Hotman Paris Hutapea Tolak Mentah-mentah Tawaran Jadi Pengacara Prabowo-Sandi, Karena Alasannya ini
Hotman Paris Hutapea sejak awal menolak mentah-mentah menjadi pengacara di bidang politik.
TRIBUNJAMBI.COM - Hotman Paris Hutapea sejak awal menolak mentah-mentah menjadi pengacara di bidang politik.
Pernyataan ini dilontarkan Hotman Paris Hutapea untuk menanggapi isu yang menyebut dirinya telah ditunjuk menjadi pengacara salah satu pasangan capres-cawapres untuk Pemilu 2019.
"Rekan saya, sahabat saya, Yusril Ihza Mahendra, memberi tahu wartawan bahwa saya telah ditunjuk sebagai pengacara salah satu calon presiden," ujar Hotman Paris Hutapea melalui sebuah unggahan video di akun Instagram @hotmanparisofficial, Selasa (6/11/2018).

Hotman Paris Hutapea kerap menangani berbagau perkara bisnis lokal maupun internasional, sehingga salah satu media asing menjulukinya dengan sebutan 'Raja Pailit'.
Lantaran disibukkan dengan perkara bisnis yang ditanganinya, Hotman Paris Hutapea mengaku hal tersebut menjadi halangan baginya untuk menangani perkara politik.
"Saya tegaskan di sini bahwa saya menangani berbagai banyak perkara bisnis internasional (dan) perkara kepailitan. Sehingga, ada halangan bagi saya untuk menangani perkara politik. Ada halangan bagi saya untuk menangani masalah politik," tutur Hotman Paris Hutapea.
Berkali-kali Hotman Paris Hutapea mengatakan bahwa dirinya memang pernah menjadi pengacara untuk sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Bahkan, keluarga Prabowo Subianto dan Hasjim Djojohadikusumo juga pernah menjadi klien Hotman Paris Hutapea.
Baca: Penyelam Ini Bergetar Saat Melihat Jasad Korban Lion Air JT610 di Dasar Laut
Baca: Daniel Mananta Ungkap Sikap Ahok yang Masih Marah-marah Saat Dikunjunginya di Penjara, Karena ini
Baca: Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penggunaan Kokain, Bagi Wanita dan Lelaki
"Saya sampai hari ini masih menjadi pengacara dari Harry Tanoesoedibjo, Ketua Perindo, MNC Group. Tapi saya tidak menangani perkara politik. Karena klien-klien saya para konglomerat tidak setuju kalau mencampuradukkan perkara bisnis dan politik. So, saya tidak menangani perkara politik," tegas Hotman Paris Hutapea.
Hotman Paris Hutapea Jadi Pengacara Prabowo-Sandi, Ini Penjelasannya dan Tegaskan Soal Klien Besar ()
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa ia mendengar Hotman Paris Hutapea telah ditunjuk sebagai pengacara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Farhat Abbas ke Jokowi-Ma'ruf, Ini Alasan Hotman Paris Tolak Jadi Jubir Prabowo - Sandi
Selain urusan partai pengusung, sosok calon, faktor juru bicara juga merupakan elemen penting dalam pilpres.
Tidak sedikit tokoh yang berlomba jadi juru bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2019.
Seperti diketahui, pasangan bakal capres-cawapres sudah melewati beberapa tahap pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), kedua kubu yang akan berlaga pada Pilpres tahun depan disibukkan dengan pembentukan tim pemenangan pasangan calon.
Baca: Sebentar Lagi Tanding, Link Live Streaming Fuzhou China Open 2018, Marcus/Kevin Tanding 16.00 WIB
Baca: Piala AFF 2018, Timnas Indonesia vs Singapura Jumat, Bima Sakti Waspadai Satu Hal Ini
Baca: Daftar Nama Tersangka Penyelundupan Kokain 1 Kg di Jambi, Kapolda Bilang Ada 8 Orang
Kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin bahkan telah menggelar acara pembekalan dan pelatihan bagi 108 dari 225 juru bicara tim pemenangannya pada Senin (13/8/2018).
Sedangkan juru bicara tim pemenangan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno lebih ramping dari kubu petahana.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, pihaknya hanya menyiapkan 10 orang juru bicara saja.

Para juru bicara tim pemenangan tersebut berasal dari berbagai elemen.
Pengacara kontroversial, Farhat Abbas menjadi salah satu nama yang dipersiapkan untuk menjadi juru bicara tim pemenangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Farhat Abbas pernah terlibat perseteruan sengit dengan pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea yang merupakan sahabat Sandiaga Salahuddin Uno.
Ketika dikonfirmasi mengenai kesediaan Hotman Paris Hutapea untuk menjadi juru bicara atau tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno yang akan berdebat meladeni Farhat Abbas, Hotman Paris Hutapea dengan tegas menolaknya.
Baca: 3 Titipan Soeharto pada Prabowo Subianto saat akan Berangkat Operasi, Ternyata Bukan Ongkos
Baca: Tim Wasev Kunjungi TMMD di Dusun Sungai Ayam Mendahara
Walaupun Hotman Paris Hutapea telah mengenal Sandiaga Salahuddin Uno sejak masa krisis moneter, hal itu tidak lantas membuatnya tertarik terjun ke dunia politik.
Hotman Paris Hutapea mengaku, tidak akan menerima tawaran politik apapun karena dirinya sudah sangat nyaman dengan kesuksesan profesi dan hidupnya saat ini sebagai pengacara.
"Nggak, dari dulu saya sudah ditawarkan berbagai partai, Prabowo klien gua, Harry Tanoe klien gw, Airlangga Hartarto klien gua, tapi gua gak mau duduk jadi DPR atau apa. Saya lebih merdeka hidup seperti sekarang. Toh gua udah jadi pengacara tersukses ngapain gua masuk politik. Biasanya pengacara kurang sukses atau pas-pasan banyak yang terjun ke politik, kalau gua kan udah kelewat sukses, jadi gak ada niat."
Farhat Abbas Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf, Ternyata Disiapkan untuk Bungkam Sosok ini, Mampukah?
Pengacara kondang, Farhat Abbas, disiapkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi juru bicara untuk melawan kritikan kubu oposisi, Fadli Zon.
Baca: Inilah Capaian Sementara Kegiatan Fisik dan Non Fisik TMMD Kodim 0419/Tanjab
Baca: Seminggu Setelah Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Kumpul dengan Gengnya, Ini Para Artis yang Ikut
Farhat Abbas menyatakan hal tersebut di sela kegiatan pembekalan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan Maruf, di Jakarta, Senin (13/8/2018) lalu.
"Saya disiapkan partai untuk menghadapi kritik dari Fadli Zon," ujar bakal calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, seperti dikutip TribunWow dari Kompas.com.
Sebagai juru bicara TKN Jokowi-Maruf, Farhat berupaya untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf.

Farhat mengaku siap meluruskan pandangan-pandangan yang tidak benar, yang bisa menyerang Jokowi.
"Kalau ada pihak-pihak yang berpandangan kurang lurus, saya siap untuk meluruskannya," ucapnya.
Farhat melihat, pemerintahan Presiden Joko Widodo banyak memiliki keberhasilan dalam pembangunan, namun sering muncul kritik yang elementer dan mendiskreditkan pemerintah.
Farhat Abbas juga menyatakan siap untuk menghadapi kritikan-kritikan yang dilontarkan oleh Fadli Zon.
"Banyaknya kritikan-kritikan yang dipelesetkan untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi perlu diluruskan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman persoalan yang sebenarnya," jelasnya.
Sebagai informasi, Farhat Abbas merupakan bakal caleg PKB dari daerah pemilihan Jawa Barat IV, Kota Depok dan Kota Bekasi.
Baca: Mengapa Veronica Tan Tak Dimunculkan di Film A Man Called Ahok? Sutradara Beri Jawaban
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberikan tanggapan terkait pernyataan Farhat.
Fadli Zon mengaku siap berdebat dengan Farhat Abbas tapi ia berharap Farhat nyambung jika diajak debat.
"Kita dengan siapapun oke. Tema apapun oke. Ini kan dalam demokrasi memang kita harus berdebat, kita harus berdiskusi yang penting nyambung," ucap Fadli Zon saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8/2018), dilansir dari Kompas.com.
"Sayang kalau nanti diskusi enggak nyambung. Ngomong A, bicaranya B. Yang penting nyambung," lanjutnya.
Menurut Fadli, Farhat selama ini lebih dikenal berprofesi sebagai pengacara artis dan baru saja terjun ke dunia politik.
Baca: Sinopsis Film A Man Called Ahok, Mengisahkan Sosok Fenomenal Anti Upeti
Jadi Fadli berharap Farhat mengerti hal yang diperdebatkan.
"Mudah-mudahan dia ngerti lah, substansinya. Kita kan enggak tahu, kita belum pernah dengar. Taunya kan bicara-bicara yang lain-lain, yang dunia-dunia lain," tambah Fadli Zon.
Fadli mengaku senang jika Farhat memang betul-betul disiapkan sebagai jubir Jokowi-Maruf untuk berhadapan dengan dirinya.
Menurutnya pemerintah makin menyadari kehadirannya sebagai oposisi yang kerap mengkritik pemerintah.
“Artinya kita dianggap dong. Makin bagus supaya kita terlatih. Makin banyak orang yang kritik kita makin bagus,” ucap Fadli.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: