Rupanya Penculikan di Abad 19 yang Jadi Penyebab Suku Sentinel 'Buas' dan Tak Ramah pada Orang Asing

Kematian pria asal Amerika Serikat John Allen Chau yang dipanah oleh suku terasing penghuni Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman, India

Editor: Suci Rahayu PK
Forbes
Suku terisolasi di Sentinel. 

Pada 1970-an, sutradara film dokumenter National Geographic terkena satu panah pada bagian kakinya.

"Ditinggal sendirian"

Kemungkinan penduduk pulau trauma dengan peristiwa penculikan, atau mungkin mereka takut pada penyakit asing.

Tidak ada yang pernah tahu persis mengapa mereka begitu bermusuhan dengan orang luar, dan bahasa mereka hingga kini tetap menjadi misteri.

Suku Sentinel diyakini bermigrasi dari Afrika pada 50.000 tahun lalu. Mereka menggunakan tombak, busur, dan anak panah untuk berburu binatang.

Baca: Sedang Tanding! Live Streaming TV Online Persija Jakarta vs Sriwijaya FC, Perebutan Juara Liga 1

Mereka juga mengumpulkan tanaman untuk dimakan dan dijadikan rumah.

"Sentinel ingin dibiarkan sendirian," kata antropolog, Anup Kapur. Anvita Abbi, yang telah menghabiskan puluhan tahun mempelajari bahasa suku di Kepulauan Andaman dan Nikobar, India, turut menyampaikan pendapatnya.

"Hanya untuk rasa penasaran, mengapa kami harus mengganggu suku yang telah bertahan selama puluhan ribu tahun," katanya.

Interaksi dengan orang luar dapat menjadi bencana besar bagi kesehatan suku Sentinel, sebab mereka tidak memiliki ketahanan terhadap penyakit asing.

Baca: Kamera Mirrorless Canggih dan Murah dari Yi Technology dengan Harga Rp5 Jutaan

Selama bertahun-tahun, suku Sentinel memudar dari pemberitaan hingga akhirnya pada Rabu lalu, pemerintah India mengatakan Chau terbunuh oleh busur dan anak panah mereka.

Kini, kepolisian India khawatir tentang ke mana penyelidikan kematian Chau akan mengarah. Sebab, jika mereka pergi ke pulau untuk mengambil jenazah Chau, mereka mungkin juga bakal terbunuh. (Veronika Yasinta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penculikan di Abad 19 Penyebab Suku Sentinel Trauma Orang Asing?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved