Sejarah Perjuangan Sultan Thaha Saifuddin, Pahlawan Nasional Jambi, Gugur Saat Gerilya Usir Belanda

Sultan Thaha Saufuddin, telah diangkat sebagai pahlawan nasional yang telah membumi dari negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/MAREZA SUTAN AJ
Patung Sultan Thaha Saifuddin 

Sekali waktu dalam pertempuran yang sengit, dini hari 27 April 1904 di Betung Bedarah, Sultan Thaha Saifuddin tak henti-hentinya mengumandangkan takbir.

Dalam pekikan takbir itu pula, akhirnya Tuhan menjemputnya.

Dia gugur dalam peperangan itu, pada usia 88 tahun sebagai Kesuma Bangsa.

Sepeninggal Sultan Thaha Saifuddin, perjuangan melawan Belanda tidak sampai di situ.

Satu di antara pengikut setianya, Muhammad Thahir, yang lebih dikenal dengan Raden Mattaher melanjutkan perjuangannya, memegang panji Kerajaan Melayu dan rakyat Jambi.

Raden Mattaher adalah seorang panglima perang gerilya yang dikenal dengan sebutan 'Singa Kumpeh' ini tidak membiarkan seorang pun Belanda bercokol di negeri Jambi.

Namun, setelah beberapa tahun bergerilya, dia pun gugur pada 1907. (mareza sutan a j)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved