Sulit Dikenali, Begini Cara Mengetahui Identitas Korban Lion Air JT 610, Lewat 8 Bagian Tubuh ini

Sebanyak 105 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 telah diterima oleh Tim Disaster Identification (DVI)

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas gabungan membawa kantong berisi puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018). Memasuki hari ke-3 pencarian, petugas gabungan terus melakukan pencarian puing pesawat Lion Air JT 610 dan korban. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 105 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 telah diterima oleh Tim Disaster Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Namun, dari 105 kantong jenazah tersebut, Tim DVI belum menemukan satu gigi pun milik korban.

"Dari 105 kantong jenazah belum ada ditemukan bagian gigi dari korban," ujar Kepala Bidang DVI RS Polri Komisaris Besar Lisda Cancer di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).

Baca: Xiaomi Mi 8 Lite Resmi Dijual di Indonesia, Punya Poni dan Kamera Selfie 24 MP, Segini Harganya

Baca: Link Live Streaming Laga Liga Champions 2018, Inter vs Barcelona, Lionel Messi Sudah Ikut Latihan

Padahal, kata Lisda, gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang akan mempermudah proses identifikasi korban.

Hingga saat ini, kata dia, proses identifikasi kadang terkendala dengan kondisi bagian jasad korban yang sulit diidentifikasi.

Terlepas dari kabar sulitnya identifikasi korban Lion Air tersebut, sebenarnya selain gigi masih ada bagian-bagian tubuh tubuh yang penting guna proses identifikasi.

Dilansir dari forensicsciencetechnician.org, berikut 8 bagian tubuh yang sering digunakan oleh para ilmuwan forensik untuk mengidentifikasi tubuh.

1. Jari

Sidik jari masih terus menjadi bukti forensik yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Di sebagian besar tempat, kasus pemeriksaan sidik menjadi salah satu cara yang paling dihormati untuk mengidentifikasi orang.

2. Gigi

Gigi
Gigi (etsy.com)

Dokter gigi forensik juga dapat menggunakan gigi untuk identifikasi.

Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan gigi tunggal.

Jika tidak ada Xray gigi yang tersedia, foto-foto digital dapat diambil dari gigi untuk dibandingkan dengan senyum di foto selama masa hidup korban.

Pemeriksaan gigi ini cukup sering menjadi kunci dalam mengidentifikasi seseorang melalui karakteristik tertentu dalam pembentukan gigi.

Baca: Hasil Pertandingan Fuzhou China Open 2018, Marcus/Kevin Menang dengan Permainan Rubber Game

Baca: Pria Ini Renggut Keperawanan Putri Kandungnya Setelah Diancam Dibunuh dengan Pisau

Ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sisa-sisa seseorang, bahkan ketika tubuhnya telah rusak disebabkan oleh api atau air.

3. Tulang

Ketika sisa-sisa kerangka ditemukan, seorang ilmuwan Forensik perlu menetapkan dari awal jika tulang adalah manusia.

Jika demikian, tulang yang berbeda dapat mengidentifikasi hal-hal seperti jenis kelamin, ras, dan usia.

Tulang kaki atau lengan dapat menentukan tinggi badan dan berat badan.

Selain itu, setiap patologi kerangka harus dimulai untuk membuat identifikasi sisa-sisa, menentukan penyebab kematian dan, jika pembunuhan terlibat, bahkan dapat mengidentifikasi si pembunuh.

Baca: Dihujani Tangisan & Protes Hingga Bentakan Keluarga Korban, Begini Reaksi Bos Lion Air

4. Tengkorak

Tengkorak
Tengkorak (National Geographic)

Grafik komputer digunakan untuk melakukan rekonstruksi wajah untuk memperkirakan penampilan orang yang meninggal.

Seperti tulang lainnya, para ilmuwan dapat menentukan jenis kelamin dan ras seseorang dari fitur tengkorak.

Perbedaannya adalah, dengan bantuan grafik ini, mereka juga dapat menemukan banyak tentang jaringan lunak di telinga dan hidung dan berapa banyak lemak yang dimiliki orang tersebut di wajahnya.

Gambar tersebut kemudian biasanya didistribusikan untuk identifikasi.

Baca: Kejar Target NOA, BTN Jambi Fokus Tawarkan Empat Produk Tabungan

5. Rambut

Hasil dari analisis rambut bisa sedikit diperdebatkan.

Beberapa faktor dapat berpengaruh pada hasil, termasuk area di tubuh dari mana rambut diambil, warna, dan usia serta ras seseorang.

Ada beragam variasi standar metode untuk mencuci, memotong, dan mengumpulkan rambut.

Zat eksternal seperti polusi udara, komposisi air yang digunakan untuk mencuci rambut, dan bahan yang digunakan untuk merawat rambut seperti sampo, hairspray, dan pewarna rambut juga dapat membantu proses identifikasi.

Baca: Hingga Oktober 2018, Ada 43 Kasus Kebakaran di Kabupaten Batanghari. Damkar Akui Kekurangan Sapras

6. Sendi

Untuk pemeriksa medis, kode-kode kecil berupa sendi ini dapat menutup kasus dan memberikan kenyamanan kepada keluarga yang diidentifikasi.

7. Kulit

anda tubuh dapat menjadi karakteristik individu dan dapat digunakan untuk mendukung identifikasi.

Begitu halnya dengan kulit, bekas luka seperti jerawat yang parah selama masa muda dapat meninggalkan bekas luka permanen yang dapat dijadikan alat identifikasi.

Sejumlah individu memiliki bekas luka dari operasi atau tanda lahir dan sejenisya.

8. Kaki

Kaki adalah area anatomi yang dapat menunjukkan berbagai individualitas.

Ilmu forensik telah membuat banyak kemajuan sejak zaman melihat sidik jari di bawah mikroskop.

Metode forensik modern menggunakan sains dan teknologi canggih untuk membantu penegakan hukum dan lembaga lain dalam mengumpulkan bukti dan informasi korban.

Kaki sangatlah berguna untuk proses identifikasi, begitu juga dengan kuku jari kakinya.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved