Combat SAR, Elit Paskhas TNI AU yang Bertaruh Nyawa Dihujani Peluru Demi Selamatkan Tentara Cidera
Siapa yang tidak mengenal Tentara nasional Indonesia (TNI), bukan cuma masyarakat Indonesia, tentara asing pun cukup segan dengan TNI.
Kadang, operasi Combat SAR memang berlangsung dalam hujan tembakan pasukan lawan.
Itu seperti yang sering terjadi dalam Perang Vietnam (1968-1975).
Helikopter yang bermaksud mengevakuasi pilot atau prajurit yang terluka banyak yang hancur akibat disergap pasukan Viet Cong bersenjata peluncur granat (RPG).
Atau seperti dalam film berdasar kisah nyata jatuhnya pesawat F-16 AS di Bosnia, bertajuk Behind Enemy Line.
Dalam film itu dikisahkan bagaimana penyelamatan seorang pilot tempur AS demikian sulit dan pilot tempur itu sendiri harus mampu bertarung melawan pasukan bersenjata terlatih yang ingin menangkapnya.

Dalam operasi standar yang dilaksanakan oleh TNI AU, misi tempur Combat SAR biasanya melibatkan dua helikopter tempur.
Satu heli bertugas menurunkan pasukan penyelamat dan satu heli tempur lainnya bertugas sebagai pelindung (air cover).
Misi Combat SAR berlangsung secepat mungkin dalam hitungan detik.
Karena pasukan penyelamat bukan bertugas untuk menghadapi pasukan lawan yang kemudian datang dalam jumlah besar.
Namun, jika terpaksa mereka pun akan bertempur sampai titik darah penghabisan.
Apalagi pasukan Paskhas adalah juga pasukan parakomando yang terlatih berperang dalam kondisi dan situasi apapun demi menyelamatkan pilot tempur. (intisari online)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: