MEMORI: Gereja Menjadi Lautan Darah Dibuat Pria Berpakaian Hitam Bersenjata Otomatis

Pada insiden berdarah di Gereja kecil tersebut, 26 orang tewas dan 20 lainnya terluka.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang

3.

Di antara korban yang tewas adalah seorang putri berusia 14 tahun yang merupakan anak dari pasangan pendeta gereja yakni Frank Pomeroy, dan istrinya, Sherri.

Sherri Pomeroy menulis dalam sebuah pesan pendek kepada AP bahwa dia dan suaminya tengah berada di dua negara bagian yang berbeda saat serangan terjadi.

"Kami kehilangan putri kami yang baru berusia 14 tahun hari ini dan banyak teman," tulis Sherri Pomeroy di pesan itu.

"Belum ada dari kami yang berhasil tiba di lokasi kejadian. Saya berada di bandara Charlotte berupaya untuk pulang secepat mungkin," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam keras aksi penembakan di Gereja First Baptist Texas.

Trump mengatakan hal itu di sela-sela memberikan pidato di depan pebisnis Jepang saat kunjungan kerja Senin (6/11)

Sumber: Tribun Jambi
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved