Anda Wajib Waspadai 3 Jebakan Pinjaman Online Ini, Ada Istilah "Rentenir Digital"
TRIBUNJAMBI.COM-- Setelah era kredit tanpa agunan (KTA) yang marak beberapa waktu silam, kini dunia pinjam
Dalam keterangan persnya, Direktur RupiahPlus, Bimo Adhiprabowo, menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak ketiga berkaitan dengan penagihan tunggakan.
Dari kasus-kasus tadi, kita bisa mengambil pelajaran bahwa prinsip tak ada makan siang gratis selamanya benar. Di balik kemudahan pasti tersembunyi jebakan-jebakan yang menuntut kewaspadaan kita.
3. Apa saja yang "diambil"?
Salah satu "jebakan" adalah soal kebijakan privasi tadi. Ini memang dilematis. Namun jika tidak ada masalah selama masa kredit, kasus-kasus seperti yang dialami Mila tadi tak akan terjadi.
Baca: Nikita Mirzani Bilang Hampir Semua Artis Wanita Indonesia Terlibat Prostitusi Online, Alasannya Ini!
Dalam suatu kesempatan, Legal Coordinator Fintech Lending Division Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Chandra Kusuma menyatakan bahwa di industri teknologi finansial, ada akses data untuk tujuan verifikasi dan penagihan.
Jadi, ada dua hal yang perlu diperhatikan di sini: verifikasi dan penagihan. Di sini dilemanya calon peminjam. Jika ia tak memberi akses, peluang dia memperoleh pinjaman menjadi kecil.
Ketika diberi akses dan terjadi masalah dalam pembayaran, ia tak bisa menghindar karena semua kontak di teleponnya sudah di tangan pemberi pinjaman.
Baca: Namanya Masuk Daftar Prostitusi Online Artis, Tanggapan Roro Fitria, Nikita Mirzani & Cathy Sharon
Muncul pertanyaan iseng, bagaimana jika ponselnya "kosongan"? Dalam arti hanya ada aplikasi bawaan dan aplikasi tekfin? Tak ada daftar kontak di dalamnya? Tentu saja perusahaan tekfin tak segampang itu "dikadali".
P2P lending merupakan bisnis dengan risiko yang amat besar bagi pemberi pinjaman. Jika "dikadali" seperti itu, ya gampang saja bagi mereka.
Ditolak. Selain data kontak, ada banyak parameter yang dipakai untuk menilai calon peminjam layak atau tidak dari "jeroan" ponsel mereka.
Untuk memastikan calon peminjam adalah sosok yang nyata, perusahaan tekfin melihat riwayat panggilan calon pengguna.
Nah, jika riwayat panggilan ini tidak ada, atau hanya sedikit, begitu juga dengan data kontak, perusahaan akan melihat ada niat buruk dari si calon peminjam.
Baca: Selebgram Jambi Dyandra Zafira Punya 352 Ribu Followers, Kalau Ada Haters Senyumin Aja
Perusahaan tekfin melalui aplikasinya juga mengakses berbagai data lain dari ponsel penggunanya untuk verifikasi, penentuan skor kredit, hingga penagihan.
Aplikasi KoinWorks misalnya, dapat mengidentifikasi akun yang terdaftar pada ponsel pengguna, baik di media sosial maupun e-commerce.
Aplikasi-aplikasi tekfin itu umumnya juga meminta akses data jaringan pengguna. Ini untuk melihat konsumsi pulsa dan kebiasaan belanja daring calon peminjam yang bisa dijadikan bahan analisis skor kredit.
Baca: Puteri Jambi Diduga Terlibat Prostitusi Online Artis, Pengembangan Kasus Vanessa Angel, Dipecat
Proses elektronik dengan data-data digital inilah yang membuat proses persetujuan kredit tekfin hanya memerlukan hitungan menit.
Sekarang tinggal calon peminjam yang menentukan apakah mau meminjam dengan segala konsekuensinya, atau membatalkan niatnya seperti teman saya tadi. (intisari.com)