Saat Paspampres Indonesia Nyaris Menembak PM Israel Yitzak Rabin dan Pengawalnya di Lift
Usai dibentuk pada 1949, Paspampres sudah kenyang pengalaman mengawal RI 1 dan RI 2 baik di dalam maupun luar negeri.
Saat Paspampres Indonesia Nyaris Menembak PM Israel Yitzak Rabin dan Pengawalnya di Lift
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) selama mengawal presiden Indonesia cukup banyak.
Baik yang terungkap ke publik maupun yang tidak.
Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) adalah satuan pelaksana di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca: Video Viral - Menangis dan Minta Pulang saat Resepsi Pernikahan, Ternyata Pengantin Wanita Alami Ini
Baca: Mucikari Tak Rela Vanessa Angel Dibebaskan, Tuding Si Vanessa Ini Sering ambil Job di Luaran
Baca: Jual Cristiano Ronaldo, Keputusan Terburuk Real Madrid Sepanjang Sejarah, Juventus Nikmati Untung
Mereka bertugas untuk menjaga keamanan dan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia beserta keluarga.
Paspampres akan selalu hadir, menjaga dan memastikan keamanan presiden Indonesia kemanapun beliau pergi.
Bagi mereka keselamatan presiden adalah segala-galanya walaupun nyawa sendiri menjadi taruhannya.

Usai dibentuk pada 1949, Paspampres sudah kenyang pengalaman mengawal RI 1 dan RI 2 baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu pengalaman pengamanan menegangkan yang pernah Paspampres alami adalah saat mengawal presiden Soeharto ke New York, Amerika Serikat.
Tepatnya tanggal 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite menghadiri acara PBB disana.
Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Baca: Jadi Nakal dan Genit Setelah Menjanda? Gisel Bilang Saya mah dari Dulu Begini-begini aja Orangnya

Karena posisinya tersebut maka segala kebijakannya mengenai OKI sangat strategis bagi anggota-anggotanya yang kebanyakan negara Timur Tengah.
Karena suatu alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.
Keempat pengawal Rabin yang berasal dari Mossad kemudian datang bersama PM Israel tersebut untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.
Namun cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta arogan, sehingga keempatnya beserta Yitzak Rabin dicegat sebelum masuk lift oleh Paspampres.