Prabowo Subianto Sebut Sri Mulyani Menteri Pencetak Utang, Luhut Panjaitan: Jangan Asal!

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebut pemimpin di Kementerian Keuangan sebagai menteri pencetak utang saja.

Editor: Fifi Suryani
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Luhut Binsar Panjaitan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebut pemimpin di Kementerian Keuangan sebagai menteri pencetak utang saja.

Prabowo Subianto melontarkan kritik pedas soal utang pemerintah yang kian membengkak.

"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan tapi mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang bayar orang lain," ucap Prabowo dalam deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019) lalu.

 

Meski Sudah Nikahi Maia Estianty, Ternyata Irwan Mussry Masih Lakukan Ini pada Putri Desy Ratnasari

Kaki Siswi SMP Dipijat Bapak Enam Anak karena Terkilir, Tapi Belakang Diketahui Malah Hamil

GALERI FOTO: 20 Foto Ini Diperoleh Tanpa Terduga Momennya, Hasilnya Bikin Takjub

Tak Hanya Berbahaya, Petting Juga Bisa Bikin Hamil Lho! Begini Penjelasannya

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo, menegaskan, pernyataan Prabowo yang menyebut Sri Mulyani menteri pencetak utang merupakan kritik yang berbasis pada fakta.

Faktanya, sambung dia, tahun antara Desember 2014-Desember 2018, utang pemerintah naik Rp 1809 triliun, dari Rp 2609 triliun menjadi Rp 4418 triliun.

Artinya, utang di era Jokowi setiap tahun naik Rp 452,25 triliun.

Sebagai perbandingan, selama 10 tahun Presiden SBY, kenaikan utang pemerintah Rp 1.309 triliun, atau Rp 131 triliun per tahun.

"Jadi setiap tahun pemerintahan Presiden Jokowi berhutang rata-rata 3,45 kali lipat dari pemerintahan Presiden SBY," ujar Drajad kepada Kompas.com, Senin (28/1/2019).

"Masak pejabat negara yang banyak membuat utang tidak boleh disebut pencetak utang?" tambah politisi Partai Amanat Nasional ini.

 

Hidayat Nur Wahid Singgung Nama Jan Ethes, TKN: PKS Paling Sering Bawa Anak-anak

Ini 4 Tanda WhatsApp Kamu Telah Diblokir Teman, Cek Sekarang

VIDEO: Perut Sapi Dilubangi Hidup-hidup, Cara Kuno Ini Masih Saja Dipraktikkan

Pengajuan Kreditnya Ditolak, Seorang Wanita Nekat Lepas Semua Pakaian di Depan Manajer Bank

Kemenkeu Kecewa dengan Pernyataan Prabowo

prabowo
(DOk/kompas)
Pidato Prabowo Subianto di Reuni 212, Kenakan Kemeja Putih, Amien Rais & Tokoh Gerindra juga Hadir 

Kementerian Keuangan ( Kemenkeu) menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tersebut.

"Apa yang disampaikan calon presiden Prabowo, 'Jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan ( Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang', sangat mencederai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan," tulis Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti dalam unggahannya di Facebook, Minggu (27/1/2019).

Kementerian Keuangan, lanjut dia, adalah sebuah institusi negara yang penamaan, tugas, dan fungsinya diatur oleh undang-undang.

"Siapa pun tidak sepantasnya melakukan penghinaan atau mengolok-olok nama sebuah institusi negara yang dilindungi oleh undang-undang, apalagi seorang calon presiden," sebutnya.

Nufransa menjelaskan bahwa pengelolaan utang diatur dalam undang-undang dan pengajuannya harus melalui persetujuan DPR, dibahas secara mendalam dan teliti.

 

Berendam 3 Jam Untuk Selamatkan Cucu dari Banjir Gowa, Nenek Nur Janna Akhirnya Meninggal

Sule Pernah Lihat Sosok Wanita Misterius Tanpa Kepala yang Pernah Dirudapaksa di Rumahnya, Minta. .

