Anda Wajib Waspadai 3 Jebakan Pinjaman Online Ini, Ada Istilah "Rentenir Digital"
TRIBUNJAMBI.COM-- Setelah era kredit tanpa agunan (KTA) yang marak beberapa waktu silam, kini dunia pinjam
Bunga hanya salah satu dari beberapa hal yang perlu diwaspadai di balik kemudahan meminjam di P2P lending ini. Hal lain yang patut diperhatikan adalah kebijakan privasi (privacy policy).
Jika tak cermat dalam memahami aturan bunga kita akan menderita materi, maka kalau tak detail mempelajari kebijakan privasi bisa saja tak hanya menderita materi tapi juga non-materi. Malu misalnya.
Baca: Jelang Debat Capres-Cawapres 2019, Begini Persiapan Prabowo dan Sandiaga Uno di Debat Perdana
Kebijakan privasi ini justru perlu diwaspadai mengingat budaya literasi kita yang masih rendah. (Tingkat literasi Indonesia masih berada di peringkat paling bawah, dari tahun 2012 sampai 2015 hanya berada di urutan 62, 61, 63 dari 69 negara yang dievaluasi dengan kemampuan di bawah rata-rata.)
Banyak dari kita melewatkan begitu saja poin-poin kebijakan privasi. Padahal, ada hal-hal yang kemudian baru disadari ternyata tak sesuai dengan harapan kita. Bahkan di luar dugaan kita.
Seperti yang dialami oleh Mila Oktaviani berikut ini. Untuk sebuah keperluan ia meminjam di aplikasi daring bernama AngelCash sebesar Rp 800 ribu. Karena ada keperluan mendadak, ia tidak bisa bayar.
Baca: Akun 400 Ribu Followers Dyandra Kena Hack, 2 Kali Ganti, Curhat Jatuh Bangun Selebgram Jambi
"Mereka mulai menagih saya," kata Mila sambil menjelaskan bahwa ia akan bayar dan menegaskan tidak akan kabur. Tak disangka-sangka, lima hari kemudian muncul pemberitahuan grup WhatsApp di ponsel Mila dengan nama HUTANG MILA.
Anggota yang ada di situ ternyata semua kontak yang ada di ponsel Mila! Pembuat grup itu orang yang menagih Mila, dan bilang di grup kalau Mila kabur dan tidak mau membayar. Padahal sebelumnya Mila sudah konfirmasi untuk minta waktu keringanan.
Kontan saja hal itu membuat Mila malu karena sampai dipanggil atasan. Ia lantas mengirim pesan pribadi ke pembuat grup bahwa ia akan membayar tagihan dan meminta agar grup dihapus.
Dua jam kemudian Mila membayar tapi tak ada tanda-tanda grup dihapus. Malah pembuat grup itu left. Dihubungi lewat telepon juga tak bersambut.
Baca: Daftar Pria Dekat Agnez Mo, dari Deddy Corbuzier s/d Wijaya Putra, Mengapa 32 Tahun Belum Nikah?
Kasus seperti itu tak hanya menimpa Mila saja. Seseorang yang berakun Bung Komeng di Kaskus curhat hal yang mirip. Ia meminjam sejumlah uang di TunaiKita. Kemudian mengalami keterlambatan pembayaran cicilan.
Bukan soal cicilan yang dibayarkan membengkak karena terkena denda keterlambatan, yang bikin keki karena ternyata nama-nama kontak yang ada di ponsel Bung Komeng dihubungi pihak TunaiKita.
Intinya meminta tolong Bung Komeng untuk membayar tagihan yang telat.
"Mengapa penagihan itu tidak ke nomor saya? Padahal ponsel saya aktif terus," begitu keluhan Bung Komeng yang kemudian menduga tindakan itu untuk menjatuhkan harga dirinya.
Kasus lain yang ramai melibatkan RupiahPlus. Sama juga, konsumen merasa malu karena teman-teman di daftar kontak dihubungi. Ada yang lewat telepon, ada juga melalui pesan pendek.
Baca: 10 Tips Cari Tiket Pesawat Murah, Beli saat Maskapai Jual Reservasi yang Batal, Efektif!
Meredam kasus itu, RupiahPlus akhirnya meminta maaf secara resmi kepada masyarakat yang merasa dirugikan.