Divonis 16 Tahun Kasus Pembunuhan, Begini Perubahan John Kei di Lapas Nusakambangan
Terpidana kasus pembunuhan Bos Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono pada tahun 2013 lalu, yakni John Refra Kei alias John Kei
TRIBUNJAMBI.COM - Terpidana kasus pembunuhan Bos Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono pada tahun 2013 lalu, yakni John Refra Kei alias John Kei kini telah mendekam selama lima tahun di Lapas Nusakambangan, Cilacap.
John Kei dijatuhi hukuman 16 tahun penjara atas kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Baca: Live Streaming Hong Kong Open 2018, Ada 7 Pemain Indonesia Tanding Mulai Pukul 08.00 WIB
Dilansir Tribunjambi.com dari Nawalaksp.id, Selasa (12/11/2018), John Kei yang dulu dikenal kejam dan tak kenal ampun ketika menghabisi targetnya kini berubah menjadi sosok yang lebih baik setelah mendekam selama lima tahun di penjara super maximum (penjagaan sangat tinggi) di Nusakambangan.
Nusakambangan dikenal sebagai penjara dengan penjagaan ketat dan ditempati oleh narapidana dengan resiko tinggi.
Di dalam penjara tersebut napi mendapat perlakuan yang berbeda dari penjara lain.
John Kei ditempatkan di dalam satu kamar dengan kamera yang mengintai sepanjang waktu.
Selain semua aktifitasnya terpantau oleh kamera, ia juga dilarang berinteraksi dengan napi lainnya.
Ia juga dibatasi untuk keluar dari sel selama satu jam saja dalam waktu satu hari.
Kunjungan keluarga pun dibatasi di lapas Nusakambangan.
Hal itu harus dialami oleh John Kei selama masa tiga bulan.
Baca: Langkah KemenpanRB pada Peserta CPNS 2018 yang Gugur Massal saat SKD
Setelah tiga bulan mendekam di sana, John Kei dipindahkan ke bagian Lapas Nusakambangan lainnya yakni Lapas Permisan.
Lapas Permisan memiliki kategori napi dengan resiko menengah, di sana John Kei diperbolehkan untuk berinteraksi dengan napi lainnya.
Tak hanya itu John Kei diajari untuk memiliki keterampilan individu yakni keterampilan membatik.
Dalam masa tahanannya, John Kei mengaku menghabiskan waktunya dengan membaca dan beribadah.
“Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusa Kambangan membawa Tuhan hadir di diri saya,” kata John Kei.