Berjalan 3 Menit, Aksi Kopassus Jadi Sorotan Dunia Saat Tumpas Teroris dari Penyanderaan
Aksinya Berjalan 3 Menit, Kopassus Jadi Sorotan Dunia Karena Tumpas Teroris dari Aksi Penyanderaan
Imran bin Muhammad Zein, pemimpin kelompok pembajak pesawat itu, meminta pemerintah Indonesia membebaskan 80 rekan mereka yang kala itu mendekam di penjara.
Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung, 17 hari sebelum insiden Woyla.

Disebut juga, pembajak meminta uang tunai sebesar 1,5 juta dolar AS.
Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.
Berhari-hari disandera membuat para penumpang merasa takut dan lelah.
Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.
Para korban sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.
Baca: Kisah Kopaska yang Berjuluk Hantu Laut dan Topeng Tengkoraknya, Rela Mati Demi Jaga Laut Indonesia
Baca: Siap Korbankan Diri, Inilah Torpedo Manusia Senjata Maut Pernah Digunakan Kopaska di Irian Barat
Baca: Inilah Kisah Lahirnya Manusia Katak, dari 17 Jadi 12 Orang Lahir Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.
Penumpang baru boleh menurunkan tangannya setelah Woyla tiba di Bangkok, Thailand.
Pesawat tersebut mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok, Sabtu sekitar pukul 17.00.
Penderitaan yang dialami oleh penumpang pesawat belum berakhir.
Bahkan, penderitaan yang dialami mereka semakin menjadi-jadi.
Mereka hanya diberi selembar roti tawar dan air putih.
Para korban sandera itu terus diawasi secara ketat.
Saat menggunakan toilet, mereka tak boleh menutup pintu.