Kegelisahan Roger Danuarta Disebut Murtad Usai Makamkan Ibunya, Ia Pun Curhat ke Ustadz Adi Hidayat

Kegelisahan Roger Danuarta Disebut Murtad Usai Makamkan Ibunya, Ia Pun Curhat ke Ustadz Adi Hidayat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase capture video/instagram
Ustaz Adi Hidayat | Roger Danuarta 

Kegelisahan Roger Danuarta Disebut Murtad Usai Makamkan Ibunya, Ia Pun Curhat ke Ustadz Adi Hidayat

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru dari Roger Danuarta setelah mantap menetapkan keyakinannya sebagai seorang Mualaf.

Namun, Belum lama menjadi dirinya menjadi mualaf, aktor ganteng Roger Danuarta sudah dirundung rasa gelisah soal ucapan banyak netizen soal Murtad.

Roger Danuarta yang ternyata sudah sering menghadiri majelis taklim yang diasuh Ustadz Adi Hidayat.

Mencurahkan kegelisahannya itu dengan bertanya ke Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga:

Roger Danuarta Makamkan Ibunya dengan Dikremasi, Apakah Ia Murtad? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

Genggam Erat Tangan Sang Ibu, Ini Unggahan Terakhir Roger Danuarta Sebelum Sang Ibu Meninggal Dunia

Roger Danuarta Jadi Mualaf, Begini Harapan Indra Bruggman

Roger Danurata rupanya tergabung dalam kajian yang sering diikuti beberapa selebriti Tanah Air, Seperti Arie Untung, Teuku Wisnu, Irwansyah dan Ricky Harun.

Nah, mumpung punya kesempatan bertemu Ustadz Adi Hidayat Sabtu (8/12/2018), Roger pun tak menyia-nyikan untuk melontarkan pertanyaan.

Roger Danurata menyampaikan kegelisahannya usai memakamkan ibunya Engnawati Atmadja yang wafat dalam keadaan masih non muslim.

"Saya Roger, saya mau bertanya kepada Ustaz. Saya baru saja menjadi mualaf," ujar Roger Danuarta.

Usai mengucapkan salam, Roger Danuarta pun mengajukan pertanyaan kepada Ustaz Adi Hidayat soal ibunya yang meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, ibunda artis peran Roger Danuarta, Engnawati Atmadja, meninggal dunia dalam usia 63 tahun pada Jumat (23/11/2018).

Roger Danuarta
Roger Danuarta (TRIBUNNEWS)

Kabar duka itu dibenarkan oleh petugas dari rumah duka Oasis Lestari yang berlokasi di Jatake, Tangerang, Banten, tempat jenazah Egnawati disemayamkan.

"Atas nama Engnawati Atmadja, iya ada (jenazah yang disemayamkan). Iya benar (ibunda Roger Danuarta). Dari tanggal 23 hari Jumat (meninggal)," kata petugas yang enggan disebutkan namanya itu kepada Kompas.com, Minggu (25/11/2018).

Jenazah ibunda Roger Danuarta pun telah dimakamkan pada Senin (26/11/2018).

Usai pemakaman sang ibunda, Roger Danuarta tampaknya menyimpan hal tidak enak dalam benaknya.

Karenanya, Roger Danuarta pun menuangkan kegelisahannya itu dalam bentuk sebuah pertanyaan untuk Ustaz Adi Hidayat.

Roger Danuarta
Roger Danuarta (Instagram/rogerojey/mualafcenteryogyakarta)

Hal kurang enak tersebut adalah soal pemakaman sang ibunda yang dihadiri oleh Roger Danuarta beberapa waktu lalu.

Sebab, karena menghadiri pemakaman sang ibu, Roger Danuarta mengaku ada pihak yang mengatakan bahwa dirinya menjadi murtad.

"Kemarin ini ibu saya meninggal, dan saya pun memakamkan beliau. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah saya murtad ? Karena ada orang mengatakan kalau saya ini murtad," tanya Roger Danuarta kepada Ustaz Adi Hidayat.

Pernyataan soal dirinya yang murtad itu rupanya mengganggu pikiran Roger Danuarta.

Roger Danuarta sedang bertanya kepada Ustaz Adi Hidayat (youtube channel Akhyar TV)

Karena, Roger Danuarta merasa jika bukan dirinya yang memakamkan sang ibu, maka siapa lagi ?

"Padahal kalau menurut saya, kalau bukan anaknya siapa lagi yang harus memakamkan orangtuanya ? Saya mohon pencerahan dari ustaz," sambung Roger Danuarta.

Baca Juga:

Diguyur Hujan Petir dan Angin, Rumah Warga di Sarolangun Terendam Banjir

AJI Kota Jambi, Gelar Halfday Basic Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene

Turun dari Pesawat Pria Ini Dijemput Polisi, dari Dalam Sepatunya Ada Benda Berbahaya Ini

Usai mendengar pertanyaan dari Roger Danuarta, Ustaz Adi Hidayat pun memberikan jawabannya.

Menurut Ustaz Adi Hidayat yang bersumber pada Al Quran, seorang anak harus berbakti kepada kedua orangtuanya selama itu masih urusan dunia.

Karenanya, seorang anak itu wajib berperilaku baik kepada kedua orangtuanya jika dalam urusan di dunia.

"Bakti anak kepada kedua orangtua sepanjang dalam urusan dunia, jika memang terjadi perbedaan keyakinan maka dia tidak terbatas," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Namun jika untuk urusan akhirat yakni ibadah, seorang anak diharuskan tidak boleh memaksa kehendak orangtuanya.

"Kalau urusan ibadah, itu bisa berbeda. Beliau ibadah di tempat lain, Anda di tempat lain. Jangan saling paksa kata Allah, berikan toleransi," sambung Ustaz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat pun menegaskan kepada Roger Danuarta dan seluruh jamaahnya untuk selalu berbakti kepada kedua orangtua, meskipun berbeda agama.

Baca Juga:

Ilmu Tersembunyi Pasukan Khusus TNI, Bak Supermen, Kekuatan Super itu Bisa Digunakan Sewaktu-waktu

Bagi-bagi Voucher 3 Hari, Matahari Plaza Angso Duo Kembali Buka Hari Ini

Longsor di Sitinjau Laut, Padang, Penumpang Bus Family Raya Dipastikan Selamat

Terutama kepada ibu yang sudah susah payah melahirkan kita di dunia ini.

"Tapi kalau dalam urusan dunia, berikan pelayanan terbaik. Dia melahirkan kamu dalam keadaan yang susah payah. Selama dalam urusan dunia lakukan yang terbaik," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Mengenai pertanyaan Roger Danuarta soal pemakaman sang ibu, Ustaz Adi Hidayat pun menceritakan suatu peristiwa di jaman Nabi Muhammad SAW.

Saat itu diceritakan Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW sampai berdiri ketika melihat jenazah yahudi.

Sikap yang diambil Nabi Muhammad SAW itu rupanya adalah untuk menghormati keadaan sang jenazah yang merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.

Merujuk pada sikap yang dicontohkan Rasulullah itu, Ustaz Adi Hidayat pun menyebut bahwa perilaku yang dilakukan oleh Roger Danuarta di pemakaman sang ibu itu diperbolehkan.

Baca Juga:

Hadir di Jambi, Jokowi Bakal Jalan-jalan ke Car Free Day Tugu Keris Bersama Warga

Kisah Nyata! Saat Banyak Orang Bertato di Indonesia Takut Mati dan Beramai-ramai Menghapusnya

Bidan Puskesmas di Sungaipenuh, Jadi Korban Longsor di Sitinjau Laut, Padang

Asalkan Roger Danuarta tidak meyakini dan mempercayai prosedur yang terjadi di pemakaman tersebut.

Seperti misalnya prosesi kremasi atau prosesi yang ada di agama lain.

"Kalau Anda datang, untuk meniatkan misalnya hanya sekadar menghormati, hadir di situ tapi tidak meyakini apa yang dilakukan, hanya untuk menampilkan bakti terakhir itu tidak masalah. Sepanjang Anda tidak meyakini prosesnya benar, misalnya kremasi dan sebagainya," imbuh Ustaz Adi Hidayat.

Lebih lanjut lagi, soal cap murtad yang didapatkan oleh Roger Danuarta usai dirinya menghadiri pemakaman sang ibu, Ustaz Adi Hidayatpun memberikan penjelasannya.

Menurutnya, seseorang jangan terlalu mudah mengucap atau menandai orang lain dengan cap kafir atau murtad.

Sebab hal itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.

"Kalimat-kalimat kafir, murtad itu jangan mudah diucapkan oleh lisan kita. Murtad itu apalagi kafir misalnya, itu tandanya jelas. Sepanjang belum jelas tandanya tidak boleh diucapkan." kata Ustaz Adi Hidayat.

Ada dua tanda seseorang itu secara jelas menjadi seorang kafir atau murtad.

Yang pertama jika orang tersebut secara jelas mengakui bahwa ia keluar dari agama islam.

Baca Juga:

Islamic Center di Tebo Dilanjutkan, Ini Lokasi Terbarunya

Pesimis Serapan Anggaran Tercapai, Sekda Merangin: Jangan Dipaksa, Biarkan Jadi Silpa

Billy Syahputra Sudah Makin Berani! Unggah Foto Hilda Vitria dengan Sebutan Istriku di Instagram

Yang kedua adalah terlihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan seseorang sudah tidak sesuai dengan kaidah keislaman.

