Sinopsis Film A Man Called Ahok yang Tayang 8 November 2018, Kisah BTP Bangkrut Karena Upeti
A Man Called Ahok merupakan film yang menceritakan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Belitung Timur yang ditulis oleh Rudi Valinka
TRIBUNJAMBI.COM - Film A Man Called Ahok bakal tayang serentak mulai 8 November 2018 di bioskop Indonesia.
A Man Called Ahok merupakan film yang menceritakan kehidupan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Belitung Timur yang ditulis oleh Rudi Valinka.
Film tersebut disutradarai oleh Putrama Tuta.
Dikutip dari Sinopsis Film A Man Called Ahok di Wikipedia, Ahok adalah anak sulung dari lima bersaudara.
Ayahnya adalah seorang tauke perusahaan pertambangan di Belitung bernama Kim Nam dan ibunya yang penyayang dan tegar bernama Buniarti.
Masa kecil hidupnya bahagia dan tidak kekurangan.
Baca: Dituduh Menculik Anak, Pria Ini Dihajar Warga Hingga Babak Belur, Ternyata yang Digendong Berbeda
Bisnis ayahnya di pertambangan sangat baik, sampai suatu saat Kim Nam harus berhadapan dengan korupsi dan ia tidak mau memberi "upeti" kepada oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Bisnisnya perlahan mengalami kemunduran.
Kehidupan Ahok yang tadinya serba berkecukupan mulai menjadi sulit.
Kim Nam yang sudah antipati dengan keadaan korupsi di Belitung mengarahkan Ahok untuk menjadi dokter.
Namun Ahok mengambil keputusan lain sehingga mengakibatkan hubungan dengan ayahnya menjadi dingin.
Dengan semangat yang masih menggebu Ahok mulai mengikuti langkah Kim Nam membuka pertambangan di Belitung dengan bermodalkan ilmu yang ia pelajari saat kuliah.
Kenyataannya Ahok harus berurusan langsung dengan oknum yang sama, hingga perusahaannya harus gulung tikar.
Selain situasi korupsi yang terus menerus menggerogoti ekonomi keluarga, datang kejadian tragis yang menimpa keluarganya hingga kesehatan Kim Nam yang memburuk.
Baca: Siapa Sangka, Helm yang Dipakai Jokowi Motoran Merupakan Produk Lokal, Harganya Rp200 Ribuan
Baca: Fadli Zon Kena Skak Mat Cewek Bule, Teman Sacha Stevenson sampai Bingung Dengar
Saat Ahok masih berjuang untuk melawan korupsi, musibah besar datang dan situasi bertambah runyam.