Wanita Suka Aroma Tubuh Pria yang Mengonsumsi 2 Siung Bawang Putih Tiap Hari, Simak Penjelasannya

Survei Median Januari 2019 : Elektabilitas Prabowo-Sandi Terus Bergeser, Lihat Persentasenya

"Utang adalah bagian dari pembiayaan yang merupakan bagian dari kebijakan fiskal (APBN). Kebijakan fiskal dan APBN adalah alat untuk menjaga perekonomian dan alat untuk memakmurkan rakyat dan mencapai tujuan bernegara," katanya.

Adapun APBN dituangkan dalam UU yang merupakan produk bersama antara pemerintah dan semua partai yang berada di DPR.

"Pelaksanaan UU APBN dilaporkan secara transparan dan diaudit oleh lembaga independen BPK dan dibahas dengan DPR. Semua urusan negara ini diatur oleh undang-undang," tegasnya.

Respon Sri Mulyani

sri mulyani
(Wolrd Government Summit/Twitter/Kemenkeu)
Sri Mulyani saat raih penghargaan di Wolrd Government Summit. (Wolrd Government Summit/Twitter/Kemenkeu) 

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati merespon pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut titel Menteri Keuangan perlu diganti menjadi Menteri Pencetak Utang.  

Bukan menyindir balik atau menanggapai serius, Sri Mulyani hanya memberikan senyuman tipis saat dimintai tanggapan terkait sebutan itu. Mengenakan baju baju batik warna hijau dan celana hitam, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu enggan berkomentar sembaru berjalan menuju lift gedung Kementerian Keuangan RI. 

 

Baru 5 Hari Menikah, Remaja 16 Tahun Dibunuh Suaminya. Penyebabnya Bikin Miris

Anggota KPU Tangsel Disanksi Berat karena Partisan Partai,  Sekjen PDIP Nilai Sudah Tepat

Maruf Amin: Saya Bilang Ente Baru Bangun Ngelindur, Makanya Tak Tahu Apa-apa

Fadli Zon Apresiasi Pengunduran Diri Edy Rahmayadi: Mungkin Beliau Harus Konsentrasi

Ani, begitu sapaan akrabnya, hari ini, Selasa (29/1/2019) memimpin Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk melaporkan kondisi keuangan RI hingga kuartal IV tahun 2019. Menurutnya, kondisi keuangan RI saat ini normal dan berjalan baik.

Pernyataan ini kontras dengan pendapat Prabowo yang mengkritik perekonomian RI sudah carut marut seiring dengan bertambahnya utang pemerintah. 

 "Sistem keuangan kita dalam kondisi normal dan berjalan baik, sehingga kami akan sampaikan apa yang dilakukan oleh kita bersama secara sinergis," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dalam konferensi pers di di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/1/2019). 

luhut
(Facebook/luhutbinsarpanjaitan)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang.

"Ya enggak etis saja itu," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Luhut mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu bahwa prestasi Sri Mulyani sebagai menteri keuangan telah diakui oleh dunia internasional.

Sri Mulyani bahkan pernah dinobatkan sebagai menteri terbaik sedunia. Gelar itu diberikan dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab, Februari 2018 lalu.

"Ibu Sri Mulyani itu Menteri Keuangan terbaik di dunia, iya kan," kata Luhut.

Luhut juga menekankan, setiap negara pasti memiliki utang.

Asalkan utang tersebut tak membebani dan masih dalam batas atau ambang kewajaran, maka tak masalah.

Menurut dia, saat ini utang Indonesia juga masih produktif. "Ya kan bagus, utang kita bagus," kata Luhut.(Kompas.com/Tribunnews.com)

 

Ada Kiriman Belatung Berbentuk Pocong di Rumahnya, Sule Sampai Jual Mobil

Naomi Zaskia Siap Berumah Tangga dengan Sule? Kenakan Cincin Hingga Belajar Masak

Inilah Asal-muasal 10 Years Challenge Menjadi Viral di Dunia, Termasuk Indonesia

Masih Ingat Peringatan Bahaya Menelan Permen Karet? Sebenarnya Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika. . .

 Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Sri Mulyani Disebut Menteri Pencetak Utang, Luhut Panjaitan Ingatkan Prabowo Subianto Jangan Asal

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved