenjara, Malam-malam Prabowo Datang ke Rumah Mulan Jameela, Janjikan Ini ke Keluarga

Remaja Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Kolong Kasur, Bau Miras Menyengat, Ditemukan Kejanggalan

Puluhan Pejabat Eselon II Muarojambi Akan Diganti, Bupati Masnah Masih Rahasiakan Waktunya

Istilah Propaganda Rusia, menurut Ace, mulai populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel berjudul The Russian “Firehouse of Falsehood.”

Model Propaganda ini ditulis Christopher Paul dan Miriam Matthews.

"Artikel itu tercatat diterbitkan RAND tahun 2016. Artinya istilah itu sudah mulai populer sejak 3 tahun yang lalu. Murni istilah dan referensi akademik," ujar Ace melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2019).

Ace mengatakan penggunaan metode propaganda Firehose of Falsehood, ditenggarai digunakan dalam berbagai proses politik elektoral di Brazil, Mexico, dan terakhir juga di Venezuela.

Sehingga, sudah menjadi bagian dari metode perpolitikan baru di era post-truth.

"Jadi, istilah ini berkembang dan tidak ada hubungan dengan intervensi negara Rusia dalam persoalan domestik di negara- negara dimana metode itu digunakan," imbuh Ace.

(WARTAKOTA)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved