ABK Kapal Tentara Laut Diraja Malaysia & Marine Police Ciut Dibentak Kopaska, Jangkar pun Ditarik
Kisah nyata, seorang anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL buat kapal perang Malaysia mundur ke negaranya.
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
"Kalau tidak pergi, tali jangkar ini saya ledakkan," ancamnya.
Berhasil. Aksi ini pun membuat kapal Malaysia meninggalkan wilayah Karang Unang.
Rupanya cukup tiga orang Kopaska untuk mengusir dua kapal Malaysia.
Baca Juga:
Produser Cina Sebut K-Pop Membosankan Kalau Sajiannya Itu-itu Saja, K-Pop Akan Hancur
Final Indonesia Masters 2019 Jadi Laga Terakhir Liliyana Natsir, Pidato Pensiun Banjir Air Mata
Dugaan Penyimpangan Dana P2DK di Desa Kasiro Ilir, Inspektorat Sarolangun Segera Turun ke Lokasi
Video Luna Maya Terekam Pakai Bikini Hitam di Pantai dengan Sahabat Bikin Salfok, Body Goals Banget!
Selamatkan Aset, Pemda Tanjabtim Terus Upayakan Sertifikat Tanah Milik Pemda
Profil dari Komando Pasukan Katak
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya.
Saat ini Kopaska terbagi menjadi 3 Komando, Satuan Komando Pasukan Katak Armada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya, dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.
Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.
Pola Pendidikan Kopaska
Pendidikan Komando Pasukan Katak (Kopaska) diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang luar biasa untuk mencapai keahlian khusus menyelam dan pertempuran bawah air.
Fase latihan pertama selama 1,5 bulan diakhiri dengan “Minggu Neraka” (Hell Week) yang sangat menguras pikiran dan tenaga karena para siswa baik Perwira, Bintara dan Tamtama digojlok tanpa pandang pangkat/kasta sesuai standar pasukan khusus.
Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba-tiba dan tak terduga, seperti renang laut di gelapnya malam, senam perahu karet, dan dayung.
Para siswa kadang hanya tidur sebentar lantas 10 menit kemudian sudah disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau dipukuli oleh para instruktur dan pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan.
Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak, dan dalam tekanan fisik dan mental.
Tantangan adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah, karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.
Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah: pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan pendidikan Kopaska pada fase ini adalah seputar pantai wilayah Gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo.
