Ketika Pasukan Spanyol Ketakutan dengan Tentara Hizbullah Hingga Minta Bantuan Kopassus
Banyak kisah dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sangat mendunia dan sampai-sampai membuat tentara asing takut.
Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.
Saat itu tim Indonesia mendatangi pos militer Israel dan berbicara secara persuasif.
Baca: Wacana Mundurnya Prabowo dari Pilpres 2019, Tim Jokowi Ingatkan Ada Denda dan Pidana
Baca: Sri Mulyani Disebut Jadi Kandidat Pemimpin Bank Dunia, Ini Tanggapan Luhut
Baca: Empat Pria Digerebek Saat Pesta Sabu di Muarojambi, Ini Identitasnya
Mereka mencoba meyakinkan militer Israel bahwa pelaku pelemparan hanya seorang bocah di bawah umur.
Prajurit Kopassus itu meyakinkan agar hal itu tak diperpanjang dan melepaskan bocah tersebut.
Namun ternyata niat tersebut tidak langsung dapat diterima oleh militer Israel.
Butuh perjuangan negoisasi selama berjam-jam meyakinkan para tentara Israel tersebut.
Akhirnya setelah negosiasi berlangsungselama empat jam bocah tersebut dibebaskan.
Meski di tengah negoisasi, pasukan Israel tetap siaga dan menodongkan senjata.
“Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu,” kata prajurit baret merah ini.
Kiprah Pasukan Garuda saat bertugas di daerah konflik memang selalu mendapat sambutan baik.
Pasukan Indonesia dikenal ramah dan gampang berbaur dengan penduduk lokal.
Selain itu pasukan Indonesia ringan tangan dan selalu memberikan bantuan kepada masyarakat maupun pasukan lain yang membutuhkan pertolongan.
Tak heran jika setiap penugasan pasukan Garuda selalu diterima dengan baik, bahkan seringkali dijamu oleh masyarakat.
Berbeda dengan pasukan perdamaian lainnya yang biasanya selalu dilempari batu saat patroli oleh warga sekitar.
“Pasukan sudah dibriefing, jika bertemu dengan warga Libanon harus disapa, diberi salam, namun tetap siaga."
"Ada yang memberi salam, ada yang tetap memantau situasi sekitar,” kata Yudha. (*)
