Ayah Tak Mampu Membendung Nafsu, Bayi Umur 4 Hari Jadi Penghuni Panti Asuhan

Pada kalangan masyarakat Melayu, ada pantangan bagi perempuan 44 hari pascamelahirkan yang sudah dipraktikkan secara turun-temurun.

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Ayah Tak Mampu Membendung Nafsu, Bayi Umur 4 Hari Jadi Penghuni Panti Asuhan
SURYA/EKO DARMOKO
Ilustrasi bayi umur 4 hari.

Dokter telah mengasumsikan hal yang satu itu sebagai kemungkinan penyebab ibu itu mengalami pendarahan hebat.

Dokter kembali menemui suaminya. Saat itu, si ibu diberi bantuan pernapasan langsung dari paru-paru dan sedang menerima transfusi darah dan obat-obatan lainnya karena kondisinya semakin parah.

Dokter perlahan bertanya kepada suaminya:

"Jujurlah dengan saya Apakah kamu berhubungan seks dengan istrimu?"

"Eh, bagaimana mungkin Pak dokter, istri saya habis melahirkan." Kilahnya.

Pak, saya mohon agar jujur kepada saya. Tidak mungkin seorang istri bekerja, akan robek seperti yang saya lihat sebelumnya.

Sang suami akhirnya mengakui bahwa ia telah berhubungan dengan istrinya secara paksa. Bagian kemaluan istrinya robek karena dia telah memaksanya.

Baca: Curiga Ada Campuran Daging dalam Hidangan Mie, Hasil Penyelidikan Polisi Menghebohkan

Baca: Khawatir Payudara Mengendur karena Menyusui? Anda Salah! Simak 6 Penyebab Utama

Baca: Mengasramakan Anak Dibawah Usia 16 Tahun Dorong Prilaku Jadi LGBT?

Baca: 4 Anak dari 4 Istrinya Diwisuda Bersamaan

Setelah puas dengan keinginannya, ia menemukan tubuh istrinya kejang, tiba-tiba mulutnya berbuih dan dia hilang kesadaran.

"Allahuakhbar! Astagfirullah!" Tidak ada jawaban yang bisa dikatakan dokter. Hanya mampu menahan amarah dan keprihatinan. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang, Dia telah mengundang sang ibu kembali ke sisiNya.

Dokter tidak bisa menyelamatkan si ibu karena kehilangan darah yang berlebihan dan kegagalan organ dalam tubuh.

Ada hikmah dalam kematian ibu ini. Tidak ada lagi trauma baginya, tidak ada lagi rasa sakit untuknya. Tapi sayang anaknya yang masih bayi. Harapan merasakan kehangatan air susu ibu, kelembutan lengan ibu, kini sudah jadi piatu karena nafsu ayahnya sendiri.

Sumber: Siakapkeli.my

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved