TNI Sebut KKB di Papua Jangan Cengeng, Saat Tanggapi Fitnah Penggunaan Bom Udara Saat Buru Mereka
TNI Sebut KKB di Papua Jangan Cengeng, Saat Tanggapi Fitnah Penggunaan Bom Udara Saat Buru Mereka
Namun apa penyebab kematian itu, ia belum bisa memastikan.

Berdasarkan laporan anggotanya di lapangan, kemungkinan hal itu berkaitan dengan pengejaran kelompok TPN-OPM oleh aparat.
Sebab, kata Fritz, sebagian warga di Distrik Mbua diketahui mengungsi akibat aksi saling tembak antara aparat dan TPN-OPM.
"Di Mbua ada penembakan tanggal 4 Desember lalu. Helikopter aparat ditembaki, sehingga beberapa warga pergi dari rumahnya," ujar Fritz Ramandey kepada BBC News Indonesia.
Hanya saja kabar tewasnya warga sipil tersebut diklaim oleh Kapendam XVII Cendrawasih, Muhammad Aidi, sebagai ulah kelompok TPN-OPM yang kerap mengajak masyarakat melawan aparat.
Kata dia, baik TNI maupun Polri tidak akan sembarangan melukai masyarakat, sebab sesuai arahan target serangan adalah kelompok bersenjata.
Baca Juga:
Cerita Kabur ke Biara Katolik hingga Dapat Medali Paus Fransiskus, Kisah Susi Pudjiastuti di Vatikan
Harga Sawit di Bungo Naik, Ini Daftar Harga di Tengkulak dan Pabrik
Saat Game Online Jadi Bagian Gaya Hidup, Ada yang Rela Begadang 18 Jam
"Kalau ternyata ada jatuh korban dari sipil, tidak mungkin masyarakat. Pasti kelompok mereka. Karena kami diserang, kami melakukan balas tembakan. Kalau ada yang jatuh korban dan diklaim masyarakat, berarti mereka mengajak masyarakat untuk melakukan penyerangan," ujar Muhammad Aidi.
Ia juga menyebut warga di Distrik Yigi dan Mbua, yang sebelumnya mengungsi sudah kembali. Bahkan aktivitas sosial dan ekonomi di dua distrik itu berjalan normal.
"Sekarang aktivitas sosial sudah berjalan lancar. Roda ekonomi juga begitu," jelas Aidi sembari meminta berbagai pihak yang mengetahui adanya warga sipil menjadi korban agar dilaporkan.
"Jadi jangan seakan-akan menuduh aparat keamanan. TNI profesional, kita melindungi rakyat," imbuhnya.
Komnas HAM minta TNI-Polri tak serampangan
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Fritz Ramandey, mengatakan sudah berkali-kali menyampaikan kepada Kapolda Papua dan Panglima TNI agar tidak mengabaikan keselamatan warga sipil dalam menindak kelompok TPN-OPM.
Tapi ia ragu permintaan itu akan dilakukan.
Apalagi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, bersikeras tidak akan berunding dengan kelompok bersenjata di Papua yang disebutnya sebagai "kelompok kriminal".
"Saya tidak akan berdiskusi dengan kriminal. Mereka mau klaim apa tidak akan saya jawab karena pasti gak benar, mereka melakukan suatu propanda, membuat masyarakat resah dan ketakutan."
Baca Juga:
Harga Sawit di Bungo Naik, Ini Daftar Harga di Tengkulak dan Pabrik
Begini Kondisi Baliho Gambar SBY Sebelum dan Sesudah Dirusak, Akhirnya Perintah Turunkan Atribut
Mendarat di Tengah Pemukiman Suku Pedalaman Papua, Anggota Kopassus Dikepung dengan Tombak Terhunus