Perusahaan Sandiaga Uno Dibeli Jenderal Loyalis Jokowi Luhut Binsar Panjaitan, Ada Apa?

Meski mempunyai perbedaan pilihan politik, calon wapres Sandiaga Uno dan purnawirawan Jenderal Luhut Binsar Panjaitan

Editor: Fifi Suryani
(Fabian Januarius Kuwado)
Luhut Binsar Panjatan saat mengantar Ketum Gerindra Prabowo Subianto keluar dari kantornya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Meski mempunyai perbedaan pilihan politik, calon wapres Sandiaga Uno dan purnawirawan Jenderal Luhut Binsar Panjaitan tetap melakukan transaksi bisnis.

Sandiaga merupakan calon 02 Prabowo Subianto. Sementara Jenderal Luhut Binsar Panjaitan salah satu loyalis Presiden Jokowi.

Hal itu menghalangi Sandiaga Uno dan Luhut Binsar Panjaitan tetap berbisnis.

Perusahan milik Sandiaga Uno, Cawapres nomor urut 02, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Batu Hitam Perkasa, Kamis (12/12/2018) lalu

Pembeli saham tersebut adalah PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) dan PT Toba Bara Energi.

Perusahaan ini adalah milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, yang merupakan pendukung Presiden Jokowi.

Sebagai informasi Batu Hitam Perkasa merupakan pemegang 5% saham di PT Paiton Energy yang mengoperasikan dua unit pembangkit listrik komersial bertenaga batubara dengan kapasitas 615 megawatt (MW) di Probolinggo, Jawa Timur.

Perusahaan ini juga mengoperasikan satu unit pembangkit bertenaga batubara berkapasitas 815 MW dengan teknologi boiler bersistem supercritical.

Selain itu Batu Hitam Perkasa merupakan pemegang 5% saham di Minejesa Capital BV, perusahaan penerbitan obligasi global untuk kepentingan Paiton Energy.

“Saratoga Investama Sedaya telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Batu Hitam Perkasa sebesar 16,7% dengan nilai total setara US$ 9 juta,” kata Head of Legal and Corporate Secretarial Division Saratoga Investama melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu.

Ia mengklaim bahwa perusahaan milik pengusaha dan cawapres Sandiaga Uno ini melepas kepemilikan saham di Batu Hitam Perkasa dalam rangka menyelesaikan siklus investasi perusahaan.

Namun, ia tidak memberikan keterangan detail terkait siklus investasi tersebut.

Lalu bagaimana langkah selanjutnya dari Toba Bara Sejahtera dan Toba Energy setelah resmi mengambil alih saham Batu Hitam Perkasa dari Saratoga Investama Sedaya?

 Direktur Toba Bara Sejahtera Pandu Patria Sjahrir menyebut, pihaknya akan mengubah fokus perusahaan dari perusahaan pertambangan batubara menjadi perusahaan energi yang terintegrasi atau integrated energy corporation.

Namun, ia belum mau memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana tersebut, termasuk mengenai berapa belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan dianggarkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved