Bergelimang Uang, Tentara Bayaran Harus Siap Mempertaruhkan Nyawanya, Segini Gajinya per Hari

TRIBUNJAMBI.COM - Kendati harus bertaruh nyawa, profesi Private Military Contractor (PMC) tetap diburu

Editor: ridwan
Tentara bayaran 

Akibatnya kehadiran PMC di medan tempur terutama yang sedang ‘’digarap’’ oleh AS terus mengalir deras.

Jika pada tahun 2003 di Irak hanya ada 3000 PMC, pada tahun 2009, sesuai data yang dikeluarkan oleh

Departemen Pertahanan AS jumlah PMC di Irak telah mengalami kenaikan luar biasa lebih 250.000 atau merupakan kekuatan kedua setelah pasukan reguler AS.

Sementara jumlah PMC di Afghanistan juga mengalami kenaikan tak kalah luar biasa karena pada akhir tahun 2009, seperti dilaporkan oleh lembaga Congressional Research Service (CRS) jumlah PMC yang beroperasi sekitar 104.000 orang.

 Untuk mengendalikan ratusan ribu PMC itu, masing-masing institusi yang mengirim memang telah berusaha membuat aturan yang harus dipatuhi.

Tapi karena semua personel PMC adalah mantan anggota militer yang cenderung merindukan peperangan dan dipersenjatai serta selalu bekerja di bawah tekanan, mereka jadi mudah menarik picu senjata.

Apalagi saat di medan tempur, musuh justru lebih suka menyergap PMC. Para resistance rupanya juga punya taktik, lebih mudah membinasakan PMC dibandingkan anggota militer reguler.

 Akibatnya bisnis PMC benar-benar menjadi bisnis berdarah baik darah yang ditumpahkan oleh personel PMC maupun para korbannya.

Sedikitnya 1.327 personel PMC telah tewas di Irak. Namun tetap saja PMC merupakan profesi yang diburu mengingat nilai uangnya yang luar biasa. (Intisari-Online/Agustinus Winardi)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved