Temuan 4 Fakta Terbaru dari Gunung Anak Krakatau, Ada Retakan yang Bisa Berpotensi Tsunami Susulan
Masyarakat diimbau untuk waspada terkait adanya potenis tsunami susulan setelah di temukannya retakan baru di Gunung Anak Krakatau (GAK).
Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.
Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.
"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.
Baca Juga:
Mobil Toyota Avanza Terbaru Akan Diluncurkan, Kabar Pertengahan Januari 2019? ini Gambaran Harganya
Live Streaming Laga Newcastle United vs Manchester United di Liga Inggris, Nonton dengan Cara ini
Kedatangan Cristian Pulisic ke Chelsea Buat Dua Bintang Klub London ini Jadi Tumbal
3. Ditemukan Pendangkalan Dasar Laut dan Kawah Baru Pasca-Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan pendangkalan dasar laut dan adanya perubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau.
Mengutip dari Tribun Jakarat, Hal itu ditemukan setelah KRI Rigel-933 melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Gunung Anak Krakatau, pascaerupsi dan longsoran yang menyebabkan tsunami di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).
Selain itu, dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 meter persegi atau lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.
"Pada cekungan kawah ini masih dijumpai semburan magma gunung anak Krakatau yang berasal dari bawah air laut," ujar Harjo dalam keterangannya, Selasa (2/1/2019).
Baca Juga:
KPU Merangin Lantik 48 PPK, Matangkan Pelaksanaan Pileg dan Pilpres Pada April 2019
Kronologi Zainal Warga Bungo Dani Tewas Tersetrum, Potong Kabel Tapi Lupa Cabut Stop Kontak
Ini Alasan BPJS Kesehatan Jambi Tak Lagi Kerjasama Dengan 3 Rumah Sakit dan 1 Klinik Mulai 1 Januari
4. Kondisi Cuaca dan Arah Sebaran Abu Vulkanik

Kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau terus dalam pemantauan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam akun Twitternya @dwiko_rita pun terus mengupdate kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Krakatau setiap jam.
Update kondisi terbaru adalah pada Rabu (2/1/2019) pukul 15.00 WIB.
Data yang diunggah Dwikorita dalam akun Twitter-nya, ditampilkan hasil tangkapan cuaca dari Citra Satelit Himawari dan Citra Radar Cuaca.
Lalu, ada tiga poin yang diumumkan dari hasil rangkuman analisis kedua grafik tersebut.
Baca Juga:
Cinema Sutha UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Mahasiswa Belajar Menjadi Creativepreneur
Pedagang Pasar Talang Banjar Baru Sepi Pembeli, Sebut Pemkot Tak Tegas Tertibkan Lapak di Luar Pasar
Destri Nekat Bobol Toko Pakaian, Curi 30 Lembar Celana Levis Dijual ke Pulau Pandan Rp 50 Ribu
Pertama, pukul 15.00 WIB terpantau ketinggian sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau sekitar 4 kilometer di atas permukaan laut.