Ternyata Ini yang Bikin Prajurit Baru Kopassus Deg-degan, Harus Tidur di Kandang Sapi

Usai resmi menjadi anggota Kopassus, Suwito dkk tak bisa bisa bersantai-santai. Langsung ada penugasan, satu di antaranya yang membikin deg-degan ...

Editor: Duanto AS
Intisari
Pelolosan dan kamp tawanan, materi latihan siswa Komando TNI yang paling berat. 

Usai resmi menjadi anggota Kopassus, Suwito dkk tak bisa bisa bersantai-santai. Langsung ada penugasan, satu di antaranya yang membikin deg-degan ...

TRIBUNJAMBI.COM - Ada kisah-kisah heroik Kopassus, ada juga kisah lucu yang terjadi saat melakukan operasi.

Sebagian kisah itu diketahui orang, namun ada juga yang belum diketahui, termasuk yang satu ini.

Peristiwa ini terjadi saat Komando Pasukan Khusus ditugaskan ke Timor Timur.

Sebagai kesatuan khusus yang ditugaskan untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis) Kopassus selalu menjadi pilihan pertama.

Setiap calon atau anggota Korps Baret Merah harus mempunyai kemampuan di atas rerata dari tentara reguler.

Jika melaksanakan operasi baik militer maupun non militer mereka harus berhasil, tak ada kegagalan.

Cerita menarik ini berasal dari seorang anggota Kopassus yang dianggap gagal dalam menjalankan tugas.

Baca Juga:

 Sat-81 Kopassus, Pasukan Khusus Paling Misterius & Serba Rahasia, Istri Sendiri Bisa Sampai Tak Tahu

 Anak Didik Kolonel Moeng Itu Akhirnya Jadi Danjen Kopassus, Dapat Gemblengan Komandan Legendaris

 Penyebab Pohon Randu di Pusdikpassus Kopassus Hancur Semua, Ternyata karena Mahaguru Berlatih

 Irish Bella dan Ranty Maria, Siapa yang Lebih Kece dan Cantik? Berikut Perbandingan Potret Keduanya

 Nama Jan Ethes Disindir Hidayat Nur Wahid, Gus Nadir Malah Siapa Penasan Siapakah Cucu Prabowo?

Baca: Perseteruan Keluarga Ahok Mulai Muncul, Pesan Papa Berburu Harimau dengan Saudara Kandung

Mengutip dari Grid.id, pada Sabtu (22/12), Pelda Suwito menceritakan bagaimana pelatih menempanya sangat keras.

Usai dikukuhkan menjadi prajurit komando bukan berarti Suwito dkk bisa berleha-leha layaknya mahasiswa habis wisuda.

Mereka langsung diterjunkan ke medan perang di Timor Timur kala itu.

Jika gagal dalam menjalankan tugas, maka hukuman menanti saat di basis kesatuan.

"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.

Saat itu, di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi. Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.

Bukan hanya itu saja. Prajurit yang gagal bakal ditempa, dilatih lebih keras lagi kemudian ditugaskan kembali ke medan perang.

Kalau gagal lagi? Ya, tidur bersama sapi lagi.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (Wallpaper/Film Merah Putih memanggil)

"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalau gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.

Pelatih lebih menakutkan dibanding setan

Pelda Suwito menuturkan pelatih akan menempa siswa komando sangat keras dan tak pandang bulu.

Saban hari, fisik dan mental siswa digojlok sampai benar-benar habis.

Mereka disuruh latihan di gunung, hutan, rawa, terjun payung hingga di laut.

Stress, lapar, lelah ditambah 'siksaan' dari para pelatih menjadi teman akrab sehari-hari siswa komando.

 ABK Kapal Tentara Laut Diraja Malaysia & Marine Police Ciut Dibentak Kopaska, Jangkar pun Ditarik

 Hutan Angker Tempat Latihan Anggota Paskhas Benar Adanya, Prajurit ini Hilang 7 Hari & Lihat Hal ini

 Seorang Jenderal Dibentak-bentak Bintara karena Salah Parkir Mobil, Tak Tahu Itu Raja Intel

Makanya mereka punya anggapan lebih takut dengan para pelatih bertopi merah dari pada setan sekalipun.

"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," menjadi semacam semboyan tak resmi para siswa komando Kopassus ketika digembleng di Pusdikpassus.

Kopassus tak bergantung pada teknologi

Pada 1980-an, ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.

Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.

Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.

Kopassus Grup 3 Sandi Yudha
Kopassus Grup 3 Sandi Yudha ()

Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.

Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional

Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.

Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi.

Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.

Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite Indonesia dapat dibaca di Tribunjambi.com. (*)

Artikel ini sudah tayang di Gridhot dengan judul "Kisah Anggota Kopassus yang Dianggap Gagal Jalankan Tugas, Disuruh Tidur di Kandang Sapi"

 Cinta Pertama Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang Kembali Lagi, Sosok Danjen Kopassus yang Baru

 Satuan Rahasia Pilihan di Dalam Kopassus, Komandannya Sekarang Ada yang Jadi Menteri

 Teguran Maut di Meja Biliar untuk Soeharto, Akhirnya Jenderal Benny Moerdani Dicopot

 Baru Datang Beberapa Personel, Denjaka sudah Habisi Perompak Somalia, Kayak Film Captain Phillips

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved