Tanpa Kompromi Kopassus, Kopaska dan Marinir Serbu Pembajak Pesawat-Kapal untuk Selamatkan Sandera

Para sandera bisa dibebaskan, setelah Pasukan Khusus Anti Teroris Indonesia tanpa kompromi menyerbu masuk kabin pesawat.

Editor: Suci Rahayu PK
defence.pk
Kapal milik PT Samudra Indonesia yang bernama MV Sinar Kudus yang dibajak oleh sekelompok pembajak asal Somalia di perairan sekitar Somalia. 

Akhirnya, diam-diam ban-ban pesawat itu dikempiskan sehingga pesawat tidak dapat lepas landas.

Dalam sebuah kesempatan, pilot pesawat itu, Hindiarto Sugondo, menangkap lemparan pistol dari anggota AURI dari luar pesawat.

Dor, dor, dor! Dengan pistol itu, Hindiarto tanpa ampun menembak mati Hermawan.

Baca: Aneh, Anjing Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi Terus Mengeluarkan Air Mata, Diduga. . .

Garuda 5 September 1977

Upaya pembajakan pesawat kedua terjadi pada 5 September 1977 terhadap penerbangan GA-488 dengan rute Jakarta-Surabaya.

Pesawat itu bersiap untuk lepas landas pada pukul 19.00.

Namun, karyawan sipil honorer TNI AU bernama Triyudo langsung mengeluarkan badik untuk menyandera pramugari.

Triyudo belum sempat mengeluarkan tuntutan, tetapi tahu-tahu diringkus oleh seorang penumpang dari belakang.

Ternyata penumpang itu kebetulan seorang pilot Garuda yang sedang menumpang di penerbangan itu dari bangku penumpang.

Setelah tahu Triyudo beroperasi sendiri dengan hanya berbekal senjata tajam, pilot itu tanpa ragu langsung beraksi untuk meringkus pembajak GA-488.

Woyla 1981

Sebelumnya, pesawat GA-206 DC-9 itu dibajak saat terbang dari Palembang menuju Medan.

Pembajak sempat meminta otoritas bandara Malaysia untuk mengisi bahan bakar di Malaysia sebelum akhirnya diterbangkan ke Bangkok.

Pembajakan atas pesawat DC-9 Garuda Woyla itu ditumpas oleh Pasukan Khusus Indonesia pada hari Selasa (31/3/1981) pukul 02.36.

Aksi Kopassus saat membebaskan sandera dari Pesawat Woyla yang dibajak teroris
Aksi Kopassus saat membebaskan sandera dari Pesawat Woyla yang dibajak teroris (kompas.com)

Tidak sembarang pasukan yang berangkat. Bahkan, Asisten Intelijen Departemen Hankam Letnan Jenderal TNI LB Moerdani terbang ke Bangkok untuk memimpin langsung operasi tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved