Sosok Kabareskrim Baru, Irjen Idham Aziz yang Disebut 'Jagoan' Densus 88 & Kawakan di Dunia Reserse

Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan rotasi terhadap perwira tingginya di Mabes Polri.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi
Irjen Idham Aziz dan Densus 88 

TRIBUNJAMBI.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan rotasi terhadap perwira tingginya di Mabes Polri.

Nama yang menjadi sorotan adalah sosok satu ini.

Malang melintang dalam dunia kriminal dan disebut sebagai 'pembasmi teroris' besar yang pernah ada.

Kapolri pun sampai menyebut dirinya sebagai sosok kawakan di dunia reserse.

Baca Juga:

Setahun Cut Meyriska Sembunyikan Berhijab dari Ibunya

Gigi Putih dan Cemerlang dengan 8 Tips Mudah, Tak Perlu Biaya Mahal, No 7 Cuma Dioles

Makan 6 Kali Sehari, Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 50 Kg? Bisa Banget!

Sudah Rajin Olahraga, Berat Badan Tak Juga Turun? Ternyata Ini Penyebab Sederhananya

Dia adalah Irjen Idham Azis ditunjuk menjadi Kabareskrim Polri.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pernah menyebut Irjen Idham Azis kawakan di dunia reserse.

Keputusan mutasi jabatan ini tertuang dalam surat telegram bernomor ST/188/I/KEP.2019 tertanggal 22 Januari 2019.

Surat telegram tersebut ditandatangani Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Eko Indra Heri.

Idham Aziz menjabat Kapolda Metro Jaya sejak 2017. Dia menggantikan Komjen Iriawan kala itu.

Idham Aziz (kanan). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Idham Aziz (kanan). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Irjen Idham rupanya tercatat beberapa kali berkarier di dunia reserse kepolisian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pernah mengungkap karier Idham Aziz yang berkaitan dengan dunia reserse.

Jabatan lain yang pernah diemban Idham di wilayah Polda Metro Jaya adalah Kapolres Jakarta Barat pada 2008 dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2009.

Idham Aziz juga pernah menjadi Wakil Kepala Densus 88 Antiteror pada 2010. Sebelumnya, pada 2005, dia juga pernah menjabat Kepala Unit Pemeriksaan Sub-Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror.

Bahkan dalam karirnya di Densus 88, nama Idham Aziz pernah moncer saat menangkap nama-nama teroris besar seperti Azahari.

Baca Juga:

Begini Cara PAN Kenalkan Calegnya ke Pemilih, Kumpulkan Caleg Keliling Setiap Dapil

Biasa Meneguk Minuman Berenergi Seusai Berolahraga? Hentikan, Peneliti Ungkap Dampak Buruknya

Ini Cara Membunuh 5 Jenis Rasa Takut, & Menutup 8 Pintu Setan Kata Ustaz Abdul Somad

PBB Optimis Penuhi Target Satu Dapil Satu Kursi

Pada 2013, Idham Aziz pernah menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Tahun berikutnya, dia menjadi Kapolda Sulawesi Tengah.

Sosok yang disebut 'Jagoan' Densus 88 ini merupakan perwira tinggi yang menyandang dua bintang di bahunya itu.

Kerja sama di antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Azis, sebenarnya telah lama terjalin.

Yang paling menonjol adalah saat gembong teroris Malaysia, Dr Azahari, dan kawanannya dibekuk di suatu kompleks perumahan di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005 silam.

Operasi penangkapan Azahari dan komplotannya pada 9 November 2005, dipimpin langsung Kabareskrim saat itu, Komjen Makbul Padmanegara.

Irjen Idham Aziz Sang Penakluk Gembong Teroris Dr Azahari
Irjen Idham Aziz Sang Penakluk Gembong Teroris Dr Azahari (Pos Kupang)

Hebatnya, Idham Azis yang menembak gembong teroris Azahari dalam operasi itu.

Atas prestasinya, Tito Karnavian, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose dan Rycko Amleza Dahniel dianugerahi penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Sutanto, berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.

Azis memang telah lama digadang-gadang kelak bakal menjadi salah satu pimpinan di Korps Bhayangkara nanti, sejak dirinya masih menjadi anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Tito yang kini menjadi Kapolri telah menerbitkan Surat Pada masa Orde Baru, hampir semua asisten kepala Kepolisian Indonesia pernah menjadi Kepala Polda (Kapolda) atau komandan satuan setingkat. "Aturan main" sama juga berlaku di lingkungan ABRI saat itu.

Jadi, seorang asisten Kapolri atau Panglima ABRI (Pangab), pasti perwira tinggi senior dan hampir pasti pernah jadi Kepala Polda (Kapolda).

Azis merupakan jebolan Akademi Kepolisian pada 1988.

Penugasan perdana dia sebagai letnan dua polisi (saat itu pangkat polisi masih menyesuaikan di ABRI), langsung menjadi anggota perwira Samapta Polres Bandung Polda Jawa Barat.

Setahun kemudian, ia menjabat Kepala Urusan Pembinaan Operasi Lalu-lintas Polres Bandung, kepala Polsek Dayeuh Kolot Polres Bandung, kepala Polsek Majalaya Polres Bandung, kepala Unit VC Reserse Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan wakil kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2001).

Berbekal kemampuan yang menonjol pada reserse dan kriminal umum (krimum), Azis dipercaya menjabat Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 pada 2005 silam. Sejak saat itu, kariernya terus melesat di dunia reskrim, kewilayahan, dan inspektorat.

Baca Juga:

Jokowi Sebut Tak Keluar Uang di Pilgub DKI, Adik Prabowo Sebut Rp 6 Miliar dari Kantongnya

Jadi Gubernur Definitif Jambi, Ini Jadwal Pelantikan Fachrori di Jakarta

Bejat! Wanita Muda Dipaksa Hubungan Inses dengan Ayahnya dan Direkam Sesuai Perintah Suami Sirinya

Ternyata Ini Penyebab Pertengkaran Tika &Tiwi; T2, Sampai Bubar, 4 Tahun Tak Menyapa

Petugas bersiaga pada saat penggeledahan gelanggang mahasiswa di kampus Universitas Riau terkait dugaan penangkapan teroris, Sabtu (2/6/2018).
Petugas bersiaga pada saat penggeledahan gelanggang mahasiswa di kampus Universitas Riau terkait dugaan penangkapan teroris, Sabtu (2/6/2018). (KOMPAS.com/Idon Tanjung)

Namanya tidak pernah ada di lingkungan pendidikan dan latihan Polri.

Dan kini, ia bertanggung jawab menjaga keamanan wilayah DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara.
Sebagai Kapolda Metro yang baru, Azis tentu bakal menghadapi tantangan yang lebih berat.

Yang menjadi tugas utamanya ialah mengatasi potensi ketegangan sosial setelah Pilgub DKI Jakarta yang tetap harus dicermati, agar tidak menjelma menjadi konflik sosial.

Tantangan kedua ialah ancaman terorisme yang tetap harus diantisipasi, dan ketiga kasus penyidik KPK Novel Baswedan, serta kasus yang menerpa Habib Rizieq Syihab perlu secepatnya dituntaskan demi tegaknya supremasi dan kepastian hukum di masyarakat.

Rekam Jejak Irjen Idham Aziz

Irjen Idham Aziz
Irjen Idham Aziz (Wikipedia)

Pendidikan Umum

SD (1976)
SMP (1979)
SMA (1982)
S2 KIK IV (2001)

Pendidikan Polri

AKABRI A (1988)
PTIK (1995)
SESPIM (2002)
SESPIMTI (2011)

Pendidikan Kejuruan

PA SERSE (1990)
PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
ASSESSMENT RESKRIM (2011)

Tanda Pangkat

Letnan Dua (26-07-1988)
Letnan Satu (01-10-1991)
Kapten (01-10-1995)
Mayor (01-10-1999)
Ajun Komisaris Besar Polisi (01-07-2003)
Komisaris Besar Polisi (23-11-2005)
Brigadir Jenderal Polisi (18-04-2013)
Inspektur Jenderal Polisi (14-10-2016)

Riwayat jabatan

02-12-1988 : Pamapta Kepolisian Resor Bandung
15-01-1989 : Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
28-04-1991 : Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
05-04-1993 : Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
01-07-1999 : Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
27-08-2001 : Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
08-05-2002 : Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
14-12-2002 : Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
25-02-2003 : Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
10-09-2004 : Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
14-10-2004 : Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
03-06-2005 : Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
17-01-2006 : Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
09-06-2008 : Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
19-12-2008 : Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
17-10-2009 : Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
29-09-2010 : Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
25-03-2013 : Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
03-10-2014 : Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
28-02-2016 : Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
23-09-2016 : Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
20-07-2017 : Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya

Tanda Jasa

Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
Kasus yang pernah ditangani
Bom Bali II (2005)
Mutilasi 3 Siswi Kristen Poso (2005)
Operasi Anti-Teror Bareskrim Poso (2005-2007)
Operasi Camar Maleo (2014-2016)
Operasi Tinombala (2016)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARUNYA DI YOUTUBE:

IKUTI FACEBOOK KAMI DI FACEBOOK:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved