Pilpres 2019

Sudjiwo Tedjo Sebut Senang Melihat Prabowo Menari, Ini Tanggapan Capres No Urut 02

Seniman Sudjiwo Tedjo, Minggu (23/12) mengunggah cuitan yang dia tujukan pada Joko Widodo dan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019.

Editor: Fifi Suryani
dakwatuna.com
Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNJAMBI.COM - Seniman Sudjiwo Tedjo, Minggu (23/12) mengunggah cuitan yang dia tujukan pada  Joko Widodo dan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019.

Sudjiwo Tedjo menyapa Prabowo dan Jokowi dalam cuitannya itu.

Sudjiwo Tedjo menginginkan Pilpres 2019 bisa berlangsung gembira.

Ia tak luput berseloroh di cuitannya.

Sudjiwo Tedjo mengaku senang gaya Jokowi tertawa.

 

Permenhub Segera Keluar, Aplikator Taksi Online akan Dievaluasi

Rekan Achmad Jufriyanto di Malaysia, Siap Jadi Striker Naturalisasi Timnas Setempat

PT Pertamina Sanksi Tiga SPBU, Ini Penyebabnya

Sementara itu, soal Prabowo Subianto, ia juga mengaku senang akan gaya menari Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Menurut Sudjiwo Tedjo, gaya menari Prabowo Subianto memiliki basis silat, mau joget dangdut atau meniru gaya tokoh pewayangan Gatotkaca.

"Pagi. Pak Jokowi & Pak Prabowo 22nya menyenangkan bagiku. Aku senang gaya Pak Jokowi ketawa. Dadanya mingkup2 dan tangannya menggantung santai. Pak Prabowo mau joged dangdut sampai Raden Gatutkoco, tetap basicnya gaya silat. Aku pun senang.

Mari menyongsong Pilpres dgn gembira," tulis Sudjiwo Tedjo.

Cuitannya itu lantas dibalas Prabowo.

Dalam sehari cuitannya itu sudah diretweet sebanyak 1.107 kali dan dilike hingga 2.838 kali.

Rupanya, postingan Sudjiwo Tedjo itu juga mencuri perhatian Prabowo Subianto.

Calon presiden nomor urut 2 ini membalas postingan Sudjiwo Tedjo sehari kemudian.

Harapan Prabowo Subianto sama dengan Sudjiwo Tedjo.

Ia ingin pesta demokrasi tahun depan berlangsung bahagia tanpa perpecahan antarkubu.

 

The Guinness Book of Records Catat Sebagai Letusan Terhebat dalam Sejarah, Ini Ancaman Krakatau

VIDEO: Betulkah Micin Tidak Aman Dikonsumsi? Yuk, Simak Penjelasannya

Berat Badan Turun 102 Kg, Berikut 10 Potret Arya Permana setelah 2 Tahun Berlatih dengan Ade Rai

Prabowo pun mewanti-wanti agar kedua kubu saling legawa, mau menang atau kalah.

Jika pun kalah, Prabowo ingin masing-masing kubu saling bantu untuk Indonesia yang lebih baik.

"Selamat sore mas @sudjiwotedjo Mari kita jalani pesta demokrasi dengan gembira.

Membangun bangsa tidak bisa dilakukan segelintir pihak tapi perlu seluruh pihak.

Yang mendapat mandat rakyat dan yang tidak mendapat mandat harus bekerjasama untuk rakyat," tulis Prabowo Subianto lewat akun Twitter @prabowo, Selasa (24/12/2018).

Cuitan saling berbalas dua tokoh ini pun mendapat respons beragam dari warganet.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya soal Indonesia jika ia kalah dalam Pilpres 2019.

Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri konferensi nasional Partai Gerindra di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, (17/12/2018).

Dalam pidatonya di hadapan ribuan kader Gerindra tersebut Prabowo mengatakan bahwa konferensi nasional digelar sebagai taklimat menuju Pemilu Presiden 2019.

 

Jokowi: Sudah Lunas, RI Sah Kuasai 51,2 Persen Saham Freeport

Transaksi Akuisisi Freeport Merembet ke Bursa Saham, Berefek Positif pada 3 Emiten Tambang

Dugaan Pengaturan Skor Pertandingan, Sekjen PSSI Tak Penuhi Panggilan Satgas

"Saya katakan, bahwa saya memanggil di Konfernas ini, sebelum kita melaksanakan pekerjaan yang besar yaitu saya menganggap Konfernas ini adalah taklimat sebelum kita maju ke medan laga menyelamatkan bangsa dan negara," ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.

Calon Presiden nomor urut 02 tersebu mengatakan bahwa Pemilu Presiden 2019 harus dimenangkan.

Banyak masyarakat menginginkan perubahan, salah satunya Indonesia bersih dari Korupsi.

"Kita tidak boleh kalah kalau kita kalah, negara ini bisa punah," tuturnya.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa para elit sekarang telah salah dalam mengelola bangsa dan negara.

Banyak kebijakan keliru yang kemudian membuat rakyat tidak sejahtera.

"Sudah terlalu lama elit yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah."

"Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," pungkasnya.

 

Harga Batu Bara Cenderung Menurun, Ini Saham yang Masih Bisa Anda Lirik

Perusahaan Sandiaga Uno Dibeli Jenderal Loyalis Jokowi Luhut Binsar Panjaitan, Ada Apa?

Hubungkan Jakarta-Surabaya, Jokowi: Tol Trans Jawa adalah Sejarah Baru Transportasi Indonesia

Salah satu dasarnya menurut Prabowo yakni pendapatan perkapita Indonesia yang sangat kecil.

Pendapatan per kapita Indonesia hanya 4.000 dolar per tahun.

Jumlah tersebut menurut Prabowo setengahnya dikuasai oleh 1 persen orang kaya Indonesia.

"Kekayaan penghasilan kita setahun tinggl setengahnya yaitu 1.900, itu kata penasehat saya, Pak Fuad Bawazier jadi kalau kita cabut yang satu persen tinggal setengahnya."

"Kita per kapita bukan 3.800 dolar, tapi setengahnya, 1.900 kurang lebih, belum lagi dipotong hutang," pungkasnya, dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.

Berita ini sudah tayang di Tribunsolo.com berjudul: Cuitan Sudjiwo Tedjo soal 'Pilpres Gembira' Dibalas Prabowo, Bila Tak Dapat Mandat Harus Legawa

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved