Dikenal Kalem dan Tak Banyak Omong, Namun Apa Penyebab Jokowi Berani 'Serang' Prabowo?
Petahana Jokowi juga mulai mengubah strateginya. Jokowi yang dikenal kalem kinI berani kritik strategi Prabowo Subianto dan tim suksesnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Pilpres 2019 semakin dekat dalam masa pencoblosannya, bahkan dinamika politik menuju Pilpres 2019 kian menarik untuk dicermati.
Kubu nomor urut 01 Jokowi - KH Maruf Amin dan kubu Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terus melancarkan strategi agar menang di Pilpres 2019.
Petahana Jokowi juga mulai mengubah strateginya. Jokowi yang dikenal kalem kinI berani kritik strategi Prabowo Subianto dan tim suksesnya.
Baca Juga:
Mantan Anak Buahnya di Kopassus Buka Sifat Asli Luhut Binsar Panjaitan Menko Presiden Jokowi
Ahmad Dhani dipenjara, Maia Pernah Sebut Dhani Lebih Baik Kembali Jadi Musisi
10 Film Action Tentang Pasukan Khusus Paling Seru, Kisah Misi Mustahil Kopassus TNI, Navy Seal, SAS
SinSen Raih Penghargaan Public Relation Se-Indonesia, Johannes Loman Ungkap Peran Baik Pemberitaan
Jokowi menjadi sosok yang lebih agresif menyerang lawan politiknya Prabowo Subianto menghadapi Pilpres 2019 atau Pemilihan Presiden 2019, 17 April ini.
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi tidak ragu melontarkan pernyataan-pernyataan menohok yang menyindir lawannya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan Jokowi kini adalah orang yang berbeda.
"Jokowi menyerang saja sudah merupakan Jokowi yang berbeda dari 2014. He is a different Jokowi," ujar Hendri melalui keterangan tertulis, Senin (4/2/2019).
Yang ditunjukan Jokowi ini tidak lazim dilakukan petahana.
Hendri mengatakan teorinya, petahana hampir selalu melakukan aksi bertahan.
Baca Juga:
Perayaan Ulang Tahun Cristiano Ronaldo: Ini 22 Prestasi Menterang Sang Megabintang
Wartawati Tribun Jabar Daianiaya saat Akan Meliput, Pelaku Diduga Seorang Wanita
Olimpiade Bahasa Jerman 2019, Siswa SMAN 1 Raih Peringkat 7 Nasional
Cetak Plat Kendaraan Bermotor di UPTD Samsat Batanghari, Belum Bisa Terealisasi, Ini Kendalanya
Dapat Hadiah Es Krim Setahun, Wanita Asal Jepang ini Justru Kaget
Dia juga akan melakukan klaim-klaim atas prestasinya. Namun, seorang petahana tidak akan menyerang.
Lantas, mengapa Jokowi berubah dan berbeda?
Hendri mengatakan perubahan ini bisa diterjemahkan menjadi dua hal.
Pertama, ini menunjukkan bahwa Jokowi dalam tekanan.
"Saat ini dia dalam keadaan tertekan sehingga menyerang keluar dinilai sebagai cara bertahan terbaik," ujar Hendri.
Citra Jokowi yang negatif adalah salah satu yang membuatnya tertekan.
