Balada Cinta Dian Nitami-Anjasmara: Benci Berujung Jatuh Cinta, Ini Kisahnya

TRIBUNJAMBI.COM - Kendati awalnya benci, Dian akhirnya jatuh ke pelukan Anjas. Ternyata penilaiannya

Editor: ridwan
instagram
Anjasmara dan Dian Nitami 

Apalagi, dalam sinetron itu diceritakan aku dan Anjas berpasangan. Setelah ngobrol dengannya, aku baru tahu, Anjas ternyata orang yang asyik diajak ngobrol. Mungkin benciku itu karena aku enggak kenal dia, ya.

Menyusul ke Sydney

Akhirnya, kami malah jadi dekat. Bahkan, kami sering bercanda, saling memanggil dengan panggilan "Sayang" selama di lokasi syuting. Awalnya sih, tak ada maksud karena panggilan itu hanya di mulut saja.

Namun, ibarat peribahasa, kata sayang dari mulut itu turun ke hati menjadi perasaan. Lama kelamaan, aku mulai mencintainya.

Kalau enggak ketemu, rasa kehilangan menyusup ke dalam hati. Itu sangat kurasakan saat Anjas ikut program homestay di Sydney.

Baca: Ahok Dibebaskan 24 Januari, Dimana? Kemenkumham Minta Satu Hal Ini hingga Grup Band Ahok BTP

Tak kuat menahan kangen, aku nekat menyusul. Padahal, kami belum pacaran, Iho. Karena enggak mau ketahuan sedang kangen, pada Anjas aku mengaku ada acara di sana. Ha ha ha...

Kebetulan, temanku yang jadi penyelenggara homestay itu. Jadi aku tahu kapan Anjas pergi dan pulang.

Baca Juga : Kisah Menyedihkan Pria Berjuluk 'Alien' yang Ingin Dioperasi Karena Ingin Jatuh Cinta dan Menikah

Apesnya, bulan Juli 1996 itu, semua penerbangan ke Sydney sedang penuh. Susah banget mencari tiket.

Tapi aku bilang pada biro perjalanan yang kupesan, aku tak mau tahu hal itu. Pesawat apa saja boleh, yang penting aku berangkat hari itu juga.

Baca: Sepi Penumpang, 3 Maskapai Batalkan Penerbangan Dari Bandara Hang Nadim Batam, Lengang Sejak Senin

Terserah aku mau ditempatkan di mana. Kalau perlu, di ekor pesawat pun jadi. Lalu, aku juga ngotot, pulangnya harus satu pesawat dengan Anjas. Maksa, ya?

Aku berhasil berangkat ke Sydney. Pada malam kedua, aku bisa menemui Anjas. Ah, puas rasanya bisa memandang wajahnya berlama-lama. Malam itu kami menyusuri Darling Harbour berdua.

Di tengah suasana romantis itu, tiba-tiba Anjas bertanya, maukah aku menjadi kekasihnya. Tak terperikan bahagia yang kurasakan saat itu. Setelah enam bulan sebelumnya melakukan penjajakan, sejak malam itulah kami pacaran.

Selama pacaran, hubungan kami tak pernah putus-sambung. Kami relatif cocok dan saling melengkapi. Meski Anjas lebih muda, sikapnya amat dewasa dan bijaksana.

Di keluarganya, ia anak sulung yang terbiasa ngemong adik-adiknya. Kalau aku sedang manja, Anjas tahu cara menghadapiku. la juga memperhatikanku. Misalnya, saat dia syuting sinetron College di Malaysia. Waktu itu, kami baru sebatas teman.

Baca: Kronologi Perlawanan Pegawai Alfamart ke Perampok Bersenpi, Meluncur dari Lantai 3 Gedung

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved