Kisah Almarhum Zulkifli Nurdin, Umur 5 Tahun Hatam Al-Quran & Pernah Jadi Pedagang Tepung & Gula
Kisah Masa Kecil Almarhum Zulkifli Nurdin, Umur 5 Tahun Khatam Quran & Pernah Jadi Pedagang Tepung & Gula
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kisah Masa Kecil Almarhum Zulkifli Nurdin, Umur 5 Tahun Khatam Quran & Pernah Jadi Pedagang Tepung & Gula
TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Gubernur Jambi sekaligus ayah Zumi Zola, Zulkifli Nurdin, tutup usia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).
Hal itu pun dikonfirmasi oleh pengacara Zumi Zola, Muhammad Farizi, pada Rabu malam kemarin.
Ia mengatakan, "Benar, menghembuskan napas terakhir sekitar jam 20.00 tadi."
Menurut Farizi, Zumi telah mengajukan izin kepada majelis hakim untuk membesuk ayahnya yang sedang dalam kondisi kritis.
Seperti yang sudah diketahui, saat ini Zumi masih berstatus sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Baca: Zulkifli Nurdin saat Blusukan Tak Peduli Naik Rakit atau Naik Kuda Tetap Dijalani
Baca: Sosok Ratu Munawaroh Ibu Tiri Zumi Zola yang Tak Henti-hentinya Menangisi Wafatnya Zulkifli Nurdin
Baca: Detik-detik Zumi Zola Menangis dan Suara Bergetar Saat Lantunkan Azan di Pemakaman Zulkifli Nurdin
Mengenal Sosok Ayah Zumi Zola, Zulkifli Nurdin
Ketika membacakan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis (22/11), Zumi sempat teringat jasa-jasa ayah dan ibunya.
Ia pun menangis saat membacakan pledoi tersebut.
Siapa sangka, seminggu setelah membacakan pledoi itu, Zumi harus kehilangan sang ayah tercinta, Zulkifli Nurdin.
Zulkifli lahir di Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, 28 Maret 1948.
Zulkifli adalah mantan Gubernur Jambi yang mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Provinsi Jambi selama dua periode.
Sebelum menjabat sebagai gubernur untuk periode 2005-2010, Ia menjabat pada tahun 1999-2005 yang kemudian mundur untuk mencalonkan diri kembali sebagai gubernur untuk masa jabatan yang kedua.
Kehidupan Zulkifli yang menjabat Gubernur Jambi selama dua periode, memang jarang terungkap ke publik.
Tak banyak orang tahu tentang masa kecil seorang Zulkifli Nurdin.
Lahir dari Keluarga Pengusaha
Zulkifli lahir dari keluarga pengusaha, ayahnya yang bernama Nurdin Hamzah merupakan seorang saudagar dari Muara Sabak.
Menurut informasi dari buku “Di Bawah Dukungan Rakyat, Jejak Langkah Reformasi 5 Tahun Kepemimpinan Zulkifli Nurdin” yang ditulis Shomad, Zulkifli lahir di tengah situasi yang berkecamuk.
Ia lahir pada 12 Juli 1948 di Muara Sabak saat Agresi Militer Belanda tengah terjadi.
Shomad menulis bahwa semasa kecil, Zulkifli ikut ambil bagian membantu orang tuanya berjualan tepung terigu.
Ia bekerja bersama para pekerja yang diberi upah oleh ayahnya, Nurdin Hamzah.
Baca: 10 Foto Model Cantik Angela Lee, Terjerat Kasus Tas Branded Mewah, Masuk hingga Keluar Penjara
Baca: Kisah Model Cantik Angela Lee Hidup Dalam Penjara Nyaris Bunuh Diri, Kasus Penipuan Rp 12 Miliar
Baca: Pelaku Sekaligus Otak Begal Pemotong Tangan Korbannya Ternyata Pinjam Parang Tukang Las Warkop
Menurut buku tersebut, meskipun Zulkifli lahir di keluarga yang secara sosial dan ekonomi di atas rata-rata, Ia tak berlaku sombong atau berbesar hati.
Begitu juga untuk urusan sekolah, Zulkifli memilih lembaga pendidikan negeri milik pemerintah.
Ia ditempa di Sekolah Rakyat (SR), sekarang (berubah menjadi SD Negeri 5) dengan kepala sekolahnya ketika itu Muhammad Noer.
Bakat kepemimpinan Zulkifli sudah terkuak sejak dirinya masih kecil dan Ia berhasil mengkhatamkan Alquran pada usia 5 tahun.
Menjelang delapan tahun, Zulkifli ikut ayahnya pindah ke Kota Jambi.
Ketika itu, mereka menumpang di rumah keluarganya yang ada di Kampung Enclek.
Akhirnya, orangtuanya membeli sebuah rumah panggung di Simpang Bata, Kota Jambi, sebelum akhirnya membangun rumah sendiri di Kampung Manggis yang hingga kini masih kokoh berdiri.
Kerja di Perusahaan Ayahnya
Dikutip TribunJambi.com dari Wikipedia, setelah menamatkan sekolahnya dia bekerja pada perusahaan orang tuanya dengan pengalaman yang ia miliki.
Zulkifli Nurdin pernah memegang jabatan sebagai wakil kepala cabang PT Nurdin Hamzah di Jakarta, Kepala cabang PT. Nurdin Hamzah di Jakarta, Dirut PT. Nurdin Hamzah Jambi dari tahun.
Pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1990 memegang jabatan kepala cabang PT. Nurdin Hamzah di surabya tahun 1998 menajdi anggota DPR RI. Dan terakhir memegang jabatan Gubernur Jambi 1999-hingga sekarang.
Dia juga aktif di tingkat organisasi antara lain yaitu : pengalaman dalam bidang organsiasi, dia telah memegang beberapa jab atan antara lain ketua APKETI, kemudian tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 sebagai mitro Bulog Provinsi Jambi dalam penyaluran gula dan tepung terigu.
Ketua Umum Kadinda Provinsi Jambi dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2000.
Dalam kepartaian dia juga menjabat sebagai ketu umum PAN kota Jambi tahun 1998 sampai tahun 2001, kemudian pada tahun 2001 sampai 2004 menjabat sebagai ketua Umum PAN provinsi Jambi.
Disamping itu masih banyak lagi jabatan-jabatan lainnya, antara lain sebagai ketua Tim potensi daerah Jambi ke luar negeri, ketua Alumni SMA 2 Jambi, ketua madrasah Nurdin Hasanah, dan ketua perkumpulan Mesjid Nurdin Hasanah.
Masa Kecil Zulkifli Nurdin yang Dekat Dengan Agama
Semasa kecil, Zulkifli Nurdi Hamzah seperti umumnya anak-anak lain di Muara Sabak setiap malam belajar mengaji pada seorang guru kampung dan sebagaimana anak sebayanya>
Dia juga bermain dengan teman-temannya bermacam permainan tradisional seperti permainan gasing, cecak lele dan permainan tradisional lainnya.
Zulkifli Nurdin di masa kecilnya juga gemar memancing dan berenang di sungai bersama teman-temannya.
Dalam pergaulan sehari-hari telah tampak sosok dirinya yang disenangi oleh anak-anak lain dan dijadikan pemimpin oleh temannya sebayanya.
Ketika berumur kurang lebih 5 tahun Zulkifli Nurdin telah menghatamkan Al-Qur’an dan sebagaimana adat kebiasaan oleh orang tuanya, dilakukanlah upacara syukuran khatam Qur’an dengan mengundang sanak kerabat dan teman sejawat pertanda rasa syukur kepada Allah swt dan tradisi di kampung bagi anak yang telah menamatkan Al-qur’an.
Dalam kehidupan sehari-hari oleh orang tuanya Zulkifli Nurdin dididik cukup keras terutama dlama hal kedisiplinan, hemat, ulet, tekun dan dilatih untuk bertanggung jawab.
Baca: Maia Estianty Jadi Dosen Tamu di Universitas Indonesia, Lihat Keseruannya Saat Mengajar
Baca: Kapolda Jambi Jadi Pembicara di Acara Dialog Kebangsaan di LAM Jambi, Ini yang Disampaikannya
Baca: Hasil Rapat Bupati Soal PETI, Kades Diberikan Deadline 2 Minggu, Minta Pemilik PETI Tarik Alat Berat
Tak jarang dia diberi tugas pekerjaan kasar seperti mengambilkayu bakar, membersihkan kamar mandi dan pekerjaan kasar lainnya, sehingga meskipun zulkifli pengusaha sukses dilingkungan masyarakat Jambi dan ada pembantu kehidupan sehari-harinya.
Zulkifli Nurdin juga ikut membantu orang tuanya menjual tepung terigu bersama pekerja-pekerja yang diupah Ayahnya sehingga itu adalah hal biasa bila baju yang dipakainya kadang berlumuran tepung atau gula pasir.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
TONTON JUGA VIDEO TRIBUN JAMBI DI YOUTUBE:
