Detik-detik Massa Beringas Rebut Orang dari Kantor Polisi Lalu Bakar, karena Kabar di WhatsApp

Jenazah gosong dibiarkan di tanah selama dua jam setelah dibakar, sementara jaksa dalam perjalanan...

Editor: Duanto AS
ENFOQUE
Penduduk mengacungkan telepon genggam untuk merekam saat Ricardo dan Alberto dibakar. 

WhatsApp telah mengambil sejumlah langkah untuk berusaha menghentikan gelombang ini, dengan menambahkan label pada pesan yang diteruskan dan membatasi jumlah pesan kelompok yang dapat diteruskan ke 20 pihak di dunia dan lima pihak di India.

"Kami percaya tantangan dalam menangani kekerasan kerumunan adalah dengan mewajibkan perusahaan teknologi, masyarakat madani dan pemerintah," kata perusahaan itu kepada BBC.

"Kami sudah meningkatkan pendidikan untuk pengguna terkait dengan informasi salah dan memberikan pelatihan bagi penegak hukum terkait dengan penggunaan WhatsApp sebagai sumber daya bagi masyarakat."

d

Maria del Rosario Rodriguez, memegang telepon genggam anak laki-lakinya. Dia tidak mampu melihat rumor palsu yang menyebabkan kematian anaknya/BRETT GUNDLOCK.

Juru bicara Facebook mengatakan kepada BBC bahwa platform itu "tidak menginginkan layanan kami dipakai untuk memicu kekerasan".

"Permulaan tahun ini kami mengidentifikasi dan mencabut video yang memperlihatkan kekerasan di negara bagian Puebla, Meksiko, dan kami memperbarui kebijakan kami terkait dengan pencabutan isi yang dapat menciptakan masalah serius," kata juru bicaranya.

"Kami akan terus bekerja dengan perusahaan teknologi, masyarakat madani dan pemerintah dalam memerangi penyebaran isi yang kemungkinan akan menciptakan masalah."

Paling tidak 10 pemerintah negara bagian di Meksiko, termasuk Puebla, telah meluncurkan kampanye informasi untuk menyadarkan para warga terkait gelombang pesan palsu media sosial tentang penculikan anak.

Polisi siber Mexico City menciptakan kelompok chat di WhatsApp yang memungkinkan komunikasi langsung dengan penduduk di paling tidak 300 pemukiman di ibu kota.

Para warga bertanya kepada polisi tentang cara memverifikasi cerita dan polisi menggunakan kelompok untuk mengumpulkan bukti terkait dengan pihak-pihak yang menyebarkan berita palsu. Kelompok ini juga membicarakan: pencurian identitas, usaha memeras dan perdagangan manusia.

d

Jose Gil, wakil menteri Informasi dan Intelijen Siber Mexico City, sedang mengawasi timnya.Jose Gil, wakil menteri Informasi dan Intelijen Siber Mexico City, sedang mengawasi timnya.

"Kami percaya pada setiap 10 kejahatan, sembilan kasus di antaranya menggunakan teknologi," kata Jose Gil wakil menteri Informasi dan Intelijen Siber di Mexico City.

"Media sosial benar-benar dapat mengubah masyarakat lewat penyebaran informasi salah yang banyak dari kita pandang benar, karena dikirimkan orang yang kita percayai,"katanya.

"Masyarakat harus mengkaji apa yang benar dan mana yang salah, kemudian memutuskan apa yang dapat dipercayai dan mana yang tidak."

Kurangnya penegakan hukum dan budaya yang membebaskan penghukuman di Meksiko membuat rumor pemicu kekerasan menjadi "dinamit yang sebenarnya," kata Tatiana Clouthier, anggota parlemen Chamber of Deputies negara itu.

"Tetapi apa yang bisa kita antisipasi? Kita harus memprioritaskan kebebasan menyatakan pendapat, tetapi dimana batasnya? Itu adalah topik yang tidak satupun dari kita ingin sentuh karena tidak seorangpun ingin membatasi kebebasan menyatakan pendapat, tetapi kita tidak dapat membiarkan informasi yang salah. Keadaan yang kita hadapi sangat berbahaya," tambahnya.

Artikel ini sudah tayang di bbc news indonesia berjudul: Mati dibakar hidup-hidup karena desas-desus di WhatsApp

Marcos Martinez/BBC Monitoring

Baca: 12 Peluru Masuk Dada Andres Escobar Gara-gara Gol Bunuh Diri, Pemain Liga Spanyol Juga Nyaris

Baca: Hantu Gunung Geleng-geleng Lihat Kenekatan Anggota Kopassus Naik Puncak Everest, Iwan Selamat

Baca: Kopassus Temukan Peti Penuh Uang, Benny Moerdani: Tinggalkan saja, nanti kamu mati

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved