Tentang 'Makhluk Bermata Satu', dari Mitologi Yunani sampai Penjelasan Ilmu Kesehatan Modern
Berikut ini ulasan singkat terkait makhluk bermata satu, dari mitologi Yunani sampai pandangan ilmu kesehatan.
"Ini kejadian yang ketujuh. Yang terakhir di Mesir dan meninggal beberapa jam kemudian. Kalau kata dokter bayi, bayi perempuan itu tidak akan bertahan lama hidup," ujar Syarifuddin.
Menurut keterangan dokter anak yang menangani, lanjut dia, bayi tersebut tak punya harapan hidup yang besar. "Ini kasus langka, yang ke tujuh di dunia, terakhir terjadi di Mesir. Harapan hidupnya cuma satu sampai satu tiga hari. Tapi tadi dokter bilang, lima jam saja sudah syukur," ungkapnya.
Alasannya, sang bayi akan mengalami kondisi umum seperti gangguan pernafasan dan jatung. Untuk denyut jantung, saat ini di bawah 100 bpm dengan berat 2,4 kilogram.
Syarifuddin menduga, penyebab bayi tersebut lahir dengan kondisi "Cyclopia" karena virus Rubella dan obat-obatan.
"Orangtua si bayi itu merantau dari Jawa. Kita menduga akibat virus Rubella dan obat-obatan. Setiap 15 menit kita periksa kondisinya. Kalau kondisi umumnya sudah bagus, akan kita rujuk ke Medan," ucap Syarifuddin.
Selang tujuh jam pasca lahir atau sekira pukul 22.55 WIB, bayi tersebut menghembuskan nafas terakhirnya. Syarifuddin yang dikonfirmasi kembali membenarkan peristiwa ini.
"Kita sudah berusaha maksimal menanganinya, tapi Tuhan punya kehendak..." pungkasnya.
Apa saja penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?
Melansir healthline.com, penyakit yang mengakibatkan lahirnya bayi bermata satu disebut Cyclopia.
Pemberian nama penyakit Cyclopia berasal dari mitologi Yunani yang berarti raksasa bermata satu.
Cyclopia merupakan cacat lahir yang langka, terjadi saat bagian depan otak tak terbelah menjadi bagian kanan dan kiri.
Baca: KPU Jambi Tunggu Petunjuk Eksekusi
Bayi dengan Cyclopia biasanya tak memiliki hidung, namun terdapat pertumbuhan seperti hidung di atas mata sang bayi di masa kehamilan.
Biasanya bayi Cyclopia tak bisa bertahan hidup karena kondisi organ dalamnya yang juga tumbuh tak sempurna.
Mata satu dan hidung yang hilang disebabkan hasil pembentukan sempurna di dalam rahim.
Peristiwa ini jarang terjadi pada manusia, namun kamu harus tetap waspada dan mengenali cara mencegahnya.