HUT TNI ke 73
Ketika Pilot Heli Twin Pac TNI AU Terjebak di Antara Panah dan Tombak Musuh Tempat 4 Kopassus Tewas
Berbagi kisah heroik pernah dialami oleh Twin Pac, khususnya ketika digunakan dalam operasi militer di Papua.
Kapten Pandu sangat terkejut oleh permintaan Rumbiak yang ‘cukup cerdas’ itu karena berusaha memisahkan antara pilot dan heli.
Baca: PB HKKN Gelar Seminar Dan Rapat Kerja Nasional di Bogor
Baca: Masa-masa Buruk Akan Hampiri Pemilik 3 Zodiak Ini di Bulan Libra, Siapa Saja Ya?
Kondisi itu jelas berbahaya sekali karena seorang pilot yang jauh dari pesawatnya sama saja telah dilumpuhkan alutsistanya.
Kapten Pandu sempat ragu. Namun, sekali lagi Danramil berhasil meyakinkannya dengan mengatakan bahwa daerah itu adalah kekuasaannya dan ia hafal betul situasi di sana.
Kapten Pandu akhirnya menurut. Markas Rumbiak ternyata berjarak sekitar 2 km dari pesawat dan mereka (rombongan Kopassus, pilot heli ditambah 2 kru televisi ) terus berjalan dan disambut oleh barisan anggota TPN.
Mereka (TPN) bertelanjang dada atapi bersenjata lengkap seperti tombak, panah, kapak dan lainnya.
Kapten Pandu jantungnya berdesir karena posisi para rekannya kini seperti terkepung oleh TPN dan dalam kondisi mudah sekali diserang.
Di lokasi para prajurit TPN yang siap tempur itu rombongan Kapten Pandu ternyata belum melihat tanda-tanda keberadaan Rumbiak .
Sejumlah prajurit Rumbiak yang tampaknya ‘perwira’-nya mengatakan bahwa Panglima Rumbiak sedang bersembunyi dari kejaran Brimob di tempat yang hanya mereka yang tahu.
Baca: Aksi Heroik Tim SAR Selamatkan Nyawa Fitri Leonica yang Tertimbun Reruntuhan Hotel Roa Roa 3 Hari
Baca: 5 Pemilik Zodiak Ini Mudah Banget Berbohong, Jangan Cepat Percaya Ya!
Mendengar keterangan itu Kapten Pandu menjadi semakin tegang. Ia seperti masuk jebakan karena jauh dari heli yang seharusnya selalu berada dalam jangkaunnya.
Meskipun para anggota Kopassus dalam rombongan itu meyakinkan bahwa wilayah setempat sudah mereka kuasai betul, Kapten Pandu tetap khawatir.
Tapi di tengah ketegangan itu Kapten Pandu masih terhibur karena semua kejadian yang sedang berlangsung justru diliput oleh kamerawan TV dengan tenangnya.
Akhirnya posisi persembunyian Rumbiak yang berupa sebuah gubug berhasil ditemukan sekitar 1 kilometer dari markas TPN .
Setelah bernegosiasi, Rumbiak berhasil dibawa ke heli yang langsung start engine dan mengudara pada ketinggian 1.000 kaki menuju Jayapura.
Sekitar tiga bulan kemudian saat Kapten Pandu kembali ditugaskan ke Papua, ternyata terdengar berita mengenaskan.
Empat anggota Kopassus yang sempat bersama-sama saat menjemput Rumbiak gugur setelah diserang TPN menggunakan tombak dan panah beracun di daerah Betaf itu.
Sebuah berita duka yang telah menjawab kekhawatiran Kapten Pandu.
Pasalnya saat itu nalurinya sebagai pilot heli sudah mengatakan bahwa sangat beresiko jika pilot sampai meninggalkan pesawatnya dalam kondisi mati mesin.
Apalagi jika pilotnya sampai gugur, misi penjemputan Panglima Rumbiak bisa gagal total dan heli Twin Pac bisa saja disandera oleh TPN.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: