Saat Soekarno dan Dokter Soeharto Jalani Misi Rahasia, Lubang Peluru di Pesawat Sebelum Proklamasi

Kondisi pasukan Jepang yang bertempur di front Asia-Pasifik sudah sangat terdesak dan kekalahan perang Jepang sudah diambang mata.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Soekarno 

Sementara untuk mengelebuhi agar Soeharto tidak dicurigai Jepang, ia harus mengeluarkan kemampuan melawaknya agar Jepang terkecoh.

Taktik Bung Karno ternyata berhasil, mereka kemudian berangkat ke Vietnam untut menemui Jenderal Terauchi.

Hasil pertemuan dengan Terauchi ternyata belum memberikan kejelasan tentang kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya menurut Terauchi sesuai keputusan Kaisar Jepang, kemerdekaan Indonesia sekarang justru berada di tangan Bung Karno sendiri.

Baca: Ada Nasi Bungkus Isi Sabu Dari Pengunjung Lapas Bima

Baca: Sidang Kasus Suap Honorer K2 Sarolangun - Jadi Saksi, Ali Sebut Sempat Setor Rp 20 Juta

Rupanya Jepang yang sudah dihajar bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945, sudah tidak memiliki semangat berkuasa lagi.

Tapi terkait serangan bom atom yang berujung pada penyerahan Jepang atas Sekutu pada 15 Agustus 1945 itu, tidak disampaikan oleh Terauchi kepada Bung Karno.

Dalam kondisi masih belum mendapat keputusan, Bung Karno dan rombongan yang masih galau itu pada 14 Agustus dipulangkan ke Jakarta.

Ketika diangkut pesawat Jepang untuk pulang pada 14 Agustus 1945, Bung Karno merasa heran karena pesawat yang mengangkutnya merupakan pesawat pembom yang sudah rusak tapi masih bisa terbang normal.

Pesawat yang di badannya sudah banyak lubang akibat tembakan peluru itu diterbangkan oleh dua pilot dan didampingi seorang teknisi pesawat.

Kondisi pesawat tampak kumuh, tanpa tempat duduk, dan tanpa toilet sama sekali.

Karena ingin buang air kecil, Bung Karno lalu bertanya kepada Soeharto mengenai apa yang harus dilakukannya.

Soeharto lalu menyarankan Bung Karno berjalan di bagian belakang pesawat dan kencing di sana.

Baca: Sidang Kasus Suap Honorer K2 Sarolangun - Jadi Saksi, Ali Sebut Sempat Setor Rp 20 Juta

Ketika Bung Karno sedang buang air kecil karena pengaruh angin yang berhembus dari lubang-lubang peluru di pesawat terjadi hal tak terduga.

Akibat hembusan angin kencang itu, membuat air kencingya beterbangan dan menghujani Bung Karno sendiri serta rekan-rekannya yang sedang duduk di lantai pesawat.

Tapi meski harus terbang dengan pesawat rongsokan yang rawan disergap pesawat-pesawat tempur Sekutu dan diwarnai kisah konyol seperti  harus kencing sembarangan, Bung Karno beserta rombongan berhasil mendarat selamat di Jakarta.

Tugas maha penting pun segera menyergap Bung Karno dan Bung Hatta, karena mereka harus kembali bersiap untuk memproklamasikan kemerdekaan RI tanpa campur tangan Jepang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved