Terjatuh saat Dikejar Gajah, Abdullah Terinjak Gajah di Bagian Wajah, Konflik Hewan vs Manusia
Konflik manusia dengan satwa kerap terjadi di Provinsi Jambi. Mulai harimau, gajah, beruang hingga buaya pernah menyerang warga.
Warga Dikejar Harimau di Kerinci, Usir Pakai Letusan Meriam dan Senapan
Informasi adanya warga dikejar Harimau, petugas dari KPHP Kerinci Unit I bekerjasama dengan MHSKS atas dasar hasil koordinasi dengan BKSDA SKW, Minggu (25/11/2018) malam, langsung turun ke lokasi.
Tim turun kelapangan sekitar pukul 19.47 Wib, yakni di kebun milik Edi.
Dalam perjalanan ke lokasi kejadian, tim membunyikan meriam dengan tujuan untuk mengusir Harimau dari lokasi perkebunan milik warga tersebut.
Sesampai di kebun Edi, yang berada dikoordinat X 0792495, Y 9750768, tim KPHP bersama MHSKS, ditemukan banyak jejak harimau.
Dilokasi juga ditemukan kantong plastik yang tercabik-cabik oleh gigitan harimau.
"Pak Edi selaku warga yang berhadapan langsung dengan Harimau yang berkeliaran di kebunnya. Belum ditemukan adanya korban baik hewan maupun ternak milik masyarakat," ungkap Neneng, Kepala KPHP Kerinci Unit I.
Menurut Neneng, dalam penanganan konflik warga dengan Harimau, pihaknya telah berkoordinasi dengan SKW-1 BKSDA Jambi dengan arahan Kepala Balai KSDA Jambi.
"Untuk memberikan rasa aman pada warga karena gangguan Harimau, kami KPHP dan BKSDA Jambi akan selalu hadir ditengah warga yang terlibat konflik dengan harimau," terangnya.(*)
Baca: Jadwal Konser Musik di Indonesia - John Mayer 5 April, Ed Sheeran 3 Mei di Jakarta
Baca: Jadwal Kunjungan Cawapres Sandiaga Uno ke Jambi pada Jumat (25/1)

Tangkapan Ular Piton di Mersam, BKSDA Serahkan ke Warga
Pascapenemuan ular piton warga menduga masih ada satu ular lagi yang berkuran besar, mengingat ular yang ditemukan berjenis perempuan dan bertelur. Rabu (24/10)
Menurut Suwarno, yang penemu pertama ular tersebut mengatakan diduga masih ada satu ular lagi berjenis krlamin jantan yang merupakan pasangan darinular betina yang ditangkap tadi.
" Logikannya jika ular itu bertelur pasti ada pasangannya, Pak Suwarno tadi minta warga tetap berhati hati terutama bagi petani karet disekitar penemuan," ujar Rico, warga.
Terpisah BKSDA Provinsi jambi saat dikonfirmasi tribunjambi.com, sudah menerima laporan terkait penemuan ular piton tersebut. Namun pihak BKSDA tidak menjemput ular tersebut, mengingat jenis ular piton yang ditangkap warga tersebut bukan termasuk hewan yang dilindungi.
" Karena bukan hewan dilindungi kita serahkan ke warga untuk dijual atau sebagainnya, namun kita sarankan jangan dipelihara mengingat ukuran ular sudah terlalu besar dan dapat membahayakan," Ujar Agus Petugas BKSDA Saat dikonfirmasi tribunjambi.com. (*)