Misal orang tersebut secara terang-terangan meninggalkan sholat dan melakukan ibadah di tempat ibadah agama lain.
Berikut adalah tayangan lengkapnya :

Reaksi Ibunda Roger Danuarta Saat Tahu Anaknya Jadi Mualaf

Mendiang Engnawati Atmadja ternyata bisa menerima keyakinan baru yang dianut sang anak, Roger Danuarta.

Tak hanya bisa menerima keyakinan baru anaknya, Engnawati Atmadja juga mengingatkan Roger Danuarta untuk mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT sebelum dia wafat.

Pesan terakhir Engnawati Atmadja itu diungkapkan Roger Danuarta dalam unggahan terbaru di akun Instagram-nya, Rabu (5/12/2018).

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Roger Danuarta resmi mengucap dua kalimat syahadat yang menandakan dia sudah menganut Islam atau mualaf.

Bagi Roger Danuarta, sosok sang ibu yang wafat dua pekan lalu begitu membekas di hatinya.

Dikatakan Roger Danuarta, Engnawati Atmadja yang meninggal dunia di usia 63 tahun, tak hanya menjadi sosok yang sempurna baginya, tetapi juga mampu memberikan kedamaian ketika dia terjatuh.

Baca Juga:

Inilah Foto-foto K0nd0m, BH, Cd, Uang dan Ponsel Barang Bukti Live Show Pesta S3x di Kamar Hotel

Harga Sembako di Pasar Kramat Tinggi, Muara Bulian, Cenderung Stabil

Kapolsek Minta Orang Tua Awasi, 5 Anak di Sungai Batang Merangin Nyaris Tenggelam

Ibunya juga lah yang menyemangati Roger Danuarta untuk bangkit ketika dia telah melakukan kesalahan.

Berikut tulisan Roger Danuarta selengkapnya:

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Terimakasih untuk semua perhatian dan Doa untuk ibuku tercinta. Semoga amal ibadahnya diterima disisiNya.. Aamiin

Dear Mom, Thankyou for supporting my belief. Altough you're gone, i'm not alone and never shall be.

Sweet smile on your face as you sleep the pain away. Resting in God's arms now, altough in the ground your body lay.

I never would have imagined the end would be like this, me comforting you. Holding your hand, telling you not to worry was not an easy thing for me to do.

And even in your weakest hour you tried to comfort me too. Caressing my face, and calming my soul as only a mother can soothe.

When i told you of the mistakes i made and all the times people saw me fall. You simply nodded and gently replied 'so have we all'.

The key of succes is learning from the past. Ensuring a brighter future is now the present task. Pushing me to be the best that you know i can be. Reminding me to keep the faith and allow Allah to lead me."

(Untuk ibu, terimakasih telah mendukung keyakinan saya. Meski ibu sudah pergi, saya tidak pernah sendirian. Senyum manis di wajahmu saat menahan rasa sakit itu.

Beristirahatlah dalam pelukan Tuhan, meski tubuhmu terbaring di tanah. Saya tidak pernah membayangkan semua akan berakhir seperti ini. Saya menghiburmu, memegang tanganmu, memberitahumu untuk tidak khawatir bukan hal yang mudah bagiku.

Dan bahkan di saat terlemah, ibu mencoba menghibur saya juga. Mengelus wajahku dan menenangkan jiwaku karena hanya ibu yang mampu menenangkan.

Ketika saya memberitahumu tentang kesalahan yang sudah saya buat dan orang melihat saya jatuh, ibu hanya mengangguk dan dengan lembut menjawab 'demikian juga kita semua'.

Kunci keberhasilan adalah belajar dari masa lalu. Memastikan masa depan yang lebih cerah sekarang adalah tugasku kini. Mendorong saya untuk jadi yang terbaik. Mengingatkan saya untuk mempertahankan iman dan mengizinkan Allah memimpin saya)

Dikabarkan sebelumnya, ibunda Roger Danuarta meninggal lantaran penyakit gagal jantung dan ginjal yang sudah diderita selama 11 bulan.

Roger Danuarta mengungkapkan bahwa mulanya sang ibu hanya memiliki penyakit jantung.

Namun lantaran penyakit jantungnya sudah parah, hal itu membuat darah tidak mengalir dengan baik, sehingga darah tersebut menjadi beku.

Setelah menjalani pengobatan, darah kembali lancar namun malah membuat ginjal tersumbat.

Kini ibunda Roger Danuarta telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Taman Kenangan Lestari, Karawang, Jawa Barat.

Setelah lama diam, Roger Danuarta akhirnya merespons kabar masuknya dia sebagai penganut Islam atau mualaf.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Gelisah Usai Makamkan Ibunya, Roger Danuarta Bertanya ke Ustadz Adi Hidayat, Ini Jawabannya

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI JUGA KAMI DI FANSPAGE TRIBUN JAMBI:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved