Sejarah Perjuangan Sultan Thaha Saifuddin, Pahlawan Nasional Jambi, Gugur Saat Gerilya Usir Belanda
Sultan Thaha Saufuddin, telah diangkat sebagai pahlawan nasional yang telah membumi dari negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: bandot
Dalam pidato pengukuhannya, dia menyatakan rasa tidak senang terhadap Belanda. Itu pula yang menjadi alasan Sultan Thaha Saifuddin membatalkan semua perjanjian yang telah dibuat sultan-sultan terdahulu.
Dia menganggap perjanjian itu tidak adil, juga sangat merugikan rakyat dan Kesultanan Jambi.
Mendengar pernyataan itu, pemerintah Belanda memberi wewenang kepada residen yang berkedudukan di Palembang untuk berunding, agar Kesultanan Jambi mau mengakui pemerintahan Belanda.
Dalam rundingan itu disebutkan, Sultan Thaha Saifuddin tetap berkuasa, namun wilayah kekuasaannya diakui sebagai pinjaman dari pemerintahan Belanda.
Dengan tegas, Sultan Thaha Saifuddin tetap bersikukuh menentangnya, sehingga Belanda mengancam akan menurunkan Sultan Thaha Saifudin dari tahtanya. Meski begitu, dia tetap tidak berkenan untuk berunding.
Bahkan, dia menyatakan kerajaan Jambi adalah hak rakyat Jambi dan akan dipertahankan hingga tetes darah penghabisan.
Mendengar pernyataan tegasnya, pemerintahan Belanda naik pitam. Bendera perang berkibar. Pertempuran tak dapat dielakkan dan pecah sejak 1858.
Subscribe Youtube Tribun Jambi
Pertempuran terus meluas hingga ke daerah-daerah di wilayah Jambi. Dalam peperangan panjang itu, Sultan Thaha Saifuddin beserta pasukannya melakukan gerilya ke daerah Uluan, guna menghindari kepungan musuh.
Berbagai taktik dilakukan dalam pertempuran itu.
Dalam pertempuran sengit itu, Sultan Thaha dan pasukannya sempat melumpuhkan pertahanan Belanda di Batang Asai.
Selain itu, bersama pasukannya, dia juga berhasil menenggelamkan kapal perang Hotman milik Belanda.
Selama menjabat, Sultan Thaha Saifuddin melakukan banyak hubungan diplomasi dengan beberapa negara, seperti Turki, Inggris, dan Amerika.
Tujuannya, untuk memperoleh bantuan persenjataan dan amunisi, guna menghadapi pertempuran dengan Belanda.
Baca: VIDEO: Bak di Film, Pesinetron Ammar Zoni Berlutut di Depan Irish Bella, Maukah Kau Jadi Istriku?
Baca: Tampang Personel Girlband BLACKPINK Sebelum Terkenal, Ada yang Wajahnya Masih Lugu dan Polos
Masa perlawanan terhadap Belanda di bawah kepemimpinan Sultan Thaha berlangsung sekitar 46 tahun.