Human Interest
Lelaki Paruh Baya Ini Bikin 'Gelang Ajaib' di Festival Batanghari
Dari tangan lelaki paruh baya inilah, gelang itu dibuat. Gelang itu dibuat dari jalaran resam. Dijalinnya, hingga tampak kukuh dan unik.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dari tangan lelaki paruh baya inilah, gelang itu dibuat. Gelang itu dibuat dari jalaran resam. Dijalinnya, hingga tampak kukuh dan unik. Tapi siapa sangka, gelang itu adalah gelang ajaib. Lho, bagaimana bisa?
Dari berbagai stand unik di Festival Batanghari 2018, ada yang menarik perhatian. Di sebuah sudut, stand berbentuk pondok yang terbuat dari kayu dan beratap daun bersusun-susun ditegakkan. Seorang lelaki paruh baya berbaju putih duduk di sana, memainkan jari-jarinya untuk membuat gelang-gelang yang kemudian diletakkan di atas meja setinggi lutut orang dewasa.
Baca: Pedagang Pasar Atas Mara Bungo Keluhkan Drainase Tersumbat
Gelang itu dibuat oleh Abdi Nur, lelaki asal Muarojambi yang telah sekitar lima tahun menggeluti kerajinan tangan unik itu. Dia menyebutnya 'Gelang Mengejar Impian'. Dia meyakini, dengan gelang tersebut, orang akan dengan mudah mendapatkan impiannya.
"Misalnya, dalam tiga tahun ke depan mau jadi apa, bisa terwujud dengan ini. Tapi syaratnya, harus diiringi dengan usaha," kata dia.
Tidak hanya unik, gelang itu juga dipercaya bisa menyembuhkan beragam penyakit.
Sedikitnya, ada lima jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan gelang itu. Di antaranya, mencegah dan menyembuhkan diare (antidiare) serta menyehatkan lambung.
"Saya pernah, baru minum kopi, asam lambung naik. Saya tempelkan gelang ini di perut," katanya.
Tidak hanya itu, gelang ini juga dipercaya bisa menambah stamina fisik, menghilangkan rasa sakit, dan pegal linu pada tubuh.
Baca: Ditarget Rp 90 Juta, Baru Terealisasi 28 Persen
Baca: Maksimalkan PAD dari Kantong Parkir
Buah tangan pak Abdi Nur ini juga bisa menyembuhkan demam, panas tinggi, dan flu.
Tidak sebatas itu saja, kata dia, gelang yang dibuatnya juga bisa menyehatkan ginjal, paru-paru, dan jantung, dan mengatasi susah tidur.
Di luar khasiatnya, ternyata banyak yang menggunakan gelang itu hanga sebatas aksesoris. Bukan tanpa alasan, karena bentuk yang unik dari lilitan dan jalinan tumbuhan paku itu tampak memesona meski sederhana.
"Sebagian memang ada yang pakai gelang ini untuk obat, karena dibuat dari resam tadi. Tapi banyak juga yang pakai gelang ini karena bentuknya. Misalnya, dia bosan pakai gelang-gelang dari plastik atau karet, bisa pakai ini," kata dia.
Untuk membuat sebuah gelang, Abdi hanya butuh waktu sekitar lima menit. Jari-jarinya lincah, menjalin dan melilit tumbuhan paku itu.
Diceritakannya, bakat mengobati dengan resam itu didapatinya dari neneknya. Tapi, dia menciptakan hal baru, memberikan khasiat resam melalui media gelang. Tidak hanya gelang, dia juga membuat cincin, topi, hingga tas.
Baca: Dinas Pendidikan Tanjabtim Kejar Target Pemberian Vaksin MR
Baca: Jambi Pernah Rekor Jumlah Peserta Jalan Sehat Paling Banyak
Baca: STIE Muhammadiyah Jambi Mengadakan Masa Taaruf Mahasiswa
Soal harga, masih dapat terjangkau kantong. Untuk sebuah gelang, dijualnya dengan harga Rp 20 ribu, sedangkan sebuah cincin dihargainya dengan Rp 10 ribu. Lain lagi dengan topi dan tas. Dia bisa membanderol produknya hingga Rp 200 ribu.
Lelaki yang tinggal di Mestong, Muarojambi ini dapat membuat hingga 50 gelang sehari. Dia menjualnya di event-event dan pameran-pameran, hingga ke Jakarta.
"Jualnya ya, kalau ada event-event begini. Kalau tidak ada ya, saya sering jual ke Jakarta," kata dia ketika dijumpai di Festival Batanghari, Minggu (23/9/18).
Untuk sebuah gelang dan cincin, dapat bertahan sekitar enam bulan jika terus-menerus dipakai. Sebab, kucuran air dan panas matahari bisa saja membuat benda itu lapuk.
Namun jangan khawatir, karena menurutnya, dari rembesan air yang masuk ke pori-pori itulah khasiat gelang itu dirasakan.
Dia mengaku, telah mendaftarkan produknya di Dinas Kesehatan ST PT No.441/001/SSTP/Dinkes/2014.
Baca: Jemaah Haji Tanjabtim akan Tiba Dini Hari Ini, Keluarga Tak Perlu Jemput ke Jambi
Baca: Aliansi Petani Jambi Berdaulat akan Gelar Aksi Besok, Ini Jadwal dan Rutenya
Baca: GALERI FOTO: Unaja Adakan Lomba untuk Dosen dan Mahasiswa
Baca: Kawasan Pasar Masuk Renstra 2019, Direncanakan Beroperasi 24 Jam
"Kalau untuk tahu khasiat resam, bisa dilihat di internet. Silakan ketik 'resam for medicine' kata dia. Turis-turis asing, kalau bertanya ya saya suruh baca saja," kata dia.
Bagaimana? Anda tertarik dengan gelang ajaib ini?
