Pohon Natal Unik di Denpasar, Ada yang dari Wadah Bekas Pelumas Oli, Seru Nih Buatnya!
Di kota Denpasar terdapat beberapa Pohon Natal unik yang telah dipasang. Berikut ini penampakan pohon Natal unik.
4. Krampus yang Menyeramkan
Krampus, teman Santa yang menculik anak-anak nakal, tradisi Natal di Austria ()
Di Austria, ada sebuah tradisi yang diceritakan kepada anak-anak kecil.
Selain cerita tentang Sinterklas atau Santau Clause, anak di Austria percaya dengan cerita Krampus yang menyeramkan.
Anak yang baik akan diberikan hadiah oleh Santa, sementara anak yang nakal akan ditangkap oleh Krampus dan dimasukkan ke dalam karung. ( Natal 2018 dan Tahun Baru 2019)
Hal ini tentu saja hanya dongeng belaka untuk mengajarkan anak-anak bahwa perbuatan baik akan berbalas baik dan begitu pula sebaliknya.
Anak-anak tentu tidak ada yang benar-benar diculik saat berbuat nakal.
5. Melempar Sepatu
Tradisi melempar sepatu bagi wanita lajang tradisi natal di Ceko ()
Di Republik Ceko, para wanita yang belum menikah akan ditanya kapan menikah oleh saudara-saudara mereka.
Tradisi yang dijalankan setiap Natal adalah melempar sepatu untuk mengetahui apakah mereka akan segera menikah atau tidak.
Wanita yang masih lajang akan melemparkan sepatu ke arah pintu.
Jika ujung sepatu menghadap ke dalam rumah makan dipercaya sebagai pertanda baik jodoh akan cepat datang.
Jika ujung sepatu menghadap keluar makan pertanda jika wanita tersebut harus lebih bersabar dalam menanti jodohnya.
6. Menyalakan Lilin di Makam
Menjalankan hari raya Natal tanpa kehadiran seseorang yang kita cintai karena telah meninggal dunia memang berat.
Di Finlandia, terdapat tradisi menyalakan lilin di makan keluarga yang telah meninggal.
Jika makam keluarga jauh dari rumah, maka keluarga tersebut dapat menyalakan lilin dari dalam rumah dengan disediakan makanan.
Ini sebagai simbol bahwa keluarga yang masih hidup masih mengingat keluarga yang sudah meninggal dan masih merasakan keberadaannya di malam Natal saat semua anggota keluarga berkumpul.
7. Sarang Laba-laba di Pohon Natal.
Pohon natal biasanya dihiasi dengan hiasan berwarna-warni.
Berbeda dengan di Ukraina, pohon natal dihiasi dengan hiasan berbentuk sarang laba-laba.
Hal ini bermula karena ada sebuah cerita pada jaman dahulu ada kelaurga miskin yang tidak mampu menghias pohon natal mereka.
Akhirnya keluarga tersebut berdoa dan keesokan harinya laba-laba membangun sarang di pohon tersebut sehingga pohon tersebut berhiaskan warna perak dan emas.
8. Menyembunyikan Sapu
Tradisi ini terjadi di Norwegia dimana anak-anak di sana menyembunyikan semua sapu di rumah mereka.
Sebenarnya ini dilatarbelakangi dari dongeng semasa kecil tentang penyihir yang mencuri kado Natal para anak-anak.
Mereka memiliki kepercayaan bahwa saat natal para penyihir akan datang ke rumah-rumah warga.
Para penyihir itu akan mencuri kado natal mereka dan terbang menggunakan sapu di rumah.
Sehingga para anak-anak berusaha menyembunyikan sapu di tempat-tempat paling tersembunyi agar kadonya tidak hilang.
Uniknya tradisi ini malah membuat penjualan sapu meningkat menjelang natal karena banyak keluarga yang membeli sapu sebagai simbol dari kegiatan anak-anak menjelang Natal.
9. Menghias Pohon Buah
Di India, penganut nasrani merupakan minoritas.
Sehingga sangat sulit mendapatkan pohon natal untuk dihias pada saat Natal.
Masyarakat nasrani India lebih akrab dengan menghias pohon buah di depan rumahnya ketimbang pohon natal. ( Natal 2018 dan Tahun Baru 2019)
Pohon buah dalam ukuran pot juga umum digunakan dan diletakkan di dalam rumah untuk dihias.
Jika tak ada pohon buah mereka akan menghias tandan pisang yang ditumpuk menyerupai kerucut.
Tandan pisang akan lebih umum dijual di India ketimbang pohon natal imitasi yang harganya mahal.
10. Mud Tuck dan Kiviak
Di Greendland, makanan tradisi Natal adalah Mud Tuck dan Kiviak yang pasti akan terhidang di meja makan.
Mud Tuck adalah makanan yang terbuat dari kulit paus dan lapisan lemaknya.
Biasanya mud tuck disantap mentah.
Kiviak, makanan khas tradisi natal Greenland
Selain itu ada juga Kiviak yang terbuat dari burung pantai yang dikubur selama tiga bulan.
Dua sajian ini selalu disajikan saat Natal tiba dan diolah berdasarkan resep keluarga masing-masing.
Meskipun tak semua anggota keluarga menyukainya, sajian ini akan tetap dihidangkan walau sedikit.
Layaknya opor dan ketupat saat lebaran di Indonesia. ( Natal 2018 dan Tahun Baru 2019)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Legenda Kopassus Berkaki Satu, Aksi Heroik dan Berani saat Pertempuran di Hutan Papua
Lowongan Kerja BUMN di 3 Perusahaan, Batas Pendaftaran 31 Desember 2018, Ini Syarat dan Link
Siapakah Tony Wenas? Jejak Karier Direktur Utama PT Freeport Indonesia yang Baru
7 Fakta Aneh tentang Yesus, dari Tren Rambut Gondrong hingga Aturan Diet Kristen yang Dihapus