Kopassus Temukan Peti Penuh Uang, Benny Moerdani: ''Tinggalkan saja, nanti kamu mati''
Rekan Benny menendang sebuah peti kayu. Mereka terkejut saat melihat isi peti tersebut. Ternyata, peti itu berisi uang.
TRIBUNJAMBI.COM - Ini merupakan satu di antara misi berbahaya RPKAD. Pasukan khusus yang saat ini bernama Kopassus itu melakukan penumpasan pemberontakan di beberapa wilayah Indonesia.
Benny Moerdani dan pasukan Kopassus diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran. Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, dia selamat sampai darat.
Bersama pasukan yang dipimpinnya, bandar udara Pekanbaru akhirnya dapat direbut kembali.
Kisah tentang Kopassus ini ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.
Operasi penumpasan PRRI merupakan satu di antara misi berbahaya yang dilakukan Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).
Pasukan ini merupakan cikal bakal Kopassus.
Operasi militer yang dipimpin Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, berhasil membuat kocar-kacir tentara pemberontak yang saat itu berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga, Pekanbaru.
Baca: Kisah Hantu Putih RPKAD yang Kini Bernama Kopassus Pernah Buat Kalang Kabut 3.000 Pemberontak
Baca: 11 Prajurit Halilintar Kopassus Merayap 4,5 Km Lewati Sarang Kobra, Komandan Duel di Gubuk Terbakar
Baca: Tahu-tahu Suami Siap Tempur di Pesawat Terbang, Mengungkap Kehidupan Istri Anggota Kopassus
Benny dan pasukan Kopassus diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.
Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat bahkan mampu memimpin pasukannya merebut bandar udara Pekanbaru.
Pertempuran didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.
Di atas udara Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai pasukan PRRI, satu persatu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan.

Pesawat pemburu itu menghamburkan rentetan peluru berkaliber 12,7 milimeter.
Aksi gabungan fighter dan bomber itu dimaksudkan untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga, sebelum pasukan Lintas Udara diterjunkan.
Pasukan PRRI yang mengawasi senjata Arhanud di landasan, hanya sempat memberikan perlawanan sebentar, sebelum berhamburan melarikan diri.
Pasukan penyerbu, terdapat Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, Komandan Komp A RPKAD.