Ketika Pasukan Spanyol Ketakutan dengan Tentara Hizbullah Hingga Minta Bantuan Kopassus
Banyak kisah dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang sangat mendunia dan sampai-sampai membuat tentara asing takut.
Perwira tersebut diminta untuk berdialog dan menjernihkan suasana agar tak terjadi baku tembak.
Pihak Hizbullah pun bersedia untuk menghindari konflik asalkan tentara Spanyol menyerahkan dokumentasi yang mereka dapatkan di saluran air.
Pihak Hizbullah mengaku melakukan ini karena mereka menghormati tentara Indonesia.
Disaksikan tentara Indonesia, Hizbullah meminta memory card kamera pasukan Spanyol tersebut yang digunakan untuk mengambil dokumentasi saluran air tersebut.
Baca: Terjaring Razia, Pengemis Ini Tunjukkan Sesuatu yang Bikin Kaget, Tabungan di Bank Segini
Baca: Link Live Streaming Manchester City Vs Wolves Liga Inggris Pekan 22 Malam Ini Mulai 03.00 WIB
Baca: Wacana Mundurnya Prabowo dari Pilpres 2019, Tim Jokowi Ingatkan Ada Denda dan Pidana
Pasukan Spanyol akhirnya memberikan memory card mereka untuk menghindari terjadinya bentrok antara pasukan bersenjata ini.
Pasukan Hizbullah yang siap berperang mengaku tak segan-segan melakukan kontak senjata dengan pasukan Spanyol.
Prajurit Kopassus memang tak hanya mahir dalam bertempur, tapi juga mahir dalam bernegosiasi.
Bukan sekali ini prajurit Kopassus menyelesaikan konflik tanpa berujung pertumpahan darah
Masih bersumber dari buku yang sama, kisah lainnya terjadi saat seorang prajurit Kopassus yang tergabung dalam Pasukan Garuda, tengah berusaha membebaskan seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh pasukan Israel.
Mayor Yudha Airlangga adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Lebanon.
Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.
Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Lebanon.
Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.
Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu.
Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi.
