Akankah KKB Kembali Berurusan dengan Kopassus Usai Berulah dengan Membunuh 31 Pekerja Jembatan Nduga
Akankah KKB Kembali Berurusan dengan Kopassus Usai Berulah dengan Membunuh 31 Pekerja Jembatan Nduga
“Kami berencana segera ke sana dengan kekuatan penuh. Kalau benar informasi itu, maka kami akan melakukan evakuasi dan juga menyelidiki para pelaku, untuk diproses hukum lebih lanjut,” ujarnya.
Reba menaruh harapan besar, kalau ini hanya sekedar informasi yang tak benar.
“Semoga saja informasi ini tak benar. Tapi kami masih belum bisa mendapat kabar mereka sampai detik ini,” ujarnya.
Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin menyampaikan, kalau informasi itu sudah diterima kepolisian.
“Kami masih baru mendapat informasinya. Untuk kebenarannya sedang kami cek,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat telepon selulernya, Senin (3/12/2018) malam.
Baca juga:
Evaluasi Revisi Zonasi TNBD, Memadukan Aturan Adat Orang Rimba dan Aturan Negara
Mirip Kisah Film, Dokter ini Jadi Pahlawan Saat Ada Penumpang Kritis di Pesawat yang Sedang Terbang
Update Pembunuhan Pekerja di Nduga Papua - 19 Pekerja Ditemukan, 3 Selamat & 16 Meninggal Dunia
Akankah Pasukan Khusus TNI Kembali Diturunkan Demi 'Libas' KKB

Sebelumnya pemerintah melalui Kapolri dan Panglima TNI memerintahkan pasukan khusus TNI dan Polri untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Kisah saat itu, hanya dalam tempo 78 menit, pada Jumat (17/11/2017) pagi, satu tim Pasukan Parako Kopassus yang berjumlah 13 orang, menyerbu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area Kimberley, Papua.
Anggota KKB pun kocar-kacir dan pasukan Kopassus pun berhasil menyelamatkan 347 orang sandera yang ditawan KKB.

Dalam aksi bertajuk Operasi Raid dan Perebutan Cepat Area Kimberley Papua ini, pasukan Kopassus diback-up oleh anggota Yonif-715/Raider dan Tontaipur Kostrad.
"Pada pukul 07.00, pasukan mulai bergerak ke arah posisi KKB yang sedang berkumpul. Pada pukul 07.45 suara ledakan dibunyikan dan seluruh anggota sniper langsung melakukan penyerangan kepada KKB yang sedang berkumpul di kandang babi di daerah Utikini. Mengetahui ada pasukan yang tiba tiba muncul diluar area pemukiman, kelompok OPM ini berhamburan melarikan diri tanpa bisa melakukan perlawanan. Karena mereka sudah bisa memastikan itu adalah Pasukan Parako Kopassus," kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis yang diterima Tribun Jabar, Jumat (17/11/2017).
Menurut Muhammad Aidi, pada pukul 08.18 seluruh area Kimberley berhasil dikuasai anggota TNI.
Pangdam XVII/Cendrawasih kemudian memerintahkan pasukan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan separatis TPN/OPN.
Baca Juga:
Pernah Koma, Balita 2,5 Tahun Alami Infeksi Otak Butuh Uluran Tangan, Ortunya Usaha Temui Bupati
Viral Foto Iriana Jokowi Duduk Tunggu Pesawat Delay, Tuai Komentar Netizen
Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Ungkap Tak Lagi Dukung Jokowi, Beralih ke Prabowo
Dalam waktu 78 menit seluruh area pun berhasil dikuasai dan para separatis melarikan diri ke hutan dan gunung, seraya mengeluarkan tembakan dari jarak jauh.
Belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis OPM ada yang menjadi korban pada penyerbuan ini karena cuaca berkabut sangat tebal.