'Brutal' Latihan Yontaifib yang Temukan Black Box Lion Air, Bisa Berenang dengan Kaki Tangan Terikat
Bisa dibilang keberhasilan keduanya adalah bukti bahwa Taifib layak diberi label pasukan khusus dalam kelompok militer.
TRIBUNJAMBI.COM - Keberhasilan Sertu Hendra Syahputra dan Kopda Noor Ali menemukan black box pesawat Lion Air JT 610, Kamis (1/11/2018), menjadi sorotan banyak pihak.
Maklum, black box dianggap sebagai alat vital untuk mengungkap penyebab dari jatuhnya pesawat yang berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang tersebut.
Namun, tentunya upaya penemuan black box pun tidak dapat diabaikan, apalagi banyak penyelam mengalami kesulitan menemukannya selama beberapa hari.
Baca: Ahli BPKP Sebut Sisa Saldo Dana Hibah Pengamanan Pilwako hanya Sekira Rp 8 Juta
Baca: Mie Asal Indonesia ini Ternyata Jadi Menu Favorit Narapidana Penjara di Australia
Tidak sembarang orang pula dapat melakukannya, seperti terlihat dari asal dari kedua penyelam tersebut, di mana keduanya berasal dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib), Korps Marinir merupakan Satuan pelaksana setara Komando Pelaksana Korps Marinir lainnya.
Bisa dibilang keberhasilan keduanya adalah bukti bahwa Taifib layak diberi label pasukan khusus dalam kelompok militer.
Apalagi jika menyimak ketat dan kerasnya latihan yang harus dijalani oleh para anggota Taifib.
Tentunya, sudah bukan jadi rahasia lagi untuk mengetahui kehebatan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Latihan serta misi mengerikan sudah jadi hal biasa buat para prajurit TNI. Kehebatan Pasukan elite TNI memang kerap menjadi sorotan dunia.
Mereka harus menjalani latihan yang benar-benar gila dan dianggap mengerikan oleh banyak pihak.
Bahkan, latihan dan pendidikan yang dilalui para prajurit pasukan elit ini "sangat dekat dengan nyawa".
Sejatinya sangat banyak jenis latihan-latihan mengerikan yang harus dijalani para prajurit pasukan elite TNI.
Termasuk yang dijalani oleh para anggota Taifib yang dulu dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi) seperti diuraikan dalam artikel 5 Latihan Mengerikan dan Brutalnya Pasukan TNI, Sampai-sampai Buat Tentara Asing Takut berikut ini.
Baca: Boyolali Viral! Siapa Sangka Kota Itu Punya Tokoh Kemerdekaan RI yang Pernah Menolak Jadi Menteri
Baca: Kalimat Misterius dari yang Hanya Dimengerti Pramugari dan Pilot, Isinya Kode-kode
Baca: Sinopsis Film A Man Called Ahok yang Tayang 8 November 2018, Kisah BTP Bangkrut Karena Upeti

Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) merupakan satuan elit dalam Korps Marinir TNI AL. Dahulu, satuan ini bernama.
Tak semua prajurit Marinir bisa tergabung dalam Yon Taifib. Untuk bisa menjadi anggota Yon Taifib, mereka harus diseleksi sesuai dengan persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.
Seperti dilansir Seperti infohistoria dalam tnial.mil.id, metode pelatihan Yon Taifib dibagi dalam beberapa tahap. Misalnya medan darat, udara, laut dan bawah air.

Pendidikan Yon Taifib dilakukan selama 9 bulan dan bertempat di Pusdiksus Kodikmar.
Yang kemudian dilanjutkan ke Pusat Pedidikan Pertempuran (Puslatpur) Marinir di Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur.
Selain di Karang Tekok, Korps Marinir juga mempunyai Puslatpur di Puroboyo, Batur Malang; Asem Bagus, Situbondo; Banongan, Situbondo; Jampang Tengah, Sukabumi; Baluran, Banyuwangi; dan Selogiri, Banyuwangi.
Nah, sedangkan latihan-latihan yang harus mereka jalani adalah selam kedalaman, selam tempur, infiltrasi bawah air, selam SAR, pengintaian hidografi.
Bahkan untuk materi menembus gelombang, para siswa Yon Taifib harus menaklukkan pantai selatan Jawa yang dikenal dengan gelombang yang rata-rata tingginya lebih dari 10 meter.
Berenang jarak jauh merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan siswa Yon Taifib. Mereka harus bisa menyebrangi teluk Poncomoyo sejauh sekitar 12 kilometer.
Baca: Jatuhnya Ahok Menurut Budayawan Sujiwo Tejo Bukan Karena Sentimen Agama, Tapi Karena Hal Penting Ini
Baca: Terungkap, Ini yang Bikin Peserta Tes SKD CPNS 2018 Gagal, Pelamar Bilang Sebenarnya Soal Tak Sulit
Di sana, par siswa dihadapkan pada kondisi laut yang mempunyai arus kuat dan gelombang yang tinggi serta jarak jauh dengan batas waktu yang ditentukan.
Salah satu latihan yang dikenal mengerikan adalah para personel Yon Taifib diminta untuk berenang dengan tangan dan kaki terikat.
Selain Yon Taifib, pasukan elite TNI AL lainnya, Kopaska, juga terlatih berenang dengan tangan dan kaki terikat.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: