Update Rombongan Bupati Diserang KKB, Prajurit TNI Praka Nasrudin Gugur dan Rekannya Tertembak
Praka Nasrudin seorang prajurit TNI dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS gugur tertembak anggota kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Rencananya,Selasa (29/1/2019), jenazah Praka Nasrudin dievakuasi ke Jayapura.
"Dari peristiwa tersebut, belum didapatkan keterangan apakah dari pihak KKB ada juga yang jatuh korban," tutur Aidi.
Pratu Makamu Gugur
Pratu Makamu seorang prajurit TNI tewas akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Jumat (18/1/2019).
Prajurit TNI tersebut mengalami luka serius akibat tertembak.
Pratu Makamu tewas saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (18/1/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Pratu Makamu tewas tertembak saat mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI di kawasan tersebut.
Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M. Aidi menjelaskan kronologi terjadinya baku tembak tersebut.
Dijelaskannya, kontak senjata antara pasukan TNI dan KKSB Pimpinan Telenggen terjadi di daerah Longsoran Baganbaga Distrik Yambi sekitar pukul 12.10 WIT.
Baca: Daftar Promo Imlek 2019, Ini Diskon hingga 50 Persen di Restoran Mewah, Catat Waktu!
Baca: Siswi SD Dihukum Push Up 100 Kali Lantaran Belum Lunasi Biaya SPP Hingga Trauma dan Tak Mau Sekolah
Baca: Saat Ahmad Dhani Digelandang ke Lapas Cipinang, Maia Estianty Malah Ketemu Anak Elvis Presley
Kejadian bermula saat pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi untuk mendistribusikan logistik.
Namun, saat berada di kawasan Longsoran Babanbaga, mereka mendapat tembakan dari atas ketinggian secara tiba-tiba.
Pasukan TNI berusaha melawan dengan membalas tembakan dan melakukan pengejaran.
Saat pengejaran, pasukan TNI mendapat kesulitan karena kondisi medan yang sangat berat.
Alhasil, kelompok bersenjata yang berjumlah sekitar belasan orang itu berhasil melarikan diri masuk ke dalam hutan.
"Dari kedudukan KKSB saat dilaksanakan pembersihan ditemukan beberapa barang bukti berupa 2 buah magasen senapan panjang berikut munisinya, 2 buah tongkat komando diduga milik Lekagak Talenggeng, 2 buah stempel TPN OPM, dan sejumlah dokumen TPN OPM," kata Aidi, Sabtu (19/1/2019).